LogoDIGINATION LOGO

Bill Gates: Ini 3 Profesi yang akan Bertahan di Tengah Ancaman AI

author Oleh Dini Adica Jumat, 28 Maret 2025 | 14:58 WIB
Share
Ilustrasi: Dalam 10 tahun ke depan, AI akan menggantikan banyak pekerjaan yang selama ini mengandalkan keahlian manusia?
Share

Bill Gates, pendiri Microsoft dan salah satu tokoh teknologi paling berpengaruh di dunia, memperkirakan bahwa dalam waktu 10 ke depan, AI akan menggantikan banyak pekerjaan yang selama ini mengandalkan keahlian manusia.

Saat ini, ada beberapa keahlian yang masih langka dan mengandalkan spesialis manusia seperti dokter dan guru yang hebat. Tetapi menurutnya, AI akan membuat layanan seperti pendidikan dan kesehatan menjadi lebih murah dan lebih mudah diakses.

"Dengan AI, dalam satu dekade ke depan, itu akan menjadi hal yang biasa dan gratis, entah itu saran medis yang hebat, bimbingan belajar yang hebat," kata Gates dalam wawancaranya dengan Jimmy Fallon di The Tonight Show, Februari lalu.

Baca juga: Gratis! DQLab Buka Peluang Upskill Data Analytics di Mini Bootcamp DQLab

Dengan kata lain, dunia memasuki era baru yang disebut Gates sebagai "kecerdasan gratis". Hasilnya akan berupa kemajuan pesat dalam teknologi bertenaga AI yang dapat diakses, dan menyentuh hampir setiap aspek kehidupan kita. Mulai obat-obatan dan diagnosis yang lebih baik hingga tutor AI dan asisten virtual yang tersedia secara luas.

"Ini sangat mendalam dan agak menakutkan, karena itu terjadi dengan sangat cepat, dan (kemampuannya) tidak terbatas," kata Gates kepada Arthur Brooks, profesor Harvard University.

Dengan kemajuan pesat ini, muncul pertanyaan besar: di tengah penggunaan AI di dunia kerja, bagaimana nasib tenaga kerja manusia di berbagai industri?

AI: Ancaman atau Sekutu bagi Pekerja?

Gates mengakui bahwa ada kekhawatiran terkait penggunaan AI di dunia kerja. Banyak yang percaya bahwa AI tidak hanya akan meningkatkan produktivitas, tetapi juga menggantikan tenaga kerja manusia dalam skala besar.

Mustafa Suleyman, CEO Microsoft AI, memperingatkan bahwa dalam beberapa tahun ke depan, teknologi ini akan sangat mengubah bentuk pekerjaan di hampir setiap industri.

"Tools ini hanya akan meningkatkan kecerdasan manusia untuk sementara waktu, dan akan membuka pertumbuhan ekonomi yang sangat besar, tetapi pada dasarnya alat-alat ini menggantikan tenaga kerja," tulis Suleyman dalam bukunya The Coming Wave (2023).

Baca juga: Strategi Flash Sale agar Jualan Kamu Makin Untung selama Ramadan

Perdebatan tentang bagaimana tepatnya sebagian besar manusia akan cocok dengan masa depan yang didukung AI ini masih berlangsung. Beberapa ahli mengatakan AI akan membantu manusia bekerja lebih efisien, bukannya menggantikan mereka sama sekali.

Hal itu akan memacu pertumbuhan ekonomi yang mengarah pada penciptaan lebih banyak lapangan kerja.

Profesi yang Sulit Digantikan AI

Meski AI semakin canggih, Gates tetap optimis bahwa ada beberapa bidang pekerjaan yang sulit untuk digantikan sepenuhnya oleh teknologi ini.

1. Programmer dan Software Engineer

Orang-orang yang menciptakan AI justru memiliki peluang kerja yang lebih besar di masa depan. AI memang bisa menghasilkan kode, tetapi tidak memiliki kemampuan beradaptasi, pola pikir pemecahan masalah, dan ketepatan yang dibutuhkan untuk pengembangan perangkat lunak.

"AI tetap membutuhkan manusia untuk membangunnya dan memperbaikinya. Jadi, pekerjaan di bidang pemrograman dan pengembangan teknologi masih akan sangat dibutuhkan," jelas Gates.

2. Ahli Energi dan Lingkungan

Industri energi masih sangat bergantung pada manusia, terutama dalam hal regulasi, strategi keberlanjutan, dan manajemen krisis. AI dapat membantu dalam analisis data dan optimasi, tetapi pengambilan keputusan tetap membutuhkan manusia.

Baca juga: Film Animasi Pemenang Oscar 2025 Ini Dibuat Pakai Software Gratisan!

"Dalam hal produksi dan distribusi energi, masih banyak variabel yang tidak dapat diprediksi oleh AI. Kita tetap membutuhkan para ahli di bidang ini," tambah Gates.

3. Ilmuwan dan Peneliti Biologi

AI memang telah menunjukkan potensi luar biasa dalam bidang kesehatan, seperti membantu diagnosa penyakit dan menemukan pola dalam penelitian medis. Namun, Gates percaya bahwa kreativitas dan intuisi manusia tetap menjadi faktor kunci dalam penelitian ilmiah.

"AI bisa membantu kita memahami data lebih cepat, tetapi untuk menemukan solusi inovatif dan membuat lompatan besar dalam sains, kita tetap membutuhkan manusia," ujarnya.

Tantangan dan Peluang di Masa Depan

Dalam sepuluh tahun ke depan, AI akan semakin mengubah cara kita bekerja dan berinteraksi. Beberapa pekerjaan akan hilang, tetapi yang lain akan muncul.

Baca juga: Cara Dapatkan Cuan dari YouTube, TikTok, Facebook Pro, dan Platform Lain

Bagi para pekerja, tantangannya adalah bagaimana beradaptasi dan memanfaatkan AI sebagai alat untuk meningkatkan produktivitas, bukan sebagai ancaman.

Bill Gates juga menyoroti perlunya regulasi dan kebijakan yang tepat untuk memastikan AI berkembang secara bertanggung jawab. Dia mendorong para inovator muda untuk terlibat dalam perkembangan AI dan menciptakan solusi yang bermanfaat bagi masyarakat.

"Saya selalu mengatakan kepada anak muda, jika kalian ingin membangun masa depan, AI adalah bidang yang tepat. Ini adalah kesempatan besar," tutup Gates.

 

  • Editor: Dini Adica
  • Sumber: CNBC, The Economic Times
TAGS
RECOMMENDATION
LATEST ARTICLE