Satu dekade lalu Walmart adalah raksasa ritel terbesar di Amerika Serikat, namun perkembangan e-commerce dan budaya belanja online telah mengubah lanskap industri ritel di negeri Paman Sam. Perusahaan e-commerce Amazon Inc tumbuh besar mengalahkan Walmart dari segi penjualan dan popularitas.

Walmart berusaha mengejar ketertinggalan dengan memasuki ranah penjualan online dan meningkatkan kualitasnya di antaranya dengan memulai pengembangan artificial intelligent (AI). Seperti dilansir dari Business Insider (Senin, 11/9), Walmart telah menjajaki kerja sama dengan NVIDIA Corporation untuk mengembangkan teknologi AI.

Seorang analis di Global Equities Research Trip Chowdhry mengungkapkan bahwa Walmart akan membangun pusat data yang super besar untuk menampung cloud computing dan mendorong penelitian lebih lanjut mengenai AI. Dengan bantuan NVIDIA, Walmart akan membangun GPU farm dengan menggunakan GPU dari NVIDIA yang besarnya sekitar 1/10 dari cloud platform yang dimiliki Amazon.

Sementara Amazon juga telah melakukan investasi dalam pengembangan AI yang menggunakan komputer dengan simulasi otak manusia. Algoritma komputer tersebut diklaim dapat mengenali pola dan membedakan umpan data yang tidak terkait sehingga dapat meningkatkan kemampuan pengolahan gambar, pengenalan suara dan pemrosesan bahasa.

Teknologi ini memungkinkan Amazon menciptkan Alexa, asisten virtual yang mampu memproses data konsumen dengan tepat dan memberikan romendasi produk yang sesuai dan bermanfaat bagi konsumen. Dalam perlombaan teknologi AI antara Walmart dan Amazon, siapakah nanti yang akan keluar jadi pemenang?

• Editor: Wicak Hidayat
• Sumber: Business Insider