Dalam beberapa kesempatan Presiden Joko Widodo sering menyinggung tentang pentingnya sekolah vokasi bagi Indonesia. Sekolah vokasi bahkan dianggap sama pentingnya dengan pembangunan infrastruktur Indonesia. Lalu mengapa demikian?
Cepatnya perkembangan teknologi digital, menuntut seseorang harus sigap dengan perubahan untuk bersaing pada dunia kerja dan industri global. Jika kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia tidak dipersiapkan dengan baik, Indonesia akan tertinggal dalam perubahan dunia.
Manusia dianggap aset terpenting dalam pembangunan ekonomi, sebab itu membangun SDM yang unggul sangat diperlukan melalui sekolah vokasi.
“Kita katakan keluarga, pemerintah, company, organisasi semua didalamnya itu adalah manusia, jadi manusia itu adalah aset terpenting dalam perekonomian, sehingga pemerintah fokus pada SDM unggul tersebut,” kata Dwis'nu Arfa Sita, Vocational Business Services Department Head ISS Sekolah Vokasi.
Sekolah vokasi sendiri merupakan sekolah pelatihan keterampilan untuk menambah skill atau kemampuan. Menurut Kemendikbud, sekolah vokasi adalah pendidikan keahlian setara dengan politeknik. Jika pada pendidikan akademik menekankan ilmu pengetahuan, sekolah vokasi menekankan pembelajaran yang terstruktur dan keahlian yang lebih driven atau terarah.
Pada intinya, sekolah vokasi diarahkan untuk mencetak lulusan yang siap bekerja sesuai kebutuhan dunia kerja saat ini. Siapapun bisa mengikuti pelatihan sesuai minat yang diselenggarakan oleh lembaga penyedia pendidikan.
Sebagai penyedia jasa fasilitas yang sudah berkembang selama 100 tahun, PT ISS Jasa Fasilitas ikut menyelaraskan usaha pemerintah untuk bersama membangun SDM unggul.
“Sekolah vokasi ISS sudah dari 100 tahun lalu praktek itu kami lakukan, dimana setiap kita meng-hiring orang, kita pasti melakukan pelatihan untuk menciptakan manusia-manusia yang berkarakter dan ber-attitude. Namun dengan dibangunnya program pemerintah SDM Unggul, sehingga kami menyelaraskan dengan pemerintah membentuk nama Sekolah Vokasi. Itu juga agar tidak hanya didalam ISS, kami bisa melebarkan sayap kami untuk memberi services pendidikan kepada bangsa ini,” kata Dwis'nu Arfa Sita.
Pemerintah melihat sekolah vokasi menjadi pengembangan dari skill atau kompetensi yang lebih erat dalam dunia kerja, waktunya pun lebih singkat daripada pendidikan formal lain sehingga akan memberi hasil nyata bagi peserta didik.
Selain sebagai sarana menambah skill, sekolah vokasi dianggap menjadi jembatan antara dunia pendidikan sebelum terjun ke dalam dunia kerja. Jadi tidak hanya skill yang dibangun namun juga mental attitude.
Di ISS sendiri sekolah vokasi terfokus dalam 3 pembelajaran, Skill, Attitude dan Knowledge.
“Seperti yang kita tahu, kalau lulus dari universitas atau sekolah formal secara ilmu akademik memang itu kuat, namun ketika di dunia kerja ada kesenjangan antara dunia kerja dan dunia pendidikan itu adalah kesiapan mental mereka, itu yang terpenting,” kata Dwis'nu Arfa Sita.
ISS Sekolah Vokasi memiliki 16 pelatihan offline yang terus dikembangkan, salah satunya pelatihan berjualan online, pelatihan menjadi resepsionis, pelatihan operator telpon dan masih banyak lagi.
Untuk pelatihan online, ISS membuka dua kelas yaitu basic dan premium. Basic merupakan pelatihan yang hanya berupa modul, sedangkan premium merupakan pelatihan dengan modul dan interaksi.
Jadi, tidak hanya menambah skill sekolah vokasi baik untuk lulusan baru untuk melatih mental di dunia kerja. Melalui sekolah vokasi ini pula, lulusan baru dapat menemukan relasinya sebelum terjun ke dalam dunia kerja.
Untuk informasi lebih lanjut bisa klik link tersebut https://www.sekolahvokasi.iss.co.id/#pelatihan