Pola pikir keuangan atau money mindset memang baik kita tanamkan sejak dini. Karena ini bisa membantu kamu bekerja lebih giat untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan. Namun bagaimana jika perilaku ini semakin parah, dan malah menjadi toxic? Yuk kita simak artikelnya!
Dikutip dari Parapuan, Money Mindset merupakan manifestasi perilaku dan kepercayaan yang dimiliki tentang uang. Nah, jika pola pikir keuangan ini ditujukan dengan baik maka bisa membantumu meraih tujuan, Sebaliknya, Toxic Money Mindset atau pola pikir keuangan toksik yang bisa menghambatmu bahkan menghancurkan kondisi finansialmu.
Lantas apa ciri-cirinya jika kamu sudah terserang Toxic Money Mindset?
Kecanduan uang
Memiliki obsesi yang berlebihan terhadap uang dapat menyebabkan merugikan diri kamu sendiri. Jika uang menjadi satu-satunya fokus dalam hidup kamu, kamu mungkin mengabaikan aspek-aspek penting lainnya, seperti hubungan sosial, kesehatan, dan kebahagiaan.
Baca juga : 5 Penyebab Utama Keuanganmu Berantakan
Rasa tidak puas secara terus menerus
Gaji sudah Rp20 juta tapi kenapa ya tetap merasa tidak cukup? Nah ini salah satu ciri-ciri kamu mengalami Toxic Money Mindset! Jika kamu selalu merasa tidak puas dengan jumlah uang yang kamu miliki, kamu akan terjebak dalam siklus yang tidak sehat. Apalagi jika rasa tidak puas tersebut hadir dari gaya hidupmu yang terlalu tinggi. Coba untuk kurangi gaya hidupmu dan mulai bersyukur dengan apa yang kamu dapat.
Melampiaskan emosi dengan belanja
Putus dari pacar langsung retail theraphy, diomelin bos kena marah bos langsung hangout ke resto mewah. Kamu tipe yang langsung happy ketika belanja? Kalau terus-terusan begini bisa-bisa keuanganmu bisa hancur berantakan. Coba cari pelampiasan lain yang lebih money friendly misalnya journaling atau melukis.
Perbandingan sosial yang berlebihan
Membandingkan diri kamu dengan orang lain secara terus-menerus berdasarkan materi atau kekayaan dapat menciptakan tekanan yang tidak sehat. Setiap orang memiliki perjalanan keuangan yang berbeda. Percaya deh, jika kamu membanding-bandingkan pendapatan kamu dengan orang lain maka merusak kepercayaan diri dan kebahagiaan kamu sendiri.
Baca juga : Ini Dia Dana Darurat yang Perlu Disiapkan sesuai Status
Bergantung pada utang
Uang cash ada, tapi kamu lebih memilih berutang dibandingkan melihat uang di ATM langsung ludes. Ini juga merupakan money mindset yang kurang baik. Kartu Kredit, Paylater, atau sejenisnya memiliki sistem bunga. Jika kamu telat bayar atau menunggak bunga ini akan semakin besar. Bukannya untung malah buntung.
Menjadi sukarelawan bagi orang yang pinjam uang
Meminjamkan uang kepada orang yang membutuhkan memang tidak ada salahnya. Tapi gimana jika keuanganmu sedang dalam krisis? Stop branding diri kamu yang selalu serba “punya”, karena percaya deh nggak semua orang yang pinjam uang ke kamu balikinnya tepat waktu. Jadi belajar pelan-pelan untuk bilang tidak ya. Disisi lain ini juga baik untuk menjaga keuangan dan pertemananmu.
Untuk mengatasi pola pikir uang yang tidak sehat, penting untuk mengembangkan pola pikir yang lebih seimbang dan berkelanjutan terkait uang. Jangan biarkan uang menjadi satu-satunya penentu keberhasilan atau kebahagiaan kamu. Berikut 7 tips mengatasi Toxic Money Mindset :
- Menemukan pekerjaan yang kamu sukai
- Bergaul dengan teman yang selevel
- Tanamkan mindset “tidak semua orang perlu kamu bahagiakan”
- Selalu banyak bersyukur
- Alokasikan gajimu ke tabungan deposito, saham atau investasi lainnya.
- Buatlah track record dan planning keuangan
- Meminta bantuan profesional