Sebagai festival disrupsi tahunan, Disrupto akan kembali diselenggarakan pada 22 – 24 November 2019 ini. Mengangkat tema The Future of Humanity, Distrupto kali ini ingin mengeksplorasi tantangan yang akan dihadapi manusia di masa yang akan datang.
“Tema ini dipilih karena kami percaya bahwa di masa yang akan datang manusia akan sangat terbantu dengan kehadiran teknologi, seperti kecerdasan buatan dan bahan baku yang sustainable,” jelas Yasha Chatab, Project Director DISRUPTO 2019.
Salah satu pembicara utama yang akan berpartisipasi tahun ini adalah Tilly Lockey, seorang disabilitas yang terbantu aktivitasnya berkat adanya inovasi teknologi. Selain itu ada Cyberdyne, sebuah perusahaan asal Jepang yang membuat robot untuk membantu para kaum lansia dan disabilitas dalam mobilitasnya.
Baca juga: Artificial Intelligence Akan Gantikan Peran Manusia? Masa, Sih?
Yasha Chatab ( DISRUPTO 2019)
Menurut Daniel Surya, Co-founder DISRUPTO dan Executive Chairman WIR Group, tujuan dan Distrupto 2019 ini untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat bagaimana teknologi berkembang begitu cepat dan berdampak pada kehidupan manusia di masa depan.
Acara yang akan mempertemukan para pelaku ekonomi seperti startup, korporasi, modal ventura, dan institusi keuangan lokal maupun global ini akan turut diramaikan oleh beberapa pembicara berskala global yang merupakan pakar di bidangnya dan akan memamerkan beberapa inovasi teknologi terbaik saat ini, seperti robot yang bisa berkomunikasi dengan manusia dan MotoGP yang menggunakan listrik.
Selain itu, juga akan diselenggarakan matchmaking bagi para pelaku bisnis startup, modal ventura dan institusi keuangan lokal maupun internasional dengan startup dari beragam sektor diantaranya fintech, insuretech, gaming dan edutech.
Baca juga: 6 Startup Indonesia Berangkat ke Festival Teknologi AS
- Editor: Dikdik Taufik Hidayat