Modal biasanya menjadi persoalan utama kebanyakan entrepreneur yang ingin memulai bisnis. Banyak calon pebisnis startup yang sudah memiliki ide bisnis, mundur karena terbentur modal. Eits, jangan patah semangat dulu dong, modal bisa dicari dari berbagai sumber.
Bagi kamu yang ingin membangun startup, ada banyak sumber dana yang bisa dimanfaatkan. Berikut sumber-sumber dana yang bisa menjadi pertimbangan untuk modal startupmu.
Bootstrap atau dana mandiri
Untuk memulai bisnis, sumber dana pertama yang bisa kamu gunakan sebagai modal adalah tabunganmu sendiri. Proses ini dikenal sebagai bootstrap atau self-funding. Keuntungannya, kamu tidak bergantung pada orang lain dan tak memiliki risiko berutang karena dana yang digunakan adalah uangmu sendiri. Namun, bootstrap tidak bisa digunakan untuk bisnis besar, hanya berfungsi untuk perusahaan berskala kecil. Kecuali kalau uangmu memang banyak banget...
Baca juga: Butuh Modal Usaha? Ini 5 Platform Fintech yang Bisa Membantu
Crowdfunding
Beberapa tahun terakhir, crowdfunding menjadi salah satu cara yang cukup efektif untuk memperoleh modal. Ini adalah praktik penggalangan dana untuk publik guna memodali suatu proyek atau usaha yang umumnya dilakukan melalui internet.
Platform-platform crowdfunding yang ada menjadi jalan untuk menyampaikan ide dan tantangan bisnis kepada komunitas investor atau individu yang bersedia mendukung ide bisnismu. Beberapa situs crowdfunding Indonesia seperti Ayopeduli dan Kitabisa, bisa kamu manfaatkan.
Ilustrasi crowdfunding (shutterstock)
Angel investor
Sesuai namanya, angel investor adalah malaikat bagi startup-startup yang sedang berkembang. Mereka adalah orang-orang yang memiliki modal besar dan bersedia menginvestasikan uangnya.
Di Indonesia sendiri, ada beberapa klub angel investor misalnya Angle-eQ dan ANGIN (Angel Network Indonesia). Biasanya para angel investor ini sering berkumpul bersama, melihat proposal bisnis untuk memilih kandidat mana yang tepat untuk diberikan suntikan dana.
Baca juga: Beri Akses Permodalan, Bekraf Gelar Sharia Banking for Business Matching
Venture Capital
Venture capital adalah institusi pengumpul dan pengelola dana para investor untuk kemudian diinvestasikan pada startup. Venture capital mampu memberikan dana dengan jumlah yang besar tanpa agunan. Pinjaman modal diberikan tidak berbentuk utang tetapi ditukar dengan sejumlah saham perusahaan.
Institusi modal ini akan menginvestasikan dananya pada startup yang memiliki prospek yang jelas dan dianggap mampu menghasilkan profit.
Program inkubator atau akselerator bisnis
Pada tahap awal memulai startup, kamu bisa mempertimbangkan untuk mengikuti program inkubator atau akselerator bisnis sebagai opsi pendanaan. Saat ini cukup banyak program tersebut untuk membantu mengembangkan para entrepreneur dan startup.
Tidak hanya dapat mengembangkan usaha, program-program yang biasanya berjalan selama 4-8 bulan ini juga akan membuatmu memiliki banyak koneksi baik sesama entrepreneur, mentor bahkan investor. Di Amerika, perusahaan seperti Dropbox dan Aibnb mulai dengan mengikuti program akselerator, Y Combinator lho.
Baca juga: Pemodal Ventura Baru Untuk Digitalisasi Asia Tenggara
Ilustrasi pitching (shutterstock)
Kompetisi startup Jika ingin mendapatkan modal tanpa harus mengeluarkan uang pribadi atau berutang, mengikuti kompetisi startup boleh dicoba. Setiap tahun banyak diselenggarakan kompetisi startup. Ini bisa jadi kesempatanmu untuk mendapatkan modal, pelatihan usaha, sekaligus liputan media, lho.
Untuk mendapatkan pendanaan, para entrepreneur melakukan pitching untuk menampilkan modul bisnisnya bersaing dengan kompetitor lain. Sebagai kontestan, kamu wajib menyajikan rencana bisnis yanng kompetitif dan terperinci untuk memenangkan kepercayaan investor.
Pinjaman bank
Tempat terakhir untuk mendapatkan sumber pendanaan adalah pinjaman bank. Lembaga perbankan akan memberikan dukungan keuangan berupa pinjaman bagi individu dengan rencana bisnis yang solid. Hampir setiap bank memiliki berbagai program pinjaman yang bisa kamu manfatakan. Jika startup yang kamu kembangkan masih masuk dalam bisnis kecil, kamu bisa memperoleh pinjaman KUR (Kredit Usaha Rakyat).
Sudah tentukan mau pakai yang mana?
Baca juga: Ke Mana Arah Pasar Modal di 2018?
- Editor: Dikdik Taufik Hidayat
- Sumber: Entrepreneur, Finextra, Profit Books