Pemerintah, melalui Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) dan Kementerian Komunikasi dan Informatika menargetkan 8 juta Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia sudah 'Go Online' tahun 2020. Target ini merupakan salah satu upaya mewujudukan visi Indonesia menjadi The Digital Energy of Asia tahun 2020.
"Tahapan untuk menyukseskan program UMKM Go Online ada empat," kata Slamet Santoso selaku Plt. Direktur Pemberdayaan Informatika, Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kemkominfo pada acara Peluncuran Gojek Wirausaha di Jakarta (20/2).
Adapun empat tahapannya adalah sebagai berikut. Pertama, OnBoarding atau mendorong pelaku UMKM offline menjadi online. Kedua, Active Selling atau pendampingan kepada para pelaku UMKM yang sudah 'Go Online' untuk meningkatkan transaksi online. Ketiga, Scale Up Business atau membantu pelaku UMKM untuk meningkatkan skala bisnisnya. Yang terakhir, Go International atau gerakan mendorong pelaku UMKM meningkatkan jangkauan pasar, dari nasional ke internasional.
Pada kesempatan kali ini, Slamet menyambut baik diluncurkannya program ini karena sangat sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk mewujudkan UMKM Go Online.
Baca juga: Salah Pilih Karyawan, Data UMKM Disandera
Project Leader UKMIndonesia.id Dewi Meisari, Chief Commercial Expansion GOJEK Catherine Hindra Sutjahyo, Plt. Direktur Pemberdayaan Informatika, Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kemkominfo Slamet Santoso, Chief Public Policy and Government Relations GOJEK Shinto Nugroho, VP Public Affairs GOJEK Astrid Kusumawardhani (Foto Istimewa)
Diluncurkannya Gojek Wirausaha juga menunjukkan komitmen Gojek sebagai perusahaan teknologi asal Indonesia yang terus mendorong perkembangan UMKM di Indonesia. Setelah lebih dari 2.200 pelaku UMKM di 14 kota di Indonesia dilatih melalui program ini pertama kali tahun 2018, tahun 2019 menargetkan 35.000 UMKM di 25 di Indonesia bisa 'naik kelas'. Program ini bertujuan agar UMKM dapat masuk ke dunia digital, meningkatkan skala bisnisnya, dan memperluas pasarnya.
Catherine Hindra Sutjahyo selaku Chief Commercial Expansion Gojek mengatakan bahwa program dengan slogan #GerakanNusantaraOnline ini hadir untuk membantu UMKM di Indonesia menghadapi tantangannya. "Terdapat tiga tantangan yang dihadapi oleh UMKM di Indonesia. Antara lain, keterbatasan pada akses pasar yang lebih luas, keterbatasan pada akses teknologi, dan keterbatasan pada akses modal."
"UMKM merupakan DNA-nya Gojek," kata Shinto Nugroho selaku Chief Public Policy and Government Relations Gojek. Ia menilai bahwa keaktifan dari pemerintah pusat maupun daerah di Indonesia dan berbagai kementerian dan lembaga lainnya dalam mendukung perkembangan UMKM di Indonesia sangat baik. "Melalui GOJEK Wirausaha, kami akan memberdayakan, membina, dan menyediakan akses berkelanjutan untuk UMKM di Indonesia pada ekosistem digital Gojek," tambahnya.
Menanggapi positif program yang diluncurkan oleh Gojek ini, Dewi Meisari selaku Project Leader UKM Indonesia.id mengatakan bahwa potensi UMKM di Indonesia untuk berkembang yang sangat besar.
Baca juga: UMKM, Siapkan Dirimu Untuk Ekspor!
Agung Saputra, pemilik FabPie Apple Pie (Foto: Alfhatin Pratama)
Dewi mengatakan, "Saya pernah melakukan simulasi membandingkan jumlah UMKM di negara-negara Uni Eropa dengan Indonesia. Di sana, usaha mikronya berjumlah 93% dari total Unit Usaha dan usaha besarnya berjumlah 0,2% dari total unit usaha. Sedangkan di Indonesia, data 10 tahun terakhir, usaha mikronya selalu hampir di angka 99% dari jumlah Unit Usaha dan usaha besarnya hanya 0,01% dari total Unit Usaha. Peningkatannya masih sedikit."
Selanjutnya, Astrid Kusumawardhani selaku Vice President Public Affairs Gojek memaparkan materi yang nantinya akan diberikan pada Program Gojek Wirausaha. Antara lain, teori dan praktik manajemen bisnis, mengelola administrasi dan keuangan bisnis, pemasaran digital, dan pendaftaran UMKM ke platform GO-FOOD atau GO-PAY.
Selain itu, turut hadir juga perwakilan peserta Gojek Wirausaha tahun 2018, yaitu Agung Saputra, pemilik FabPie Apple Pie dan Rosie Pakpahan, pemilih Tahu Jeletot Taisi. "Lewat pelatihan ini, saya sebagai pelaku usaha UMKM menjadi lebih paham bagaimana memetakan peluang dan memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan skala bisnis. Kami juga bisa memanfaatkan peluang yang ada di ekosistem digital Gojek untuk memperluas akses pasar kami," kata Agung.
Sejak tahun 2015 memanfaatkan ekosistem digital Gojek untuk pengembangan bisnisnya, pendapatan FabPie Apple Pie terus meningkat sebesar 10% setiap bulan. Sama halnya dengan keberhasilan yang dialami Agung, Rosie yang tahun 2012 hanya berjualan tahu isi di depan rumahnya dengan modal Rp 10 juta, sekarang setidaknya bisa mendapatkan omset hingga Rp 3,5 miliar per bulan dengan gerai mencapai 350 unit.
Baca juga: Edukasi UMKM, Pemerintah Nggak Bisa Sendirian