Revolusi industri yang terus berjalan memaksa siapa saja, baik individu, kelompok, karyawan, atau pelaku bisnis untuk menyadari bahwa di era industri 4.0 ini, teknologi informasi bukan lagi sekadar pendukung bisnis melainkan bisnis itu sendiri.
Siap atau tidak, mau tak mau, bisnis akan berubah. Agar dapat terus bersaing di era digital, bisnis harus beradaptasi. Jika mengabaikan segala perubahan yang terjadi, bersiaplah mengalami hambatan atau bahkan kegagalan. Para disruptor dapat mengganggu pasar dengan cara mendadak dan muncul tak terduga.
Transformasi digital yang tidak bisa dihindari harus terus dibenahi. Cara berbisnis, beroperasi, berkomunikasi dengan pelanggan, mencari feedback, dan sebagainya harus disesuaikan dengan perkembangan teknologi yang ada. Infrastruktur dan pola pikir lama yang menghambat perkembangan bisnis harus dikesampingkan.
Mengingat salah satu hal yang penting di era digital adalah tentang data, maka bicara soal cybersecurity juga sangat penting. "Cybersecurity juga memiliki risiko yang harus diperhatikan," ujar Edwin Lim, Country Manager Fortinet Indonesia dalam siaran pers yang diterima Digination.id.
Nah, Apa saja, sih risiko yang harus diperhatikan?
Baca juga: Awas, Data Bukan Hal yang Sepele, ya!
Ilustrasi sistem cybersecurity (shutterstock)
1. Risiko operasional Eksploitasi seperti ransomware, distributed denial-of-service (DDoS), pencurian data, pembajakan situs, serta pencurian sumber daya dapat secara serius mengganggu operasional bisnis. Beberapa gangguan mungkin memang hanya akan mengganggu operasi bisnis secara internlt, tetapi berbeda jika yang diserang adalah DDoS atau pembajakan situs yang dapat menyebabkan krisis di mata publik.
2. Risiko reputasi.
Baik pelanggan, investor, atau mitra tentunya akan menghindari melakukan bisnis dengan perusahaan-perusahaan yang memiliki reputasi buruk dan berkemungkinan membuat mereka celaka.
3. Risiko investasi.
Melakukan investasi pada sisi cybersecurity adalah hal yang sangat baik, tetapi investasi yang berlebihan pada infrastruktur cybersecurity yang tidak berfungsi adalah sebuah kesalahan besar. Ingat, setiap dana yang dikeluarkan haruslah digunakan untuk efesiensi bisnis dan meningkatkan produktivitas.
Beberapa hal yang bisa jadi pertimbangan dalam menentukan produk cybersecurity yaitu struktur bisnis seperti apa yang dimiliki dan model bisnis seperti apa yang dijalankan. Lalu, buatlah prioritas pengeluaran, bagian bisnis mana yang harus terlebih dulu dilindungi.
Tentu banyak hal lain yang bisa gunakan untuk mengidentifikasi komponen cybersecurity seperti apa yang dibutuhkan perusahaan. Strategi keamanan yang efektif dan komperehensif menggunakan solusi yang tepat akan mengarah pada perlindungan efektif yang penting bagi keberhasilan bisnis.
Baca juga: Salah Pilih Karyawan, Data UMKM Disandera
- Editor: Dikdik Taufik Hidayat