LogoDIGINATION LOGO

Bikin Akun Baru! Ini Alasan Hacker Bjorka Harus di Lawan

author Oleh Nur Shinta Dewi Senin, 12 September 2022 | 15:20 WIB
Share
Share

 

Hacker Bjorka kembali aktif di Twitter dengan akun baru @bjorxanism pada Senin (12/09). Tidak butuh waktu lama bahkan sekitar pukul 10.11 WIB, akun Twitter baru Bjorka @bjorxanism sudah memiliki hampir 20 ribu followers atau pengikut.

Sebelumnya akun Twitter di suspend oleh pihak Twitter karena dirasa sudah melanggar aturan. Padahal akun Twitter sebelumnya ( @bjorkanism ) telah mengantongi lebih dari 135 ribu followers meski baru dibuat pada Jumat 9 September 2022. 

Namun, mulai hari ini, rupanya Bjorka kembali membuat akun Twitter baru yang bernama @bjorxanism. Hal itu diketahui dari akun Telegram Bjorka.

"should i create a new twitter account? (apakah saya harus membuat akun Twitter baru). ok this is my new twitter account https://twitter.com/bjorxanism (oke ini akun twitter baru saya https://twitter.com/bjorxanism)," tulis Bjorka.

Di tweet pertamanya ia juga membantah jadi pengalihan isu kasus Irjen Ferdy Sambo yang sedang ramai diperbincangkan.

"Jika ada yang berpikir saya di sini untuk mengalihkan kasus Sambo, saya bahkan tidak tahu dia siapa. Tapi saya akan bantu supaya @ListyoSigitP mendengar desakan kalian," kata Bjorka dalam cuitannya di Twitter.

Baca juga : Ketum ISKI: Khawatir Keamanan Digital, Stop Ekspose Data Sendiri!

Sebelumnya, Bjorka telah membuat heboh karena mengancam membocorkan data presiden. Ia mengklaim membocorkan surat dan dokumen untuk presiden Indonesia, termasuk surat yang dikirim Badan Intelijen Negara (BIN).

Heru Budi Hartono Kepala Sekretariat Presiden pun memastikan tidak ada surat yang bocor. Ia juga mengingatkan jika aktivitas Bjorka telah melanggar hukum UU ITE.

“Tidak ada isi surat-surat yang bocor. Itu informasi bohong. Itu sudah melanggar hukum UU ITE. Pihak penegak hukum akan memproses secara hukum dan mencari pelakunya” kata Heru.

Nama Bjorka sendiri sudah mulai muncul sejak Agustus lalu di situs breached.to, karena mengklaim telah menjual 1,3 miliar data sim card ponsel masyarakat Indonesia. Ia menyertakan dua juta sampel data meliputi NIK, nomor telepon, nama penyedia provider, dan tanggal pendaftaran. Bjorka juga menyebut memiliki 26.730.797 data histori pencarian pelanggan IndiHome. 

Baca juga : Tips Meningkatkan Keamanan Data Ketika Bertransaksi Online

Bjorka juga mengklaim telah menjual 105 juta data masyarakat yang ia dapatkan dari data Komisi Pemilihan Umum (KPU). Bahkan selanjutnya Bjorka ancam retas MyPertamina untuk dukung demontrans menolak kenaikan harga BBM.

Selain beberapa kasus diatas, beberapa pihak pun mengungkap ada bahaya lain dari pencurian data yang dilakukan Bjorka. Berikut kemungkinan yang terjadi jika data disalahgunakan :

  1. Spam iklan
  2. Penawaran judi online
  3. Pinjaman online ilegal
  4. Penipuan lewat telemarketing
  5. Berpura-pura sebagai operator bank BUMN

Pakar keamanan siber menyebut masih terlalu dini untuk memastikan terkait ancaman dan keaslian data yang dibocorkan oleh peretas anonim Bjorka.

Chairman lembaga riset siber CISSReC (Communication & Information System Security Research Center) Pratama Prasadha mengatakan “Belum ada yang bisa dianalisis dari data sampel hasil breach-nya untuk dibuktikan apakah benar data ini berkaitan dengan surat menyurat Presiden,” katanya dalam keterangan resmi Minggu 11 September, yang di kutip dari Katadata.

Meski begitu, Pratama menilai Bjorka merupakan peretas yang cerdik dalam menyembunyikan identitasnya. Peretas ini juga unik karena ia mengerti kondisi di Indonesia.

“Biasanya hacker-hacker asli luar negeri yang mencuri data dari Indonesia, mereka hanya jualan saja. Tidak mengerti apa isinya, dan apa dampak politisnya. Ini si Bjorka mengerti sekali, bahkan melakukan profiling terhadap beberapa pejabat di Indonesia,” katanya.

 

  • Editor: Nur Shinta Dewi
TAGS
LATEST ARTICLE