Enpact Rilis Laporan Tren Ekosistem Startup Paling Berkembang di Asia
Selain analisis mendalam tentang ekosistem startup, empower juga menyajikan insight, berikut datanya
Rabu, 14 April 2021 | 16:47 WIB
Peran pemerintah dalam menjadikan UMKM sebagai salah satu sektor prioritas dalam strategi kebijakan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) menjadi sangat krusial.
Data BPS, 2018 menunjukan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) memiliki kontribusi dan peran yang besar bagi perekonomian Indonesia, dengan menyumbang 61% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan menyerap 97% dari total tenaga kerja.
Sebagai bentuk dukungan terhadap pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah pemerintah dan regulator yang terus mendorong peningkatan penyaluran kredit UMKM oleh perbankan dan Fintech.
Hal ini tercermin dalam data OJK yang mencatat penyaluran pinjaman melalui fintech pendanaan (P2P) tahun 2020 mencapai Rp74,41 triliun, naik 26,47% dibandingkan periode yang sama sebelumnya.
Ketua Indonesia Fintech Society (IFSoc), Mirza Adityaswara, mengapresiasi potensi Fintech P2P lending untuk kemajuan UMKM.
Dia mengungkap potensi P2P lending dapat lebih besar dengan mengoptimalkan peran P2P lending di UMKM, seperti memanfaatkan data transaksi UMKM yang tercatat melalui QRIS sumber informasi penting untuk alternative credit scoring di mana saat ini terdapat sekitar 6 juta merchant QRIS yang mayoritas adalah UMKM.
“Kuncinya adalah sinergi holistik dengan seluruh pemangku kepentingan guna memperkecil hambatan akses kredit produktif kepada UMKM. Namun kami mencatat P2P lending juga harus meningkatkan kehati-hatian dengan memiliki sistem manajemen risiko dan compliance yang baik, serta mengutamakan perlindungan konsumen dan dana investor.” Kata Mirza.
Baca juga : IDA Resmi Memilih Similarweb Sebagai Standar Pengukuran Audiens Online di Indonesia
Steering Committee Indonesia Fintech Society (IFSoc), Dr. Hendri Saparini mengatakan data AFPI menunjukkan terdapat 46,6 juta pelaku UMKM yang belum mendapatkan akses pembiayaan perbankan karena terbatasnya jangkauan pendanaan dari Bank maupun P2P lending.
Untuk mengatasi hal tersebut, IFSoc mendorong fintech P2P lending berkolaborasi dengan bank sehingga memperluas jangkauan pendanaan produktif dengan limit dan tenor yang sesuai profil risiko.
Melalui channeling dengan bank, regulator dapat mempertimbangkan agar P2P lending yang memenuhi syarat prudential dapat menyalurkan pendanaan lebih dari Rp2 miliar.
IFSoc juga menemukan UMKM seringkali menghadapi masalah tidak mempunyai jaminan (collateral) yang dapat diserahkan kepada Bank dan memiliki credit score rendah dalam pengajuan pendanaan UMKM.
Untuk itu, IFSoc mendorong Bank dan Fintech untuk kolaborasi dengan sistem digital seperti e-commerce, ride-hailing, dan lainnya untuk memanfaatkan jejak digital sebagai alat ukur kelayakan pendanaan.
IFSoc juga mendorong pembentukan pembentukan kelompok usaha (korporatisasi) UMKM agar memberikan daya saing yang tinggi dan risiko bisnis yang lebih rendah, dan linkage antara UMKM dengan industri besar sebagai upaya UMKM untuk masuk dalam rantai nilai secara nasional sehingga meningkatkan kelayakan mendapatkan pendanaan produktif.
Menurut Hendri, pemerintah dapat memprioritaskan UMKM dalam konsep government to business (G2B), dengan mendorong kolaborasi pemerintah melalui Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), UMKM dan P2P Lending untuk menyerap produk UMKM khususnya di tengah pandemi seperti saat ini, sehingga dapat menciptakan permintaan yang berkelanjutan kepada UMKM.
Oleh karena itu, perlu mengikutsertakan P2P lending dalam program penjaminan pemerintah di saat seperti ini.
Baca juga : Tokopedia Bawa Nama Harum Indonesia pada Deloitte Technology Fast 500™ Asia Pacific 2020
Steering Committee IFSoc, Dr. Prasetyantoko, mencatat saat ini setidaknya ada 10 Kementerian dan Lembaga yang memiliki kebijakan dan program masing-masing terkait UMKM, mulai dari pembiayaan Ultra Mikro (UMi) dan Kredit Usaha Rakyat (KUR) hingga promosi UMKM seperti Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI).
Terakhir, banyaknya Kementerian dan Lembaga yang memiliki kebijakan dan program terkait UMKM menyebabkan Database UMKM belum tersentralisasi dan masih tersebar di beberapa kementerian/lembaga hingga sektor swasta seperti platform e-commerce.
Oleh karena itu terdapat perbedaan data, dimana pemerintah mencatat jumlah UMKM saat ini mencapai 64 juta UMKM, namun berdasarkan data agregat yang dikumpulkan IFSoc terdapat lebih dari 85 juta UMKM yang beroperasi di Indonesia.
Menjawab tantangan tersebut, IFSoc mendukung sinkronisasi data UMKM oleh pemerintah, dengan menunjuk satu kementerian/lembaga untuk mengkoordinasikan menjadi big data dengan mengedepankan sharing principle dan tetap menjamin keamanan data sesuai peraturan perundangan.
“Untuk mendukung pengelolaan data tersebut, pemerintah perlu membuat standarisasi pengumpulan data dan peningkatan sumber daya anggaran dan manusia. Dengan peningkatan kapasitas maka pengumpulan, pengelolaan data serta evaluasi kebijakan dapat dilakukan secara berkesinambungan, dengan mempertimbangkan kondisi pasar serta perkembangan kebutuhan informasi,” ujarnya.
Selain analisis mendalam tentang ekosistem startup, empower juga menyajikan insight, berikut datanya
Rabu, 14 April 2021 | 16:47 WIBBerikut 10 rekomendasi komunitas saham di Telegram yang banyak diikuti trader:
Jumat, 16 April 2021 | 16:58 WIBAda 40+ Sesi, Live Workshop dan Pembicara dari JPMorgan Chase, New Day, Pinterest, Jaguar Land Rover dan Lain-lain
Senin, 19 April 2021 | 17:01 WIBUnilever Food Solutions Hadirkan Cooking Hack di SIAL Interfood 2024
Jumat, 15 November 2024 | 17:38 WIBSahabat-AI akan memberdayakan pengembangan aplikasi yang disesuaikan untuk kebutuhan masyarakat Indonesia
Kamis, 14 November 2024 | 14:26 WIBBerikut tiga alasan kenapa Galaxy Ring dapat menunjang gaya hidup sehat:
Selasa, 12 November 2024 | 17:38 WIBBerikut adalah kriteria yang harus dipenuhi:
Kamis, 7 November 2024 | 13:22 WIBBerikut lima tren menu inovatif untuk Pasar Indonesia:
Selasa, 5 November 2024 | 11:59 WIBDQLab Mini Bootcamp Introduction to Data Analytics (Excel, Python & SQL) merupakan sebuah program edukatif yang dirancang untuk memberikan dasar yang kokoh dalam dunia data analytics. Program ini menawarkan pengalaman belajar intensif dan komprehensi
Senin, 14 Oktober 2024 | 17:06 WIBMaskapai penerbangan baru BBN Airlines Indonesia mulai beroperasi pada 27 September 2024. Sebagai awal, BBN melayani tiga rute dan terbang tujuh kali seminggu.
Kamis, 3 Oktober 2024 | 14:27 WIBSiap menikmati berbagai penawaran menarik Traveloka 10.10 Travel Fest? Simak inspirasi perjalanan di bawah ini
Selasa, 1 Oktober 2024 | 17:05 WIBAdapun daftar beberapa fitur tersembunyi iOS 18 adalah sebagai berikut.
Rabu, 25 September 2024 | 13:14 WIBApa saja fitur baru iPhone 16? Simak berikut:
Selasa, 10 September 2024 | 20:45 WIBOYO sebagai platform penyedia akomodasi ikut serta memeriahkan momentum kemerdekaan
Jumat, 9 Agustus 2024 | 17:15 WIBUkuran kotaknya terbilang lebih besar dari mesin pencarian Google.
Selasa, 30 Juli 2024 | 13:24 WIBMelalui inovasi kacamata audio ini, berikut kelebihan JBL Soundgear Frames:
Selasa, 23 Juli 2024 | 18:09 WIBGoDineIn siap untuk menemani dan menambah keseruan momen-momen kebersamaan lewat voucher diskon
Rabu, 17 Juli 2024 | 20:58 WIBProduk ini diluncurkan untuk dapat meningkatkan kepercayaan konsumen
Jumat, 12 Juli 2024 | 14:39 WIB