LogoDIGINATION LOGO

Bitcoin, Karakteristik dan Masa Depannya

author Oleh Alfhatin Pratama Senin, 20 Mei 2019 | 17:15 WIB
Share
Ilustrasi mata uang kripto (shutterstock)
Share

Bicara soal teknologi blockchain, tak akan mungkin lepas dari bitcoin sebagai asal-usulnya. Yup, ini salah satu cryptocurrency yang sempat menjadi perdebatan hangat di Indonesia tahun 2018.

Sebenarnya, kapan pertama kali bitcoin hadir?

Tahun 2007, Satoshi Nakamoto (SN) membuat konsep tentang bitcoin. Sosok SN hingga saat ini tidak diketahui wujudnya, apakah ia adalah individu atau kelompok perusahaan. Tepat tanggal 31 Oktober 2008, SN mempublikasikan white paper berjudul "Bitcoin: peer-to-peer electronic cash system", berisi konsep mata uang digital yang terenkripsi dalam bentuk kode yang beroperasi pada jaringan blockchain.

Seiring berjalannya waktu, bitcoin terus berkembang. Mulai dari harga 7.000 BTC setara dengan Rp50.000, hingga 1 BTC menembus harga Rp100 Juta per Mei 2019. Bahkan sekitar bulan November tahun 2017, bitcoin pernah mencapai harga tertingginya, yaitu 1 BTC setara dengan Rp297,5 Juta.

Baca juga: 5 Risiko Investasi Bitcoin yang Perlu Diwaspadai

Ilustrasi Bursa Aset Kripto (shutterstock)
Muhammad Deivito Dunggio, Direktur Eksekutif Asosiasi Blockchain Indonesia (ABI) mengatakan cukup banyak orang di Indonesia yang membeli bitcoin pada harga tertingginya.

"Orang-orang tidak siap dengan ini. Literasi keuangan yang kurang tinggi membuat cukup banyak orang di Indonesia membelinya. Tapi, hal positif yang dapat diambil adalah masyarakat mulai 'melek' terhadap aset kripto dan teknologi blockchain," kata laki-laki yang kerap dipanggil Oham itu di Jakarta (10/5).

Oham melanjutkan, "Sekarang, di Indonesia sudah ada setidaknya 18 exchange market atau bursa aset kripto yang beroperasi. Ada beberapa yang belum mengantongi izin PT karena KBLI di Indonesia belum menyediakan pilihan yang sesuai dengan industri ini."

Salah satu bursa aset kripto asal Indonesia yang telah beroperasi sejak tahun 2014 adalah Indodax, didirikan oleh Oscar Darmawan dan William Sutanto. Sampai saat ini, Indodax merupakan bursa aset kripto dengan jumlah anggota tervalidasi terbanyak di Indonesia, mencapai 1,5 juta anggota.

Baca juga: Beredar Aplikasi Dompet Bitcoin Palsu di Google Play Store

Ilustrasi bitcoin (shutterstock)
Karakteristik Bitcoin

Oham pernah menulis opini berjudul "Bitcoin Untuk Pemula" di halaman Linkedin pribadinya. Ia menuliskan lima karakteristik bitcoin. Apa saja?

1. Tahan Lama

Bitcoin adalah kode digital yang terenkripsi dan tidak memiliki bentuk fisik, sehingga tidak akan ada yang namanya bitcoin rusak, bitcoin basah, bitcoin terlipat, bahkan bitcoin palsu. Kualitas antara bitcoin satu dan lainnya setara.

2. Jumlah Terbatas

Inilah yang membuat harga bitcoin melambung tinggi. Bitcoin telah diprogram untuk secara perlahan didapatkan setiap sepuluh menit melalui proses penambangan mulai dari tahun 2009 hingga mencapai batas persediaan maksimalnya pada tahun 2140 yaitu sejumlah 21.000.000 BTC.

3. Dapat dipecah

Bitcoin dapat dibagi menjadi hingga 0,00000001 BTC yang jumlahnya jika dikonversikan ke dalam rupiah adalah sebesar Rp1,15 per Mei 2019. Pecahannya sangat kecil sehingga dapat digunakan untuk transaksi yang sangat detail tanpa perlu adanya pembulatan.

Baca juga: Dennis Gartman: Bitcoin Adalah Pasar Bagi Para Kriminal dan Milenial

Apakah ini evolusi keuangan? (shutterstock)
4. Mudah dibawa dan dipindahkan

Bitcoin dapat dikirimkan dari mana saja dan ke siapa saja di seluruh dunia dengan jaringan internet. Melalui perdagangan di bursa aset kripto atau transaksi peer-to-peer. 

5. Desentralisasi

Jumlah kepemilikan dan perpindahan bitcoin tercatat dalam sebuah buku besar yang salinannya tersebar ke seluruh server yang jumlahnya lebih dari satu di seluruh dunia. Tidak ada single point of failure, artinya sangat aman dari hacking, kebakaran, banjir, atau pemadaman listrik yang biasanya dialami oleh sistem yang terpusat.

Prediksi Bitcoin Di Masa Depan

Bicara tentang masa depan bitcoin, Oham menjelaskan dengan Teori Lindy Effect di Jakarta (10/2). Menurutnya, bitcoin yang sudah berumur 10 tahun ini akan berusia panjang.

"Lindy Effect adalah teori yang mengungkap bahwa teknologi tidak seperti manusia, yang berumur tua lalu mati. Semakin teknologi ini eksis, maka akan semakin lama pula dia mati. Seperti halnya radio, teknologi yang sudah tua dan sampai sekarang belum mati walaupun banyak inovasi teknologi lainnya yang mencoba menyaingi," tambahnya.

Kamu sudah seberapa jauh kenal bitcoin? Yuk, kenali sebelum terlambat! 

Baca juga: Blockchain, Teknologi di Balik Bitcoin yang Dilirik Banyak Industri

  • Editor: Dikdik Taufik Hidayat
  • Sumber: History of Bitcoin
TAGS
RECOMMENDATION
LATEST ARTICLE