LogoDIGINATION LOGO

Benarkah Artificial Intelligence Akan Menggantikan Tenaga Marketing?

author Oleh Desy Yuliastuti Kamis, 14 September 2017 | 08:43 WIB
Share
Perhelatan Social Media Week Jakarta 2017 (SMW 2017) hari ini, Kamis (14/9/2017) menghadirkan Imron Zuhri, Founder & CTO Dattabot yang mengulas perkembangan dan peran Artificial Intelligence (AI) dan Machine Learning yang banyak diadopsi startup dan e-commerce
Share

Perhelatan Social Media Week Jakarta 2017 (SMW 2017) hari ini, Kamis (14/9/2017) menghadirkan Imron Zuhri, Founder & CTO Dattabot yang mengulas perkembangan dan peran Artificial Intelligence (AI) dan Machine Learning yang banyak diadopsi startup dan e-commerce.

Baik AI dan Machine Learning, serta Chat Bot dinilai Imron mampu bekerja dan melakukan analisis lebih baik dari manusia. Analisis pemasaran, perilaku konsumen, bahkan selera setiap individu akan terbaca kemudian terintegrasi dengan algoritma dan merekomendasikan area pemasaran yang potensial.

“Sisi positifnya adalah teknologi seperti AI, Machine Learning, dan Bot terbukti membuat pekerjaan lebih baik dan membantu bisnis untuk berjalan lebih cepat,”jelas Imron.

Meskipun terdengar canggih, di balik adopsi teknologi ada konsekuensi bahwa beberapa pekerjaan di dunia marketing akan hilang.

“Diprediksi 20 hingga 30 tahun lagi, tiga pekerjaan seperti real-estate sales agent, sales retail, dan telemarketers akan menggantikan manusia untuk melakukan negosiasi. Sebenarnya automatic bidding sudah lama dipakai untuk menegosiasikan kecocokan terhadap selera konsumen,” kata Imron.

Walaupun konteks algoritma lebih akurat dan mengetahui kemauan konsumen secara detail, Imron mengatakan bahwa yang berubah adalah pekerjaan semua pekerjaan mekanis yang tujuannya mempercepat produktivitas.

“Meskipun sudah terbukti, tetapi teknologi tersebut takkan secara langsung mengubah dan mengambil alih posisi dan fungsi yang ada. Semua akan berjalan secara perlahan, bertahap, dan dibutuhkan waktu yang cukup lama,” kata Imron.

Ditambahkan oleh Imron bahwa tak perlu khawatir jika pekerjaan tersebut tak dibutuhkan lagi. Orang yang profesinya tergantikan oleh AI dan Machine Learning bisa berkontribusi memberitahukan cara berpikir sesorang dalam melakukan pekerjaan sehari-hari.

  • Editor: Wicak Hidayat
TAGS
LATEST ARTICLE