LogoDIGINATION LOGO

Aksesibilitas Wifi via Smartphone di Dunia Saat Merebaknya Virus Corona

author Oleh Nur Shinta Dewi Jumat, 3 April 2020 | 16:27 WIB
Share
Share

Mewabahnya Pandemi Covid-19 di dunia memaksa pemerintah untuk mensosialisasikan social distancing demi memutus rantai penyebaran virus. Dengan banyaknya orang yang berdiam diri di rumah semenjak diberlakukan social distancing, perusahaan analisis layanan mobile Opensignal merilis data jumlah rata-rata waktu yang dihabiskan pengguna smartphone yang terhubung ke Wifi di berbagai wilayah di dunia.

Laporan tersebut dibagi per pekan dari 6-12 Januari 2020 hingga 16-22 Maret 2020 untuk melihat lonjakan pengguna Wifi di sejumlah negara di dunia. Secara garis besar disimpulkan bahwa terdapat kenaikan yang drastis pada minggu ke 3 di bulan Maret di negara-negara berkembang dalam benua Amerika Utara dan Eropa, dan juga negara Australia, Argentina, Peru dan Brasil.

Berbeda dengan negara lain, persentase waktu yang dihabiskan pengguna smartphone untuk terhubung ke  jaringan Wifi di Indonesia, Singapura dan Jepang tidak mengalami lonjakan yang terlalu signifikan. Walau belum diberlakukannya lockdown, namun pemerintah Indonesia telah mensosialisasikan social distancing atau berdiam diri dirumah. Opensignal mendeteksi antara minggu ke 2 Januari dan Minggu ke 3 Maret tidak ada peningkatan yang signifikan di Indonesia.

Pada setiap bulannya, angka waktu yang dihabiskan pengguna smartphone untuk terhubung ke  jaringan Wifi menduduki angka 34,0 sampai pada periode terakhir di minggu ke-12 (16 - 22 Maret 2020) berada di angka 34,7. Dan penggunaan rata-rata persentase waktu yang dihabiskan pengguna smartphone untuk terhubung ke  jaringan Wifi di Indonesia sekitar 33,9 atau hanya sekitar 3% perubahan pengguna Wifi selama mewabahnya Covid-19.

Di negara Asia lainnya, terdapat kenaikan tinggi seperti di Filipina dan Malaysia. Awalnya Opensignal melihat persentase waktu yang dihabiskan untuk terhubung ke jaringan Wifi meningkat di Hongkong sebelum adanya masa karantina di berbagai wilayah di Asia lainnya. Opensignal juga mendeteksi pada minggu ketiga Maret Australia dan Thailand juga mengalami peningkatan yang Signifikan.

Sementara untuk wilayah Eropa, sampai saat ini lonjakan dari minggu ke minggu tertinggi dicatat oleh pengguna di Spanyol. Hal ini dikarenakan adanya lockdown seminggu penuh pertama bagi Spanyol, dimana negara tersebut juga dinyatakan sebagai negara kedua terparah di Eropa yang dilanda wabah Covid-19. Sedangkan di Italia sebagai negara terparah pertama di Eropa mengalami perubahan ini lebih awal, dengan peningkatan yang sudah dimulai pada minggu terakhir bulan Februari.

Beralih ke Amerika Utara, semenjak Centers for Disease Control and Prevention (CDC) pada tanggal 15 Maret 2020, menyarankan untuk tidak melakukan pertemuan yang terdiri dari 50 orang atau lebih selama delapan minggu ke depan. Opensignal mendeteksi adanya peningkatan signifikan dalam persentase waktu yang dihabiskan pengguna smartphone untuk terhubung ke  jaringan Wifi pada minggu ketiga Maret, dimulai pada 16 Maret, dengan perubahan  terbesar terjadi di Kanada.

Amerika Selatan juga menunjukkan peningkatan persentase waktu yang dihabiskan pengguna smartphone untuk terhubung ke jaringan Wifi. Pengguna di Argentina, Brazil, dan Peru menghabiskan waktu penggunaan Wifi lebih banyak pada minggu ketiga Maret, dimulai pada 16 Maret.

Dimana sejauh ini, Peru mengalami peningkatan dari minggu ke minggu terbesar setelah diberlakukannya karantina 15 hari dan diberlakukannya jam malam pukul 20.00 hingga 05.00 pada negara tersebut. Sebaliknya, negara bagian Brazil yang paling parah terkena dampak, Sao Paulo, tidak memberlakukan lockdown hingga 24 Maret.

Data ini diberikan mengingat perlu adanya persiapan yang matang untuk menanggapi masa transisi akibat kehadiran virus Covid-19. Terutama pada pelaku operator seluler, regulator telekomunikasi dan pemerintah dalam mempersiapkan tantangan yang ada, agar jaringan tetap stabil dalam masa social distancing ini.

  • Editor: Rommy Rustami
TAGS
LATEST ARTICLE