4 Jalan UKM Hadapi Skandal Facebook
Facebook bukan lagi hanya menjadi media sosial, namun juga media sebagian pelaku usaha menyasar pasar, terkhusus usaha kecil menengah (UKM)
Kamis, 5 April 2018 | 11:57 WIBPengguna Facebook di seluruh dunia melaporkan terjadi gangguan pada layanan Facebook dan aplikasi afiliasinya yaitu Instagram dan WhatsApp. Terhitung Kamis (14/3) dini hari, pengguna mengalami kesulitan dalam mengakses layanan ketiga media sosial tersebut.
Dilansir dari DigitalTrends, kejadian pertama muncul pada pukul 12 malam E.T (waktu Amerika) ketika pengguna mulai melaporkan mereka tidak bisa masuk ke Facebook dan tidak dapat melihat feed dan timeline.
We’re aware that some people are currently having trouble accessing the Facebook family of apps. We’re working to resolve the issue as soon as possible.
— Facebook (@facebook) 13 Maret 2019
Sebagian lain melaporkan, mereka bisa masuk ke Facebook tetapi tidak bisa memposting konten. Pada waktu yang sama, pengguna Instagram juga mulai melaporkan gangguan serupa. Seperti halnya pengguna WhatsApp, mereka tidak bisa mengirim dan menerima pesan.
Menurut Down Detector, situs pelacak masalah aksesibilitas web, 34% pengguna mengalami kesulitan untuk login ke Facebook, 33% tak bisa mengupload konten dan 31% mengalami pemadaman total.
Baca juga: Seperti Apa Facebook Messenger untuk Bisnis?
We’re aware of an issue impacting people's access to Instagram right now. We know this is frustrating, and our team is hard at work to resolve this ASAP.
— Instagram (@instagram) 13 Maret 2019
Dari laporan gangguan yang mencapai lebih dari 11.000 di seluruh dunia, Facebook down terjadi terutama di beberapa bagian New England, Texas, Seattle, California, Washington, Amerika Latin, Inggris, India dan Filipina.
Penyebab Tumbangya Facebook, Instagram dan Whatsapp
Sempat dikabarkan padam karena serangan distributed denial of services (DDoS). Namun kabar ini ditepis oleh Facebook.
We're focused on working to resolve the issue as soon as possible, but can confirm that the issue is not related to a DDoS attack.
— Facebook (@facebook) 13 Maret 2019
Dilansir dari TechCrunch, penyebab tumbangnya Facebook dimungkinkan karena kebocoran Border Gateaway Protocol (BGP) yang membuat lalu lintas internet kisruh dan kemudian menyebabkan tumbangnya jaringan-jaringan terkait.
Pengaturan lalu lintas internet dunia bergantung pada BGP yang mengatur lalu lintas internet dari paket data. BGP mengandalkan kepercayaan antar operator jaringan untuk tidak mengirim data yang salah. Namun kesalahan terjadi, dan menyebabkan kebocoran rute yang mengarah pada kebingungan lalu lintas internet. Hal ini menyebabkan pemadaman besar-besaran.
Baca juga: Horee! Sebentar Lagi Fitur Direct Messages Instagram Ada di Web!
"Sekitar pukul 12:52PM pada 13 Maret 2019, terlihat bahwa rute BGP tidak sengaja bocor dari ISP Eropa ke ISP transit utama, yang kemudian menyebar dan mengakibatkan gangguan akses ke beberapa properti internet," kata Roland Dobbins, insinyur utama NETSCOUT, dikutip melalui TechCrunch.
Namun Tom Thomas, profesor dari Tulane University tidak yakin dengan kebocoran BGP yang menyebabkan tumbangnya Facebook dan aplikasi afiliasinya. Pasalnya, BGP merupakan protokol statis yang sangat jarang bisa berubah.
"Saya curiga jika pemadaman hari ini disebabkan oleh kecatatan kode dalam mengontrol fungsi-fungsi pada bisnis tingkat tinggi. Karena berdampak pada beberapa layanan milik Facebook, kemungkinan yang terjadi adalah adanya usaha efisiensi dalam kode dan sentralisasi dalam banyak layanan yang menyebabkan pemadaman tersebut," kata Thomas.
Baca juga: Ini Dia, 10 Tools Terbaik Instagram 2019
Masalah teknis hingga berujung tumbangnya layanan Facebook secara historis tidak hanya terjadi sekali ini saja. Facebook sebelumnya pernah mengalami down pada alat pengiklanannya di bulan November 2018 lalu saat marketer mencoba menempatkan iklan untuk Black Friday dan Cyber Monday.
Pada tahun 2013, Facebook tiba-tiba padam. Akibat gangguan ini, terjadi down pada beberapa situs yang menggunakan fitur login dengan Facebook. Ketika pengguna mencoba masuk ke Facebook, pengguna hanya menemukan halaman error Facebook. Gangguan ini berlangsung beberapa menit dan dampaknya mempengaruhi beberapa situs web termasuk The New York Times dan CNN.
Akhirnya, down pada 13 Maret tahun ini adalah yang terberat sepanjang sejarah Facebook.
"Facebook pernah mengalami gangguan pada 2008, ketika itu Facebook memiliki 150 juta pengguna. Dibandingkan sekarang yang sudah memiliki sekitar 2,3 miliar pengguna bulanan," kata Dave Lee, reporter BBC.com dikutip dari impactbnd.com.
Baca juga: Sst, Ada Updates Facebook Untuk 2019
Kerugian yang ditimbulkan
Bagi entrepreneur yang mengandalkan Facebook dan Instagram, kejadian ini bagaikan petir di siang bolong. Iklan, hosting siaran langsung, komunitas online di Facebook maupun Instagram terhenti. Bagi pengiklan, mereka tidak menjangkau pelanggan potensial. Bagi entrepreneur yang mengandalkan postingan di grup Facebook dan Instagram, tidak bisa menawarkan produknya hingga mengakibatkan kerugian yang cukup besar.
Menurut survei ITIC tentang tren kendala dan kerugian per jam dari Downtime menunjukkan bahwa kerugian saat downtime terus meningkat seiring dengan makin tingginya risiko bisnis. Bahkan downtime selama beberapa menit saja dapat mengakibatkan gangguan yang signifikan. Lebih dari 98% perusahaan besar yang memiliki lebih dari 1.000 karyawan mengatakan bahwa rata-rata, satu jam downtime per tahun merugikan perusahaan sebesar USD100.000. Sedangkan 81% perusahaan melaporkan, kerugiannya mencapai USD 300.000.
Tidak hanya perusahaan besar yang terdampak, dampak negatif downtime juga dirasakan oleh Usaha Kecil Menengah (UKM) yang memiliki kurang dari 150 karyawan. Sekitar 47% responden survei memperkirakan, satu jam downtime dapat merugikan perusahaan sebanyak USD 100.000 dalam bentuk pendapatan dan produktivitas yang berkurang.
Baca juga: Mmm, Pilih Kerja atau Bisnis, Ya?
Hal yang bisa dipelajari
Dari peristiwa tumbangnya raksasa media sosial ini, kita bisa memetik beberapa pelajaran berharga. Apa saja? Berikut hal yang bisa dicatat.
1. Membangun fondasi multi platform
Di era digital ini, ada dua aset penting yang harus dimiliki dalam membangun bisnis yaitu situs web dan daftar e-mail. Kenapa harus memiliki situs web sendiri? Karena jika membangun fondasi bisnis diatas platform 'orang lain' seperti Instagram dan Facebook, artinya kamu menyerahkan sebagian kendali bisnis pada pihak lain dan harus siap down kapan saja.
Situs web adalah tempat paling aman untuk membawa konsumen melihat produk atau menikmati layanan yang kamu miliki tanpa harus khawatir down. Untuk masuk dalam web, pengguna diharuskan mendaftarkan e-mail. Manfaatkan daftar e-mail ini untuk mengirimkan konten dan promosi untuk meningkatkan penjualan.
Baca juga: Nggak Punya Budget Marketing? Ini 4 Taktik Bebas Biaya!
2. Memiliki marketing plan yang kuat
Marketing plan harus dibuat sekuat mungkin dengan mempertimbangkan berbagai aspek dan elemen. Karenanya jangan bergantung hanya pada satu rencana, miliki rencana B,C dan D untuk cadangan.
Melakukan marketing lewat sosial media juga harus dilakukan, karena ada miliaran pengguna harian di sana. Berbeda dengan ranah lain, pada ranah media sosial ada cara khusus dalam melakukan marketing. Seperti penggunaan grup Facebook, membayar iklan, posting, live video dan chatboat. Hal-hal ini harus dimasukan dalam list marketing plan.
Marketing yang efektif harus memiliki kejelasan. Kamu harus tahu siapa audiens yang ingin dijangkau dan tahu masalah apa yang bisnis kamu dapat pecahkan.
Baca juga: 5 Tren Video Marketing Di Tahun 2019
3. Membangun audiens
Kemampuan dalam menjangkau audiens adalah kunci keberhasilan bisnis. Untuk menumbuhkan bisnis, audiensmu juga harus tumbuh. Berbagai upaya untuk membangun audiens harus terus dilakukan, terutama secara online.
Salah satu contohnya adalah dengan membuat konten edukasi gratis bagi mereka. Dengan mengemasnya semenarik mungkin akan membuat orang membagikan konten tersebut pada orang lain. Masuki platform atau tempat target audiensmu secara aktif, jadikan hal ini sebagai upaya untuk menjangkau mereka.
Untuk menjangkau lebih banyak orang, jalin kerjasama dengan para influencer untuk mempromosikan bisnismu. Dengan membangun audiens yang kuat, bisnismu tidak lagi terpengaruh jika ada pemadaman atau down sewaktu-waktu.
Jika kejadian downnya Facebook, Instagram dan Whatsapp pada waktu lalu mempengaruhi bisnismu dan membawa kerugian, ini adalah sebuah wake up call! Inilah saatnya kamu membangun fondasimu sendiri dan tidak bergantung pada pihak lain. Bangun bisnismu dengan marketing plan yang kuat dan jangkau audiens potensial. Mulai sekarang kamu tidak perlu lagi khawatir jika ada pemadaman sewkatu-waktu.
Bisa, kan?
Baca juga: Ini Tren Media Sosial 2019 yang Mesti Kamu Pantengi!
Facebook bukan lagi hanya menjadi media sosial, namun juga media sebagian pelaku usaha menyasar pasar, terkhusus usaha kecil menengah (UKM)
Kamis, 5 April 2018 | 11:57 WIBYoutube baru-baru ini mengalami downtime. Para pengguna yang ingin mengakses video dan mengunggah konten disambut dengan halaman kosong dan pesan error 503 dan error 500
Jumat, 19 Oktober 2018 | 16:20 WIBMembangun saluran pendidikan di YouTube merupakan cara yang ampuh untuk berbagi tentang pengetahuan yang kamu miliki. Mau tahu langkah-langkahnya?
Kamis, 17 Januari 2019 | 16:15 WIBIngin tahu apa tools AI yang banyak digunakan oleh para pebisnis dan kreator? Berikut peringkat AI terpopuler tahun 2024 dan apa yang menjadi keandalannya.
Rabu, 18 Desember 2024 | 17:01 WIBLelang tanaman hias sendiri merupakan rangkaian program dari FLOII Expo 2024 sejak pertama kali diadakan. Acara ini selalu memikat para kolektor dan pecinta tanaman hias dari dalam maupun luar negeri.
Rabu, 11 Desember 2024 | 10:49 WIBMengusung tema "Evolutionary & Revolutionary Elegance: The Beauty of Genetic Diversity in Floriculture", FLOII Expo 2024 dibuka secara langsung oleh Wakil Menteri Pertanian Republik Indonesia, Sudaryono. Turut hadir pula Direktur Buah dan Florikultur
Jumat, 6 Desember 2024 | 16:03 WIBBerikut manfaat Fitur Gemini pada Youtube:
Selasa, 29 Oktober 2024 | 17:26 WIBBerikut step by step buat mention temanmu di status:
Jumat, 25 Oktober 2024 | 11:57 WIBData Science adalah bidang ilmu yang memadukan statistik, matematika, dan ilmu komputer untuk mengolah serta menganalisis data dalam jumlah besar. Tujuan utama Data Science adalah mendapatkan wawasan yang dapat membantu perusahaan dalam pengambilan k
Kamis, 24 Oktober 2024 | 15:51 WIBJika kamu menemukan lagu yang seru di Instagram dan ingin menyimpannya dengan lagu lain, sekarang kamu bisa langsung menambahkannya ke playlist Spotify.
Senin, 21 Oktober 2024 | 15:45 WIBIni keterampilan AI yang banyak dibutuhkan:
Senin, 21 Oktober 2024 | 14:33 WIBJangan baper duluan kalau lamaran kerja kamu tidak pernah direspons rekruter. Sebab, CV kamu akan diseleksi otomatis oleh Applicant Tracking Systems lebih dulu.
Rabu, 16 Oktober 2024 | 10:00 WIBBerikut langkah menggunakan SnapTik untuk mengunduh video TikTok:
Jumat, 11 Oktober 2024 | 10:54 WIBAI bawa efisiensi yang lebih besar dalam berbagai sektor industri.
Selasa, 8 Oktober 2024 | 19:34 WIBAI bawa efisiensi yang lebih besar dalam berbagai sektor industri.
Senin, 7 Oktober 2024 | 19:00 WIBSangat penting buat kamu untuk segera menyelematkan konten kamu di fitur Archive. Begini caranya!
Jumat, 27 September 2024 | 16:20 WIBJobstreet by SEEK luncurkan gerakan #NextMillionJobs ciptakan satu juta peluang kerja baru
Selasa, 17 September 2024 | 18:00 WIBBerikut teknologi terbaru dari Toyota Kijang Innova Zenix yang menjadikan peforma mobil ini nyaman dan berkelas:
Jumat, 6 September 2024 | 17:00 WIB