LogoDIGINATION LOGO

Usaha Kuliner Menjadi Salah Satu Sasaran Program KUR BNI

author Oleh Nur Shinta Dewi Minggu, 5 Desember 2021 | 20:07 WIB
Share
Share

 

PT Bank Negara Indonesia berkomitmen membantu seluruh pelaku usaha di Indonesia, termasuk pada sektor industri makanan dan minuman. Pada bincang virtual Digital DNA, Jumat, 26 November 2021, BNI menceritakan bagaimana kontribusi mereka terhadap bisnis kuliner di Indonesia.

“Kuliner itu setiap hari pasti butuh makan, bisnis yang seperti ini lah yang wajib kita bantu saat ini dan kita dampingi betul-betul di lapangan, berdiskusi dengan pelaku usaha tersebut seperti apa kendalanya, lalu tentang apa kesulitan-kesulitan yang lain untuk membesar usahanya, memang jika ada kebutuhan lanjutan bisa kita bantu selanjutnya,” ungkap Fajar Kusuma Nugraha, Vice President of Digitalisation UMKM BNI.

Meski mengalami dampak dari wabah pandemi Covid-19, bisnis kuliner terbilang tidak mengalami krisis yang signifikan, karena makanan dan minuman merupakan kebutuhan dasar yang harus dipenuhi setiap orang.

Baca juga : Bisnis Kuliner Masih Relate Nggak Sih di Tahun 2022?

Berdasar hasil riset Data Industri, sepanjang tahun 2020, kinerja industri makanan dan minuman mengalami pertumbuhan yang positif sebesar 1,58%.

Walau pertumbuhan industri makanan dan minuman pada tahun 2020 masih lebih kecil dibandingkan pertumbuhan industri makanan dan minuman pada tahun 2019 dan sebelum-sebelumnya. Data ini menunjukan kinerja yang positif dan lebih baik dari beberapa sektor industri lain.

Data Statista juga menyebutkan pendapatan bisnis kuliner diprediksi mengalami peningkatan sebesar 10,79% hingga 2025. Tentu angka ini menjadi potensi baik bagi banyak orang.

Pernyataan ini ternyata sama dengan keadaan di lapangan. Melalui kredit usaha rakyat (KUR) dari BNI warung nasi yang berada di wilayah Tebet, Jakarta Selatan ini, mampu melahirkan produk terbaru mereka. Warpopski berani membuat produk baru untuk menambah pendapatan mereka meski terdampak pandemi.

“Kemarin kita pinjam dengan BNI sekitar Rp50 juta untuk membuat extended product berupa sambal, bawang goreng dan teri kacang. Itu dia 3 extended product Warpopski yang dijual di online dan 2 bulan ini sangat bagus dan membantu,” kata Riyan Riyadi, pemilik Warpopski.

Baca juga : Mewujudkan Harapan Mengembangkan Usaha dengan KUR BNI

Program KUR BNI menjadi salahsatu program untuk membatu pelaku usaha kuliner di Indonesia. Fajar Kusuma Nugraha Vice President of Digitalisation UMKM mengungkap, “Teman-teman BNI di seluruh Indonesia berusaha membantu UMKM yang terkena impact dari relaksasi, strukturisasi dan keringanan-keringanan lainnya, agar teman-teman UMKM ini tetap berjalan dan kembali menggeliat dengan bisnis mereka.”

BNI memberikan akses pinjaman hingga Rp100 juta dengan bunga rendah.

Melalui bantuan subsidi dari pemerintah, KUR yang awalnya memiliki bunga 6%, memiliki kebijakan baru turun hingga 50% atau 3% pertahun yang berlaku hingga akhir bulan Desember 2021. 

Pelaku usaha dapat memanfaatkan momen ini untuk bangkit bersama BNI. Selain membantu dari segi kredit, sebagai sektor perbankan yang mendampingi bisnis kuliner, Fajar berpesan yang terpenting dari kuliner adalah mengedepankan kesehatan, kualitas produk dan bertransformasi ke digital.

"Yang perlu kita kembangkan adalah konsep mengedepankan kesehatan, kualitas produk, dan beralih keranah digital. Kita harus memperhatikan hingga segi packaging, jadi ketika masuk ke delivery masyarakat banyak yang memesan online, yang nantinya juga akan memperbesar usaha dan penghasilan,” pesan Fajar.

  • Editor: Tri Wahono
TAGS
LATEST ARTICLE