LogoDIGINATION LOGO

Potensi E-Commerce Pimpin Pasar Aplikasi Mobile di Indonesia

author Oleh Desy Yuliastuti Selasa, 3 Oktober 2017 | 10:16 WIB
Share
Perusahaan pengembang aplikasi, Cheetah Mobile Inc
Share

Perusahaan pengembang aplikasi, Cheetah Mobile Inc., mengungkap hasil studi terbaru tentang tren mobile internet di Indonesia. Studi ini dipaparkan dalam Global Mobile Internet Conference (GMIC) Indonesia di Jakarta minggu lalu.

Dalam sesi bertema “The Heating Up of The Mobile Marketing Space in Indonesia”, Mr. Johnny Li, VP of Cheetah Mobile, memaparkan serangkaian data tentang perkembangan tren di Indonesia mulai dari e-commerce, tranportasi online, live streams, aplikasi photo editor, dan media sosial.

Studi Cheetah Data menunjukkan peningkatan di sektor aplikasi mobile commerce shopping di Indonesia. Shopee yang mendaki dari posisi 5 tahun lalu ke peringkat pertama di tahun 2017 dengan 3.99% penetrasi aktif mingguan.

Shopee disusul Lazada dan Tokopedia dengan 3.74% dan 3.26 penetrasi aktif mingguan. Sebagian besar netters Indonesia mengakses aplikasi mobile ini melalui brand smartphone yang paling banyak digunakan di Indonesia, yakni Samsung, ASUS, Xiaomi, dan Apple.

E-commerce memiliki potensi besar di Indonesia dan dengan perubahan industri sejak tahun 2016 dan 2017. Pemain baru dan lama di industri ini masih memiliki kesempatan untuk menjadi pemain e-commerce terbaik dalam negeri.

-

Pertumbuhan luar biasa juga terlihat dalam pasar aplikasi transportasi online. Go-Jek, salah satu ‘unicorn’ Indonesia, memimpin pasar ini dengan 6.61% penetrasi aktif mingguan (Weekly Active Penetration), disusul Grab dan Uber dengan masing-masing 6.44% dan 1.70% penetrasi aktif mingguan.

Segmen lain, seperti video streaming dan aplikasi photo editor juga banyak diminati masyarakat Indonesia. Bigo Live dan aplikasi Cheetah Mobile Live.me memimpin pasar ini. Live.me sendiri naik ke peringkat 2 di tahun 2017 dari peringkat 4 dengan 0.16% penetrasi aktif mingguan.

Di pasar photoeditor, PhotoGrid dari Cheetah Mobile masih menjadi aplikasi terfavorit untuk tahun 2016 dan 2017 dengan 13.32% penetrasi aktif mingguan pada tahun 2017.

Sektor mobile game juga turut melambung. Sejak diluncurkan tahun 2012 di perangkat iOS dan 2013 di perangkat Android, Clash of Clans menjadi pemimpin di tahun 2017. Di posisi kedua, Mobile Legends: Bang Bang juga menunjukkan perkembangan signifikan sejak diluncurkan pada 2016.

Namun, secara keseluruhan, aplikasi social messenger masih memimpin pasar aplikasi mobile tahun 2017 dengan WhatsApp sebagai pemimpin. Ini diikuti oleh YouTube, BBM, dan Instagram yang menunjukkan bahwa aplikasi social communications masih menjadi favorit bagi pengguna Indonesia.

-

“Berdasarkan hasil studi kami, Indonesia adalah negara yang memiliki potensi berkembang terbesar di Asia Tenggara. Kami juga telah menginvestasikan sumber daya yang besar dalam negeri dan sangat senang dengan hasil positif yang kami dapatkan, terutama dari segi peringkat aplikasi mobile kami. Ke depannya, kami akan terus berinvestasi dan berkolaborasi dengan perusahaan lokal untuk menawarkan berbagai aplikasi sebagai solusi di Indonesia,” pungkas Johnny.

  • Editor: Wicak Hidayat
TAGS
LATEST ARTICLE