4 Pelajaran dari Negara Paling Digital
Sebelum ‘mimpi’ Indonesia jadi negara digital terwujud, yuk tengok negara yang diklaim paling digital di dunia.
Minggu, 12 Agustus 2018 | 23:51 WIBKira-kira bisakah kamu meninggalkan smartphone sejenak selama 1 - 2 hari, bahkan seminggu atau sebulan? Mungkin kebanyakan menjawab tidak bisa. Bagaimana tidak? Di era di mana kita dituntut untuk saling terhubung terus menerus, keberadaan smartphone telah menjadi benda wajib yang harus selalu kita bawa. Bahkan kamu mungkin lebih memilih lupa membawa dompet daripada smartphone, iya, kan?
Tengok saja sebabnya! Semua instruksi pekerjaan dikomunikasikan lewat WhatsApp, komunikasi dengan teman, kerabat, rekan kerja, klien, dan pelanggan semuanya juga terjadi dalam aplikasi smartphone. Begitu banyak pekerjaan yang harus diakses melalui smartphone, termasuk bagaimana mengatur gaya hidup kita sehari-hari juga bisa dilakukan. Bahkan untuk mendapat hiburan, pun kita membuka Youtube, Instagram, e-book dan lain sebagainya.
Menurut sebuah penelitian baru-baru ini, melansir Medium, Selasa (12/11), rata-rata orang dewasa memeriksa ponsel mereka 50 - 300 kali setiap hari. Mereka melakukan tap, geser (swipe) dan klik pada perangkat mereka rata-rata 2.617 kali per hari. Totalnya sekitar 5 jam, yaitu sepertiga waktu terjaga setiap harinya. Hal tersebut berarti waktu yang kita habiskan untuk online hampir sama dengan waktu tidur kita. Bahkan dalam beberapa kasus, banyak orang yang menghabiskan lebih banyak waktu online daripada tidur.
Baca juga: Hidup Tanpa Digital, Mungkin Gitu?
Terus-menerus terpaku pada layar smartphone ditambah waktu bekerja di depan komputer ternyata bisa berdampak buruk, lho. Menurut penelitian yang dilaporkan Independent, dikutip pada Selasa (12/11), penggunaan smartphone terus-menerus membuat orang menunjukkan gejala seperti penderita ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) yaitu tidak perhatian dan hiperaktif, konsentrasi berkurang, sering gelisah, dan kurangnya kualitas tidur. Penggunaan smartphone yang tinggi juga terkait dengan gejala depresi, kecemasan, dan harga diri yang rendah.
Saat ini telah berkembang sindrom yang disebut nomophobia, yaitu perasaan panik atau stres ketika dipisahkan dari ponsel. Saat seseorang tidak membawa ponsel dalam jangka waktu tertentu, ia akan merasa cemas dan stres. Hal ini menurut peneliti dikarenakan smartphone telah menjadi begitu canggih dan pribadi bagi kita. Smartphone telah menjadi perpanjangan diri kita secara de facto karena banyak identitas kita yang terhubungkan dengannya.
Bagaimana hal itu bisa terjadi? Menurut Nicholas Carr dalam bukunya The Shallows, hal itu karena smartphone dan web browser menghadirkan rangsangan sensorik dan kognitif, memiliki 4 karakteristik utama; berulang-ulang, interaktif, adiktif dan intensif.
Berulang-ulang berarti informasi yang masuk dan diterima oleh otak kita berlangsung secara berulang-ulang. Interaktif, di mana sebagian besar media adalah media sosial, sehingga jika menghilang sebentar dari percakapan online, maka kita akan merasa seolah tidak terlihat dan tidak relevan. Adiktif yang berarti kita terdorong untuk selalu terhubung secara online agar selalu terlihat. Intensif dalam artian bahwa media sosial memberikan pengalaman yang lebih menarik daripada media konvensional lainnya.
Baca juga: Era Digital, Industri Kesehatan Hadapi Bahaya Ini
So, jika merasa ponsel telah mengambil alih hidupmu, lakukan detoks digital. Mulai dengan menyeimbangkan kehidupan digital dengan kehidupan nyata. Belajarlah untuk tidak terlalu bergantung sepenuhnya pada dunia online. Belajarlah untuk tidak membuka dan membaca setiap status teman-temanmu, berhenti memikirkan apa sebaiknya yang harus kamu update di media sosial, dan kurangi waktu mencari hiburan melalui smartphone.
Sebagai gantinya, jadwalkan untuk melakukan kegiatan outdoor seperti bersepeda mengelilingi kompleks perumahan, jogging di taman, hiking atau pergi berwisata alam. Cobalah temui teman-temanmu secara tatap muka, alih-alih menyapanya lewat WhatsApp. Kunjungi mereka di rumahnya, mengobrol, bercanda dan tertawa bersama-sama. Habiskan lebih banyak waktu dengan anggota keluarga, bisa dengan membantu memasak, berkebun, atau berbelanja di supermarket bersama alih-alih berbelanja secara online.
Mau lebih bahagia? Tinggalkan ponselmu sejenak!
Baca juga: Lebih Produktif di Era Digital? Bisa!
Sebelum ‘mimpi’ Indonesia jadi negara digital terwujud, yuk tengok negara yang diklaim paling digital di dunia.
Minggu, 12 Agustus 2018 | 23:51 WIBTeknologi digital merambah semua bidang, tidak terkecuali sektor kesehatan
Senin, 29 Oktober 2018 | 08:15 WIBKebiasaan suka menunda-nunda pekerjaa ini terkesan sepele namun jika terus-menerus dibiarkan akan berdampak besar. Kebiasaan jelek ini bisa mengganggu karier dan kepercayaan dirimu.
Senin, 19 November 2018 | 14:00 WIBPunya bos yang gak enak tentu akan berpengaruh pada produktivitas dan kualitas kerja. Jangan buru-buru resign, pelajari dulu 6 hal ini
Senin, 10 Desember 2018 | 11:15 WIBIngin tahu apa tools AI yang banyak digunakan oleh para pebisnis dan kreator? Berikut peringkat AI terpopuler tahun 2024 dan apa yang menjadi keandalannya.
Rabu, 18 Desember 2024 | 17:01 WIBLelang tanaman hias sendiri merupakan rangkaian program dari FLOII Expo 2024 sejak pertama kali diadakan. Acara ini selalu memikat para kolektor dan pecinta tanaman hias dari dalam maupun luar negeri.
Rabu, 11 Desember 2024 | 10:49 WIBMengusung tema "Evolutionary & Revolutionary Elegance: The Beauty of Genetic Diversity in Floriculture", FLOII Expo 2024 dibuka secara langsung oleh Wakil Menteri Pertanian Republik Indonesia, Sudaryono. Turut hadir pula Direktur Buah dan Florikultur
Jumat, 6 Desember 2024 | 16:03 WIBBerikut manfaat Fitur Gemini pada Youtube:
Selasa, 29 Oktober 2024 | 17:26 WIBBerikut step by step buat mention temanmu di status:
Jumat, 25 Oktober 2024 | 11:57 WIBData Science adalah bidang ilmu yang memadukan statistik, matematika, dan ilmu komputer untuk mengolah serta menganalisis data dalam jumlah besar. Tujuan utama Data Science adalah mendapatkan wawasan yang dapat membantu perusahaan dalam pengambilan k
Kamis, 24 Oktober 2024 | 15:51 WIBJika kamu menemukan lagu yang seru di Instagram dan ingin menyimpannya dengan lagu lain, sekarang kamu bisa langsung menambahkannya ke playlist Spotify.
Senin, 21 Oktober 2024 | 15:45 WIBIni keterampilan AI yang banyak dibutuhkan:
Senin, 21 Oktober 2024 | 14:33 WIBJangan baper duluan kalau lamaran kerja kamu tidak pernah direspons rekruter. Sebab, CV kamu akan diseleksi otomatis oleh Applicant Tracking Systems lebih dulu.
Rabu, 16 Oktober 2024 | 10:00 WIBBerikut langkah menggunakan SnapTik untuk mengunduh video TikTok:
Jumat, 11 Oktober 2024 | 10:54 WIBAI bawa efisiensi yang lebih besar dalam berbagai sektor industri.
Selasa, 8 Oktober 2024 | 19:34 WIBAI bawa efisiensi yang lebih besar dalam berbagai sektor industri.
Senin, 7 Oktober 2024 | 19:00 WIBSangat penting buat kamu untuk segera menyelematkan konten kamu di fitur Archive. Begini caranya!
Jumat, 27 September 2024 | 16:20 WIBJobstreet by SEEK luncurkan gerakan #NextMillionJobs ciptakan satu juta peluang kerja baru
Selasa, 17 September 2024 | 18:00 WIBBerikut teknologi terbaru dari Toyota Kijang Innova Zenix yang menjadikan peforma mobil ini nyaman dan berkelas:
Jumat, 6 September 2024 | 17:00 WIB