LogoDIGINATION LOGO

Target Tak Tercapai Karena Karyawan Cuti? Siasati Dengan 5 Cara Ini!

author Oleh Aulia Annaisabiru Ermadi Kamis, 29 November 2018 | 11:15 WIB
Share
Ilustrasi manajemen tim (shutterstock)
Share

Kemampuan mengelola karyawan adalah salah satu hal yang harus dimiliki seorang pimpinan perusahaan. Menjelang musim liburan seperti ini, biasanya permintaan cuti dari karyawan mulai berdatangan. Cuti adalah hak seorang karyawan dan tidak bisa dilarang. Tetapi jika bisnis sedang berkembang, kurangnya karyawan bisa menjadi masalah tersendiri. Karenanya, pengelolaan dan penanganan yang baik diperlukan.

"Jika tidak dikelola dengan baik dapat merusak kepercayaan klien dan pelanggan, selain itu juga akan menciptakan permasalahan internal," kata Samuel Tanios, Presiden dan Chief Executive Human Elements Consulting, perusahan konsultan sumber daya manusia. 

Untuk mencegahnya, HRD dan pemilik bisnis harus mempertimbangkan 5 hal ini untuk mengelola karyawan selama libur akhir tahun.

Baca juga: Jangan Pusing, Ini 5 Cara Memperlakukan Millenials di Tempat Kerja

1. Direncanakan jauh hari

Dalam menentukan hari cuti liburan harus direncanakan jauh-jauh hari, tidak bisa mendadak. Kepala perusahaan konsultan bisnis Hackett Group, Brian Koniuk mengatakan perusahaan harus memiliki aturan batas minimal pengajuan cuti untuk mengatur jadwal liburan. Hal ini untuk mensiasati banyaknya karyawan yang mengajukan cuti sehingga menganggu kinerja perusahaan. Bahkan dalam industri rumah sakit, perawat harus pengajukan cuti 3 - 5 bulan sebelumnya.

2. Memberi kuota

Jika yang dijalankan adalah bisnis yang memerlukan 24/7 karyawan sepanjang tahun, kamu bisa coba dengan membatasi jumlah pengajuan cuti atau menerapkan sistem kuota. Manajer sumber daya manusia di Old Colony Hospice dan Palliative Care, Pat Sweeney menyatakan, "Jika ada karyawan yang ingin pergi berlibur, maka dia harus mengajukan permintaan cuti jauh-jauh hari, dan sesuai dengan kuota yang ditentukan. Siapa yang pertama mengajukan, maka ia akan dilayani sesuai jumlah kota."

Baca juga: Long Weekend Sambil Kerja, Emang Bisa?

Ilustrasi manajemen tim (shutterstock)
3. Memberlakukan shift kerja

Perusahaan tidak bisa melarang karyawannya untuk berlibur, tetapi bukan berarti bisnis harus libur juga. Managing Director of Recruiting Harris Allied, Kathy Harris mengatakan perlu adanya pembagian waktu kerja karyawan. Misalnya dengan  menugaskan beberapa karyawan bekerja di pagi hari saja selama liburan dan pekerja lain mengambil shift sore. Hal ini menjadi solusi efektif agar kayawan tetap mendapat waktu istirahat selama liburan akhir tahun dan bisnis bisa berjalan lancar dalam waktu bersamaan.

4. Memperkerjakan part-timers

Jika bisnis yang dijalankan tidak mengenal musim liburan seperti bisnis ritel, tapi di musim liburan seperti ini banyak karyawan yang izin cuti, sudah saatnya kamu butuh tenaga bantuan seperti part-timer. Konsultan bisnis Gary Shouldis mengatakan, "Kami memperkerjakan para part-timer yang bisa bekerja di hari libur. Setiap kali liburan panjang tiba, kita kehilangan banyak karyawan, para part timer mengisi kekosongan itu."

Untuk mensubstitusi karyawan yang berlibur, kamu bisa manfaatkan part timer untuk mengerjakan pekerjaan yang ditinggalkan.

Baca juga: Ayo Ciptakan Lingkungan Kerja yang Inklusif Bagi Difabel!

5. Bekerja remote

Di jaman sekarang, hampir semua orang memiliki laptop, iPad dan smartphone yang memungkinkannya untuk bekerja remote atau jarak jauh. Jika memungkinkan, biarkan para karyawanmu bekerja di rumah atau remote selama liburan. Hal ini menjadi jalan untuk tetap produktif selama liburan tanpa harus mendatangkan staf tambahan. "Di zaman sekarang, bekerja dapat dilakukan di mana saja (misalnya kantor virtual)," kata Pat Sweeney, manajer sumber daya manusia di Old Colony Hospice dan Palliative Care.

Itu tadi 5 cara yang bisa diterapkan agar bisnis tidak ikut libur ketika banyak karyawan yang cuti berlibur.

Kira-kira cara mana yang cocok untuk bisnismu?

Baca juga: Mau Kerja Sambil Liburan? Kunjungi 7 Lokasi Ini

  • Editor: Dikdik Taufik Hidayat
  • Sumber: Entrepreneur, Forbes
TAGS
RECOMMENDATION

10 Tips untuk Mengalahkan Kebiasaan Menunda Pekerjaan

Kebiasaan suka menunda-nunda pekerjaa ini terkesan sepele namun jika terus-menerus dibiarkan akan berdampak besar. Kebiasaan jelek ini bisa mengganggu karier dan kepercayaan dirimu.

Senin, 19 November 2018 | 14:00 WIB
LATEST ARTICLE