LogoDIGINATION LOGO

LinkedIn Lagi Uji Coba Fitur Live Video Terbarunya, Lho!

author Oleh Alfhatin Pratama Rabu, 13 Februari 2019 | 16:15 WIB
Share
Logo LinkedIn (shutterstock)
Share

LinkedIn, jejaring sosial berbasis web dan aplikasi untuk dunia kerja profesional diluncurkan tahun 2003. Saat ini penggunanya hampir mencapai 600 juta, dengan 260 juta pengguna aktif tiap bulannya.

Dilansir dari Tech Crunch, di antara konten artikel, berita, dan konten lainnya yang beredar di platform ini, konten video adalah format yang paling cepat berkembang. Menjawab masifnya hal tersebut, LinkedIn mengambil langkah serius selanjutnya. Minggu ini LinkedIn meluncurkan fitur terbarunya, LinkedIn Live untuk menyiarkan video real-time pada grup tertentu atau timeline di LinkedIn secara luas.

Produk yang masih dalam tahap beta ini diluncurkan di Amerika Serikat. Dalam beberapa minggu mendatang, LinkedIn akan mengundang orang-orang yang dipilihnya untuk dapat mengakses fitur terbarunya tersebut. Hingga berita ini ditulis, belum ada keterangan apakah LinkedIn nantinya memungkinkan semua orang membuat video di fitur LinkedIn Live atau orang-orang tertentu saja.

Konten video yang diharapkan dapat disiarkan secara real-time sejalan dengan jenis subyek yang sudah umum terlihat di timeline platform ini. Peliputan konferensi, pengumuman produk, produktivitas kerja, teknologi, finansial, dan tanya jawab yang dipimpin oleh influencer dan mentor adalah beberapa diantaranya.

Berbagai pihak yang berpengalaman dalam live video seperti Wirecast, Switcher Studio, Wowza Media Systems, Socialive dan Brandlive membantu pengembangan fitur terbaru ini. Tak ketinggalan Microsoft dan Azure Media Services sebagai mitra teknis mereka.

Baca juga: Ini Dia, 10 Tools Terbaik Instagram 2019

LinkedIn di Web (shutterstock)
Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali

Selama bertahun-tahun, Twitter, Facebook, dan Instagram sudah lebih dahulu menampilkan fitur video, sedangkan LinkedIn baru pertengahan 2017. Dalam 17 bulan sejak peluncurannya, LinkedIn telah mengalami peningkatan besar dalam lalu lintas konten video tidak live itu di platformnya.

"Video adalah format yang paling cepat berkembang di platform kami saat ini, dan yang paling mungkin membuat orang untuk berbicara," kata Pete Davies selaku direktur manajemen produk di LinkedIn dalam Tech Crunch. Angka spesifik yang menjelaskan jumlah pembuat video atau penontonnya tidak disebutkan. Ia hanya menyatakan bahwa jutaan pengguna LinkedIn telah memanfaatkan fitur ini.

Pete menambahkan bahwa video live atau real-time telah menjadi permintaan besar di era digital. Hal ini juga menjadi bagian yang menonjol dari video sebagaimana digunakan pada YouTube, Facebook, dan Twitter sebagai prioritas utama.

Baca juga: Atasi Hoax, WhatsApp Batasi Jumlah Forward Pesan

Aplikasi LinkedIn di Smartphone (shutterstock)
Selain lalu lintas konten video, pendapatan LinkedIn dari fitur ini menjadi bukti kuat untuk menjadikannya sebagai mesin pertumbuhan pendapatan perusahaan. Sejauh ini, satu-satunya monetisasi yang diperkenalkan oleh LinkedIn dengan konten video adalah untuk iklan video. Microsoft memang tidak menjelaskan berapa banyak pemasukan LinkedIn dalam pendapatan iklan, apalagi iklan video. Tetapi, mereka melaporkan bahwa pada kuartal terakhir 2018 pendapatan LinkedIn naik 29%.

Dengan LinkedIn yang ingin memanfaatkan konten unik dengan LinkedIn Live, ada peluang yang jelas bagi perusahaan untuk mencari cara lain untuk menghasilkan uang di luar iklan. Misalnya memberlakukan fitur premium untuk pengguna yang ingin bergabung dalam konferensi real-time, mentoring, atau kursus melalui live video. 

Hmm.. Gak sabar menunggu LinkedIn Live hadir di Indonesia, kan?

Baca juga: Pilih Mana: Instagram Stories atau Facebook Stories?

  • Editor: Dikdik Taufik Hidayat
  • Sumber: Tech Crunch
TAGS
RECOMMENDATION

Sudah Manfaatkan Linkedinmu Dengan Maksimal?

Kamu tahu Linkedin, kan? Biasanya Kamu membuat akun disana untuk apa? Sudah memanaatkannya secara maksimal? Linkedin bisa, lho, menjadi salah satu jejaring sosial yang dapat Kamu manfaatkan untuk mengembangkan jaringan dan brand secara lebih profesio

Senin, 6 Agustus 2018 | 08:59 WIB
LATEST ARTICLE