LogoDIGINATION LOGO

3 Pelajaran yang Bisa Dipetik dari Microsoft

author Oleh Alfhatin Pratama Kamis, 18 Oktober 2018 | 16:20 WIB
Share
Logo Microsoft (shutterstock)
Share

Microsoft, perusahaan perangkat lunak multinasional yang telah beroperasi lebih dari 40 tahun, baru saja kehilangan co-foundernya, Paul Gardner Allen atau lebih sering dikenal dengan Paul Allen. Seperti dilansir Reuters, Paul Allen dikabarkan meninggal hari Senin, (15/10) karena komplikasi penyakit limfoma non-Hodgkin pada usia 65 tahun.

Walaupun Paul keluar dari Microsoft tahun 1983, maju dan berkembangnya perusahaan asal Redmond,Washington, Amerika Serikat ini juga berkat sentuhan tangan dan pikirannya yang cemerlang bersama Bill Gates. Tahun ini, Microsoft berusia 43 tahun. Tanpa disadari, inovasinya mengubah dunia. Salah satunya adalah bagaimana kita menggunakan komputer. Untuk itu, Digination merangkum 3 tantangan yang pernah dihadapi Microsoft dalam mengembangkan bisnisnya.

1. Tingkatkan model bisnis lama

Microsoft mengandalkan penjualan Personal Computer (PC) untuk menghasilkan keuntungan  dari lisensi Windows. Tetapi, dunia dengan cepat berubah. Masa depan, dapat dikatakan, adalah seluler. Untuk perusahaan raksasa seperti Google, bermigrasi mengambil peluang ke dunia seluler dinilai lebih masuk akal dibandingkan dengan Microsoft.

Orang-orang lebih banyak yang membawa seluler ke mana pun mereka pergi daripada membawa PC. Dunia seluler pun sudah menjadi tempat periklanan yang lebih efektif dibandingkan dunia PC. Model pembelian lisensi Windows melalui PC yang dulu paling menguntungkan menjadi kurang relevan. Hal ini memaksa Microsoft harus menyesuaikan model bisnis lamanya dengan perkembangan teknologi.

Beberapa contoh penyesuaian Microsoft dengan iklim bisnis yang berkembang salah satunya meluncurkan Office365 tahun 2011 yang dapat digunakan pelanggan di banyak perangkat dengan sistem operasi yang berbeda. Tidak hanya Windows, tapi juga macOS, Android, dan iOS. Tahun 2015, Microsoft meluncurkan Windows 10 dan memberikannya secara gratis jika pelanggan melakukan upgrade dalam kurun waktu 1 tahun. Sebuah langkah yang jarang sekali dilakukan oleh perusahaan sekaliber Microsoft.

Keberhasilanmu dalam berbisnis saat ini bisa jadi terdisrupsi atau lebih buruknya, menjadi tidak relevan jika tidak siap menghadapi perubahan yang berlangsung cepat. Apalagi, bisnis berbasis teknologi. Tingkatkan model bisnis lamamu dan jagalah bisnis agar tetap hidup!

Baca juga: Akamai: Ada Dua Model Bisnis Cryptocurrency

Office 365 dapat diakses di telepon genggam (Pe3k / Shutterstock)

2. Ciptakan Budaya Berkelanjutan yang Dapat Bangun Perusahaan

Budaya di lingkungan Microsoft mendorong mereka untuk mendominasi pasar melalui peningkatan bisnis dengan tujuan agar tetap hidup. Windows, Windows, dan Windows bagaikan mantra perusahaan. Setiap penemuan Microsoft selalu berpusat pada bisnis sistem operasi andalan mereka ini.

Tapi, apa yang terjadi ketika model bisnis berubah? Sepertinya, mantra perusahaan itu tidak relevan lagi. Kemudian, mereka sadar bahwa Windows hanyalah salah satu komponen dari pengalaman Microsoft.

Microsoft mulai menjalain kerjasama dengan berbagai pihak demi keberlangsungan bisnis mereka. Contohnya adalah SharePoint yang diluncurkan tahun 2001, platform manajemen dokumen online yang dapat berintegrasi dengan Microsoft Office. Melalui kolaborasi berbagai pihak, Microsoft tidak lagi fokus pada dominasi pasar tapi berangkat dari pendekatan winner-take-all. Artinya, tidak masalah produk tidak mendominasi pasar tapi tetap memiliki kualitas yang tinggi.

Lagi-lagi, menyesuaikan bisnismu dengan perkembangan zaman adalah hal penting. Budaya yang ditanamkan untuk menjalankan bisnis harus terus-menerus diperbaharui agar relevan dan berkelanjutan.

Baca juga: Presiden Ajak Anak Muda Manfaatkan Peluang Bisnis Zaman Now

Microsoft Azure (Piotr Swat/Shutterstock)

3. Teruslah Bereksperimen!

Tahun 2010, Microsoft meluncurkan Windows Phone. Mereka mencoba peruntungannya dengan merambah dunia seluler. Tapi, banyak yang menilai bahwa produk tersebut gagal. Tahun 2017, produksi Windows Phone berhenti dan harus tutup usia.

Microsoft terus melakukan eksperimen agar dapat bertahan hidup. Office365 yang saat dapat digunakan di berbagai macam perangkat dan sistem operasi, dapat menjadi modal Microsoft untuk mengembangkan bisnisnya. Layanan Microsoft Azure juga tergolong sukses. Dengan modal kuat yang dimiliki Microsoft, bisa saja mereka mengikuti jejak Amazon, raksasa e-commerce. Salah satu faktor Amazon dapat berkembang adalah memanfaatkan modal yang sudah ada dalam diri perusahaan.

Teruslah bereksperimen, walaupun kamu menemukan kegagalan. Perkuat bisnismu dan gunakanlah modal yang dimiliki untuk mengembangkannya!

Bisa, kan?

Baca juga: E-commerce Menjamur, Temukan yang Sesuai Model Bisnis

  • Editor: Dikdik Taufik Hidayat
  • Sumber: Reuters, Strategyzer
TAGS
RECOMMENDATION
LATEST ARTICLE