LogoDIGINATION LOGO

10 Kota Paling Aman di Dunia untuk Perempuan Digital Nomad

author Oleh Dini Adica Jumat, 11 April 2025 | 16:32 WIB
Share
Valencia, kota pantai di Spanyol, termasuk salah satu kota paling aman di dunia untuk digital nomad.
Share

Menjadi digital nomad, alias pekerja yang memilih bekerja dengan berpindah-pindah tempat tinggal, ternyata nggak hanya mengandalkan koneksi internet yang bagus. Ada faktor lain yang nggak kalah penting agar dirinya betah menjalani gaya hidup seperti itu, yaitu: keamanan.

Apalagi kalau kamu perempuan, faktor keamanan jadi hal utama sebelum memutuskan untuk bekerja dari luar negeri. Entah itu aman dari resiko kriminalitas, atau akses ke layanan kesehatan dan transportasi yang memadai.

Nah, ada penelitian terbaru dari Holidu yang mengungkap kota-kota paling aman di dunia untuk perempuan yang menjalani kehidupan sebagai digital nomad. Yuk, kita lihat kota mana saja yang masuk daftar!

Baca juga: Resiko Tak Terduga Jika Mengubah Foto Jadi Gambar Studio Ghibli

1. Taipei, Taiwan

Kalau kamu mencari kota paling aman buat kerja dari luar negeri, jawabannya adalah Taipei! Ibu kota Taiwan ini menang telak dalam penelitian Holidu. Sistem transportasinya nyaman dan aman, dan 90% perempuan merasa aman berjalan sendirian di sini.

Taiwan juga baru saja meluncurkan visa digital nomad yang berlaku hingga enam bulan, jadi makin gampang buat para pekerja remote yang ingin tinggal sementara di sana.

2. Chiang Rai, Thailand

Bangkok dan Phuket mungkin lebih terkenal, tapi kalau bicara keamanan, Chiang Rai justru unggul. Kota di utara Thailand ini punya tingkat keamanan tinggi dengan 93% perempuan merasa aman berjalan sendiri.

Ditambah lagi, suasana Chiang Rai yang lebih tenang dibanding kota besar lainnya bisa jadi pilihan ideal buat kamu yang cari tempat kerja dengan vibe santai.

3. Montevideo, Uruguay

Di Amerika Selatan, Montevideo, ibu kota Uruguay, menempati peringkat ketiga. Sekitar 87% perempuan di sini merasa aman berjalan sendirian, dan kota ini terkenal ramah terhadap pendatang.

Uruguay juga punya regulasi ketat soal hak-hak perempuan, jadi wajar kalau kota ini jadi salah satu pilihan terbaik.

4. Venice, Italia 

Kalau mau kerja dari Eropa, Venice adalah opsi terbaik buat digital nomad perempuan. Sekitar 78% perempuan merasa aman berjalan sendiri di sini, dan kota ini punya komunitas digital nomad yang cukup besar.

Baca juga: 4 Kontribusi Open-Source untuk Bisnis di Era Tranformasi Digital dan AI

Ditambah lagi, siapa sih yang nggak mau kerja sambil menikmati kanal-kanal romantis khas Venice?

5. Penang, Malaysia

Malaysia juga nggak mau ketinggalan. Kota Penang di barat laut Malaysia menempati posisi kelima dengan 80% perempuan merasa aman berjalan sendiri.

Selain itu, kota ini terkenal ramah terhadap pendatang, jadi cocok banget buat digital nomad yang pengen tinggal di tempat yang nyaman dan multikultural.

6. Valencia, Spanyol

Di peringkat keenam kota paling aman di dunia untuk digital nomad ada Valencia, kota pantai di Spanyol. Sebanyak 81% perempuan merasa aman di sini, dan komunitas digital nomadnya cukup besar. Kekurangannya? Kota ini agak kurang ramah terhadap pendatang dibanding kota-kota lain dalam daftar ini.

7. Kaohsiung, Taiwan

Taipei bukan satu-satunya kota di Taiwan yang aman. Kaohsiung, kota di bagian selatan Taiwan, juga masuk daftar dengan skor tinggi dalam keramahan terhadap pendatang. Sekitar 82% perempuan merasa aman berjalan sendiri di sini.

8. Porto, Portugal

Portugal makin populer di kalangan digital nomad, dan Porto jadi salah satu yang paling aman. Sekitar 87% perempuan merasa nyaman berjalan sendiri di sini. Tapi, dibanding kota-kota lain dalam daftar ini, Porto agak kurang ramah terhadap pendatang.

9. Saskatoon, Kanada

Mungkin kamu nggak menyangka Saskatoon masuk daftar ini. Tapi, kota di Kanada ini terkenal ramah banget, meski tingkat keamanan berjalan sendirian sedikit lebih rendah (69%).

Baca juga: Teknologi AI Ini Bisa Deteksi Kanker Kulit dalam Hitungan Detik

Yang menarik, jumlah digital nomad perempuan di sini cukup tinggi, sekitar 25% dari total digital nomad.

10. Ubud, Indonesia

Terakhir, ada Ubud di Bali! Tempat ini sudah lama jadi favorit digital nomad, dan ternyata juga cukup aman buat perempuan. Sekitar 81% perempuan merasa aman berjalan sendiri di sini, dan 23% digital nomad di Ubud adalah perempuan.

Semoga saja Bali sudah menetapkan aturan ketat soal perilaku wisatawan, sehingga kamu bisa bekerja dan tinggal dengan nyaman di sini.

Nah, kalau kamu ingin jadi digital nomad, ada banyak pilihan kota paling aman di dunia buat kamu. Dari Taipei yang jadi juara, sampai Ubud yang nggak kalah menarik, semua punya keunggulan masing-masing.

Pastikan kamu juga mempertimbangkan biaya hidup, fasilitas, dan komunitas digital nomad sebelum memutuskan pindah ke suatu kota. Selamat bertualang!

Sumber: The Daily Mail

  • Editor: Dini Adica
TAGS
RECOMMENDATION
LATEST ARTICLE

10 Keunggulan Gemini AI yang Perlu Kamu Ketahui!

Fitur unggulan Gemini AI adalah kemampuannya dalam memecahkan masalah dengan teks, gambar, video, audio, dan kode. Kecanggihan fitur ini dapat memberikan respon yang orisinal dengan mencantumkan sumber kutipan terbaru dan terpercaya. Gemini AI mampu

Rabu, 16 Oktober 2024 | 13:41 WIB

Mengenal Apa itu Gemini AI dan Cara Penggunaannya!

Gemini AI adalah model kecerdasan buatan yang dikembangkan oleh Google sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi. Dalam artian sederhana, inovasi dari teknologi ini bisa menjadi mempermudah berbagai tugas maupun data pen

Senin, 14 Oktober 2024 | 11:41 WIB

Bahayanya Dampak dari Kecanduan Pornografi!

Pornografi, memberi efek domino pada kejahatan remaja. Hal ini dikarenakan di masa ini, remaja mengalami perubahan emosional, kognitif, dan psikis. Salah satu perubahan yang tidak bisa dihindari adalah motivasi dan rasa keingintahuan yang tinggi terh

Rabu, 2 Oktober 2024 | 15:02 WIB

Efek Negatif dan Positif dari Deepfake yang Perlu Kamu Ketahui!

Saat ini deepfake menjadi fokus utama teknologi yang berkembang seputar keamanan dan privasi, mengingat deepfake dapat berpotensi untuk menyebarkan informasi palsu atau merusak reputasi seseorang secara signifikan. Pengguna internet dihimbau untuk le

Rabu, 11 September 2024 | 13:04 WIB