Melihat perkembangan teknologi yang semakin cepat, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meyakini hal tersebut berdampak pada hilangnya sejumlah lapangan pekerjaan namun juga menciptakan berbagai jenis pekerjaan baru.

Presiden mengemukakan jenis profesi yang semakin banyak dibutuhkan oleh Indonesia ke depan adalah para profesional di bidang kedokteran, farmasi, engineering dan lainnya dengan kompetensi berstandar internasional.

Jokowi menggaris bawahi kebutuhan Indonesia akan pertumbuhan jumlah pengusaha. Menurutnya kewirausahaan akan menghasilkan peluang kerja baru dan membangun nilai tambah. “Yang justru sangat penting ditingkatkan jumlahnya adalah para entrepreneur,” tutur Jokowi.

“Politisi dan birokrat akan selalu penting namun jumlahnya tidak akan bertambah banyak,” ujar Jokowi saat memberikan kuliah umum dalam rangka Dies Natalis ke-68 Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, beberapa hari yang lalu.

Namun ia menyayangkan semangat kewirausahaan di Indonesia masih sangat rendah. Ia menyebutkan, dalam Global Entrepreneurship Index tahun 2017, peringkat kewirausahaan Indonesia masih di urutan ke-90 dari 137 negara. Di tingkat Asia Pasifik peringkat Indonesia nomor 16 dari 24 negara, juga masih rendah.

“Jumlah inovasi dan paten juga masih rendah, yaitu peringkat 87 dari 137 negara. Inilah fakta-fakta yang memang harus kita ketahui dan ini merupakan tantangan kita ke depan,” tegasnya lagi.

• Editor: Wicak Hidayat