LogoDIGINATION LOGO

Perjalanan Flip, Startup Pemangkas Biaya Transfer Antarbank

author Oleh Desy Yuliastuti Kamis, 12 Oktober 2017 | 09:22 WIB
Share
Sejak tahun 2013 banyak startup bermunculan di Indonesia
Share

Sejak tahun 2013 banyak startup bermunculan di Indonesia. Akan tetapi, tak sedikit pula yang gagal scale up. Percaya atau tidak, keberhasilan bisnis startup sering kali diawali dari ide yang sederhana, tapi mampu menjawab permasalahan banyak orang.

Siapa yang sangka bahwa keresahan Raffi Putra Arriyan (Ari), CEO dan Co-Founder Flip, menjadikan startup fintech ini mampu bertahan. Bagaimana ide awal Flip dan perjalanannya hingga saat ini? Beginilah kisah yang dibagikan Ari kepada Digination.id.

Flip bermula dari persahabatan Ari dengan Ginanjar Ibnu Solikhin (Anjar) dan Luqman Sungkar (Luqman). Ketiganya merupakan lulusan Universitas Indonesia (UI).

“Ketertarikan membangun Flip semula karena kami sering merasa rugi harus membayar biaya transfer Rp6.500 hanya untuk membayar utang dengan nominal yang sebenarnya tidak seberapa. Untuk menyelesaikan masalah ini kami coba membuat sebuah sistem dan ternyata banyak juga orang lain yang ingin menggunakannya, hingga akhirnya lahirlah Flip,” jelas Ari.

Setelah wisuda tiga sahabat tersebut mulai membangun dan mengembangkan Flip. Ari mengakui, Flip dimulai dengan modal awal tak terlalu besar ditambah keahlian ketiganya sebagai programmer.

“Awalnya bermodalkan tabungan pribadi, kemudian kami mendapatkan pendanaan dari Universitas Indonesia dan angel investor lokal,” ungkapnya.

Debut Flip dimulai dari sebuah layanan sederhana via situs Goflip.me yang terhubung dengan Google Forms. Setelah formulir diisi, tim Flip kemudian memproses transaksi secara manual via internet banking.

Di luar dugaan, setiap hari Flip menerima puluhan permintaan transfer. Hingga akhirnya kewalahan dan menutup sementara layanan dengan alasan maintenance. Ari kemudian merekrut beberapa orang untuk membantu operasional.

Awal 2015 langkah Flip bisa dibilang benar-benar dimulai setelah mereka meluncurkan situs baru dan melakukan transfer dana secara otomatis. Namun, ada sistem waiting list untuk melayani pengguna. Baru pada Februari 2016 sistem tersebut dihapus dan Desember 2016 Flip hadir di Google Play.

Meskipun sistem sudah terbentuk, apakah semuanya lancar-lancar saja? Banyak kendala yang dialami, bahkan Flip pernah ditutup Bank Indonesia. Jatuh bangun Ari mewujudkan mimpi menghilangkan biaya transfer antarbank akan diulas dalam tulisan selanjutnya.

  • Editor: Wicak Hidayat
TAGS
LATEST ARTICLE