Diprediksinya jumlah online shopper di Indonesia mencapai 48 juta orang di tahun 2022, dapat terlihat dari bagaimana perkembangan industri e-commerce yang sedang terjadi sekarang ini. Ini tentunya "kue" yang diperebutkan banyak pihak, salah satunya Zoho, yang baru saja memperkenalkan platform perdagangan Commerce Plus. Platform ini adalah platform end-to-end yang terintegrasi dari mulai penjualan, pemenuhan hingga loyalitas pelanggan.
"Dengan Commerce Plus, kami menawarkan satu platform untuk menjalankan seluruh bisnis perdagangan, memungkinkan bisnis untuk fokus pada apa yang penting bagi kesuksesan," ungkap Gibu Mathew, Wakil Presiden dan General Manager Asia Pasifik Zoho Corporation di Jakarta (4/7).
Ada beberapa tantangan yang harus dihadapi untuk menumbuhkan sektor e-commerce di Indonesia menurut Gibu. Pertama, permasalahan logistik di Indonesia yang harus terus diperbaiki, seperti infrastruktur, distribusi, dan pengiriman. Kedua, permasalahan koneksi internet yang harus terus diperluas.
Baca juga: Bertumbuh Mencapai USD 12,2 Miliar, eCommerce Indonesia Tertinggi di Asia Tenggara
Di sisi lain, menurutnya, Indonesia menjadi pasar yang potensial karena masyarakat dan pemerintahnya mendukung. "Indonesia adalah pasar terbesar di Asia Tenggara. Berdasarkan penelitian, digital netizen di Indonesia adalah yang paling aktif di seluruh dunia," katanya. Tak hanya itu, Pemerintah Indonesia terus meningkatkan jaringan telekomunikasi di seluruh Indonesia yang tentunya turut mendorong tumbuhnya ekosistem e-commerce.
Nah, untuk para pebisnis yang ingin memanfaatkan platform milik Zoho ini, cukup merogoh kocek mulai USD 20 setiap bulannya saja. Untuk melisensikan seluruh platform, budget yang harus dialokasikan USD 100 setiap bulan plus USD 30 per karyawan. Lebih lengkapnya, klik tautan ini, yaa...
Baca juga: Pembeli Adalah Raja Tak Berlaku di eCommerce?
- Editor: Dikdik Taufik Hidayat