Demi meningkatkan kontribusi ekonomi kreatif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional di tahun 2018, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) akan memberikan bantuan berupa fasilitasi revitalisasi infrastruktur fisik ruang kreatif, fasilitasi sarana ruang kreatif dan fasilitasi teknologi informasi & komunikasi.

Bantuan tersebut akan diberikan pemerintah melalui Bekraf kepada para pemangku kepentingan ekonomi kreatif, yaitu pemda kabupaten/kota, komunitas kreatif, lembaga adat, keraton, perguruan tinggi dan koperasi) di seluruh Indonesia.

Deputi Infrastruktur membuka kesempatan bagi para pelaku ekonomi kreatif untuk mengajukan Bantuan Pemerintah. Sosialisasi kegiatan tersebut akan diadakan pada hari Rabu (28/2) di Jakarta dan dibuka secara resmi oleh Kepala Bekraf, Triawan Munaf.

Direktur Fasilitasi Infrastruktur Fisik Bekraf Selliane Halia Ishak mengharapkan komunitas kreatif dapat memanfaatkan tawaran pemerintah ini untuk meningkatkan produk & karya kreatif mereka, sehingga mereka bisa semakin berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

“Bantuan Pemerintah ini bukanlah merupakan bantuan sosial, bantuan ini adalah stimulan dari pemerintah bagi para pelaku kreatif yang memiliki komitmen panjang dan ‘passion’ terhadap subsektor ekraf yang dilakukan,” papar Selliane, mengutip siaran resmi (Selasa, 27/2).

Sementara Deputi Infrastruktur, Hari Santosa Sungkari menyampaikan, “Bantuan Pemerintah Fasilitasi Revitalisasi Infrastruktur Fisik Ruang Kreatif, Sarana Ruang Kreatif, dan Teknologi Informasi & Komunikasi merupakan infrastruktur ekonomi kreatif dalam ekositem ekonomi kreatif.”

Pada tahun 2017 lalu, Bekraf telah memberikan 48 (empat puluh delapan) Bantuan Pemerintah yang tersebar dari Kota Sabang hingga kota Ambon kepada Pemerintah Daerah Kota/Kabupaten, Komunitas Kreatif, Lembaga Adat dan Koperasi. Masing-masing penerima Bantuan Pemerintah tersebut mencakup 24 Revitalisasi Infrastruktur Fisik Ruang Kreatif, 39 Sarana Ruang Kreatif dan 6 Teknologi Informasi dan Komunikasi.

• Editor: Wicak Hidayat