Bagaimana Membedakan Fintech Legal dan Pinjol Ilegal?
Oleh Nur Shinta DewiRabu, 10 November 2021 | 21:56 WIB
Share
Share
Maraknya penawaran pinjaman online (pinjol) membuat pemerintah melalui Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bertindak. Satgas Waspada Investasi (SWI) OJK sejak 2018 hingga tahun ini, telah menutup 3.631 penyedia pinjaman online (pinjol) ilegal.
Pinjol ilegal kerap meresahkan bagi masyarakat yang telah mencoba atau terjebak ketika meminjam dana tersebut, mulai dari ancaman teror hingga intimidasi kekerasan. Bahkan di beberapa kasus ancaman ini berakhir pada kerusakan mental bahkan kasus bunuh diri.
Oleh karena itu, sangat penting untuk membedakan mana fintech legal dan pinjol ilegal. Bagaimana membedakan antara fintech yang legal dan pinjol ilegal? berikut ciri-cirinya:
Pinjol ilegal tidak memiliki izin resmi, sedangkan pinjol legal terdaftar dan diawasi oleh OJK.
Pinjol ilegal tidak mengantongi identitas pengurus dan alamat kantor yang jelas. Sedangkan yang legal, dipastikan memiliki kepengurusan dan alamat kantor yang jelas.
Mengenai pemberian pinjaman bagi pinjol ilegal sangatlah mudah. Berbeda dengan pinjol legal, pemberian pinjaman akan diseleksi.
Pada pinjol ilegal, informasi bunga atau biaya pinjaman serta denda tidak jelas. Sementara di pinjol legal, informasi biaya pinjaman dan denda transparan.
Jika memilih pinjol ilegal, total pengembalian termasuk denda tidak terbatas. Sementara pinjol legal maksimal pengembalian termasuk denda 100 persen sesuai pinjaman pokok untuk pinjaman sampai dengan 24 bulan.
Pinjol ilegal bisa mengakses ke seluruh data yang ada di ponsel si peminjam. Sedangkan pinjol legal hanya mengakses kamera, mikrofon, dan lokasi si peminjam.
Pinjol ilegal tidak menyediakan layanan pengaduan, sedangkan yang legal memiliki layanan pengaduan konsumen.
Pinjol ilegal kerap menawarkan pinjaman melalui pesan teks, Whatsapp atau saluran pribadi tanpa izin. Pinjol legal justru sebaliknya tidak pernah menawarkan melalui saluran komunikasi pribadi.
Ciri-ciri ini bisa menjadi mitigasi utama bagi masyarakat yang belum terjebak pinjaman online, namun bagaimana dengan yang sudah terlanjur terjebak? Lalu bagaimana upaya AFPI (Asosiasi Fintech Pendanaan Indonesia) dan Pegiat Fintech Lending untuk menghentikan pinjol-pinjol nakal di luar sana? Temukan jawabannya di Digital DNA eps 5, Jumat 12 November 2021 jam 16.00 WIB di YouTube Digination.id ------------------------------------- Cari tahu bagaimana menambah cuan dengan menjadi mitra layanan perbankan di Digita DNA Eps 4.
Bayangkan kamu sedang mencari dokumen lama di tumpukan folder kerja yang penuh. DeepSeek membantu menemukan dokumen yang kamu butuhkan dengan cepat dan akurat.
Ingin tahu apa tools AI yang banyak digunakan oleh para pebisnis dan kreator? Berikut peringkat AI terpopuler tahun 2024 dan apa yang menjadi keandalannya.
Lelang tanaman hias sendiri merupakan rangkaian program dari FLOII Expo 2024 sejak pertama kali diadakan. Acara ini selalu memikat para kolektor dan pecinta tanaman hias dari dalam maupun luar negeri.
Mengusung tema "Evolutionary & Revolutionary Elegance: The Beauty of Genetic Diversity in Floriculture", FLOII Expo 2024 dibuka secara langsung oleh Wakil Menteri Pertanian Republik Indonesia, Sudaryono. Turut hadir pula Direktur Buah dan Florikultur
Data Science adalah bidang ilmu yang memadukan statistik, matematika, dan ilmu komputer untuk mengolah serta menganalisis data dalam jumlah besar. Tujuan utama Data Science adalah mendapatkan wawasan yang dapat membantu perusahaan dalam pengambilan k
Jika kamu menemukan lagu yang seru di Instagram dan ingin menyimpannya dengan lagu lain, sekarang kamu bisa langsung menambahkannya ke playlist Spotify.
Jangan baper duluan kalau lamaran kerja kamu tidak pernah direspons rekruter. Sebab, CV kamu akan diseleksi otomatis oleh Applicant Tracking Systems lebih dulu.