LogoDIGINATION LOGO

Disrupsi Digital, Industri Konten Harus Adaptif

author Oleh Ana Fauziyah Sabtu, 16 Desember 2017 | 07:39 WIB
Share
Memasuki era disrupsi digital, tantangan terbesar yang dihadapi media adalah perubahan perilaku konsumen yang mulai beralih ke media digital
Share

Memasuki era disrupsi digital, tantangan terbesar yang dihadapi media adalah perubahan perilaku konsumen yang mulai beralih ke media digital. Oleh karena itu, pelaku industri konten harus berdaptasi dalam menghadapi era tersebut dengan beradaptasi serta menciptakan konten-konten yang kreatif.

Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Ahmad Ramli memprediksi di tahun 2020 nanti disrupsi digital akan menyentuh semua sektor. Ia meminta semua pihak untuk bersiap menghadapinya. “Tidak ada pilihan lain selain menghadapinya dan membuat kesiapan-kesiapannya,” ujar Ramli saat acara Perayaan Hari Ulang Tahun ke-24 Masyarakat Telekomunikasi di Jakarta, Jumat (15/12).

Dalam industri konten digital, menurut Dirjen Ramli, aspek royalti dan insentif akan menjadi hasil yang akan didapatkan dari seseorang yang bisa menciptakan konten. “Apabila seseorang menciptakan konten, contohnya adalah musik. Saat ini mereka tidak perlu mencari produsernya karena mereka bisa menjadi produsernya diri sendiri,” tambahnya seraya menyontohkan seperti platform video Youtube.

Sementara penulis buku-buku bestseller Fahd Pahdepie saat ditemui Digination.ID beberapa waktu yang lalu mengungkapkan bahwa teknologi memang mengubah perilaku konsumen. Banyak pembaca buku fisik yang beralih ke e-book atau media online. Karena itu tidak heran jika banyak industri penerbitan dan media yang beralih ke online. Namun sebagai penulis, ia tidak khawatir jika buku fisik akan ditinggalkan pembacanya.

  • Editor: Wicak Hidayat
TAGS
LATEST ARTICLE