Disrupsi yang terjadi saat ini turut berperan mengubah berbagai aspek kehidupan manusia, salah satunya kebiasaan orang dalam berpergian. Sebagai contoh, otomasi di era serba digital ini mempermudah orang enemukan hotel atau tempat menginap saat berpergian yang sesuai dengan preferensi masing-masing.
Menanggapi situasi ini, Adil Mubarak, Vice President Operations RedDoorz mengatakan, "Digitalisasi disamping dapat dimanfaatkan untuk memicu pertumbuhan bisnis, juga membuat persaingan mendapatkan konsumen semakin kompetitif. Siapa yang memiliki differentiation value akan memenangkan persaingan."
Melihat hal tersebut, RedDoorz, salah satu pelaku bisnis pariwisata di Indonesia juga turut berpartisipasi dalam pertumbuhan sektor tersebut. Salah satu upayanya adalah mengadakan Quality Training & Workshop di Jakarta (26/9). Pelatihan ini diperuntukkan bagi para karyawan hotel yang telah bermitra dengan RedDoorz.
Pelatihan bertujuan meningkatan standar dan penyetaraan kualitas pelayanan yang
ditawarkan RedDoorz kepada konsumen. "Dalam industri pariwasata dan hospitality, mereka yang dapat memberikan pengalaman terbaik bagi pengunjung akan lebih unggul," tambah Adil.
Melalui pelatihan ini RedDoorz ingin para peserta merasa bahwa profesi ini bukan sekadar tempat untuk mencari penghasilan, namun juga sebagai tempat untuk mengembangkan kapabilitas dirinya. "Dengan meningkatnya kapabilitas tenaga kerja pada akhirnya dapat turut berkontribusi pada pertumbuhan sektor pariwisata Indonesia," sambung Adil.
Baca juga: Digitalisasi Tingkatkan Kontribusi Sektor Pariwisata Sebesar 25%
(Kiri ke kanan) Adil Mubarak selaku Vice President Operations RedDoorz dan Mohit Gandas selaku President Director RedDoorz | Foto Istimewa
Tantangan RedDoorz "Sebagai bisnis, kami fokus bagaimana bisa grow di jalan yang tepat. Memastikan bagaimana retensi konsumen, menghemat biaya operasional, menawarkan layanan yang lebih baik itu concern kami," sebut Adil.
Pariwisata merupakan salah satu sektor yang menjadi fokus pembangunan di Indonesia. Pemerintah dalam visinya merencanakan sektor ini menjadi salah satu destinasi utama pariwisata Asia dan dunia dengan mencanangkan 73,6 juta wisatawan dan pertumbuhan devisa 4,9% per tahun pada 2045.
Maju terus pariwisata Indonesia!
Baca juga: Dubai Akan Adopsi Blokchain untuk Industri Pariwisata
- Editor: Dikdik Taufik Hidayat