LogoDIGINATION LOGO

Strategi Pos Logistik Indonesia Menghadapi Tantangan Era Digital

author Oleh Desy Yuliastuti Selasa, 19 September 2017 | 17:06 WIB
Share
Perkembangan teknologi turut mengubah industri logistik di Tanah Air
Share

Perkembangan teknologi turut mengubah industri logistik di Tanah Air. Jika dahulu pengiriman barang harus disortir satu persatu dan perusahaan yang memiliki infrastruktur yang jadi pemenang, kini tidak lagi. Hal ini diungkap Yuzon Erman, Direktur Utama Pos Logistik Indonesia, dalam Smart Indonesia Initiative Conference bertajuk “Smart Mobility & Logistics” di ICE, BSD City, Selasa (19/9) sore.

“Banyak tantangan yang memaksa perusahaan logistik mengubah model bisnis. Tren sosial bisnis lima tahun mendatang  condong pada layanan logistik yang mengutamakan kenyamanan konsumen. Kini dengan Go-Jek saja bisa langsung sampai. Layanan lastmile delivery menyesuaikan kebutuhan konsumen kapan dan di mana,” papar Yuzon.

Tren teknologi logistik masa depan diprediksi akan diwarnai teknologi Virtual Reality untuk membuat perencanaan logistik, pemanfaatan Big Data guna membuat model bisnis baru, Cloud Logistic, pemanfaatan IoT untuk mengakses berbagai device, Low-cost Sensor Technology, dan Robotics & Automation yang sudah diterapkan di negara maju,

Yuzon berpendapat tantangan terbesar industri logistik hari ini di Indonesia ada tiga, yakni kemacetan lalu lintas, keamanan lalu lintas, dan one time pick up & delivery. Sistem transportasi perkotaan yang kurang memadai dan logistic service (kurir) masih belum settle.

Sementara, industri e-commerce semakin masif dan berkembang sangat cepat, barang pun terpusat di wilayah perkotaan. “Maka lima tahun ke depan delivery service di perkotaan menjadi bisnis yang menggiurkan. Peluang kini mulai terlihat dengan hadirnya perusahaan startup logistik,” tambah Yuzon.

Namun, anak usaha Pos Indonesia ini juga berinovasi untuk menghadapi arus logistik dan persaingan bisnis dengan pembangunan mini warehouse  di berbagai daerah di Indonesia. Kedekatan mini warehouse menurut Yuzon bisa mengakomodasi e-commerce dan waktu pengiriman barang lebih efisien.

Tak hanya itu, Pos Logistik Indonesia menghadirkan pemesanan transaksi berbasis website dan mobile, shipping (regular & on demand), pembayaran transaksi secara nontunai, dan penggunaan RFID untuk memantau pergerakan barang.

“Kita juga siap menghadapi arus pengiriman barang dari e-commerce luar negeri. Mau tak mau kita akan menyiapkan service cross border untuk pengiriman luar negeri dan temporary warehouse di banyak center point dengan warehouse management system khusus,” pungkas Yuzon.

Saat ditanya soal permasalahan infrastruktur dan peluang menggunakan drone seperti Amazon, Yuzon tak menyangkal bahwa sudah ada wacana pada 2045 drone mungkin akan dipakai untuk pengiriman di perkantoran atau daerah terpencil.

  • Editor: Wicak Hidayat
TAGS
LATEST ARTICLE