LogoDIGINATION LOGO

Hindari Kesalahan Pemula, Ikuti 5 Hal Ini

author Oleh Aulia Annaisabiru Ermadi Kamis, 18 Oktober 2018 | 11:20 WIB
Share
Ilustrasi awal memulai bisnis (Shutterstock)
Share

Seiring berkembangnya teknologi, keinginan berbisnis pun menjadi meningkat. Bahkan merambah masuk ke kalangan mahasiswa atau sering disebut studentpreneur. Namun antusiasme yang tinggi ini tidak dibarengi dengan pengetahuan yang cukup mengenai strategi pada tahap awal bisnis dibangun. Salah langkah sedikit saja bisa menghancurkan seluruh bisnis yang susah payah kamu bangun. 

Untuk menghindari salah langkah tersebut, berikut beberapa tips yang bisa diikuti untuk bisnis yang baru kamu bangun.

Nilai tambah

Setelah berhasil membangun bisnis dan memilik produk, tugas selanjutnya adalah membangun proposisi nilai atau nilai tambah produk untuk memicu minat beli konsumen pada kunjungan pertama. Dilansir melalui Forbes, proposisi nilai dikenal sebagai kalimat pemosisian yang menjelaskan mengapa produkmu 'harus dibeli' konsumen. Proposisi nilai dibangun melalui cerita yang simple, unik dan terngiang di kepala. Contoh proposisi nilai dari Spotify  adalah "Music for everyone" atau iPhone Apple dengan "Life is easier on iPhone."

Tushar K Dua, CEO Vertigo Impex, perusahaan pengangkut Batubara mengatakan, "Menggunakan proposisi nilai yang ditujukan ke target market yang sesuai dapat mendorong penjualan."

Baca juga: Yuk Jadi Studentpreneur Sekarang Juga!

Mencari mentor

Sebagai pebisnis pemula sebaiknya kamu mencari mentor berpengalaman. Kamu bisa mengikuti komunitas-komunitas pebisnis yang ada di lingkunganmu di mana kamu bisa mencari mentor yang tepat untuk membimbingmu. Dengan pengalaman yang telah mereka miliki, mentor akan memberikan saran terbaik agar bisnismu bisa berkembang.

Rachit Bhandari, CEO Bhandari and Associates, kontraktor bangunan asal India mengatakan, "Mentor akan mencarikan saran dan membimbing kita agar tidak salah dalam mengambil langkah bisnis. Tentunya berdampak pada penghematan waktu dan uang."

Ilustrasi pekerja keras (shutterstock)

Kerja keras dan konsisten

Memang terdengar klise, tetapi dengan kerja keras, perencanan yang matang, konsisten dan memiliki keinginan untuk terus belajar adalah kunci menuju kesuksesan. Rachit juga setuju dengan pernyataan bahwa kunci sukses adalah kerja keras. Menjadi seorang entrepeneur berarti harus sanggup memanggul risiko untuk tak lelah berusaha dan mencoba hingga mencapai kesuksesan. 

Baca juga: 10 Langkah Bikin Bisnis Sejak Mahasiswa

Analisis jangka panjang

Merintis bisnis tentunya memakan waktu, menjadikanmu si super sibuk. Tapi jangan lupa juga untuk selalu meluangkan waktu setiap minggu dan setiap bulan untuk mengevaluasi bisnismu. Melihat pencapaian dan menentukan strategi selanjutnya untuk mencapai tujuan. Pravin Daryani, founder A & A Business Consulting memberikan saran, "Sebagai pebisnis, kamu harus meluangkan waktu untuk mereview kinerja perusahaan setiap harinya, agar selalu selaras dengan tujuan perusahaan. Kamu juga harus berpikir ke depan, berpikir jangka panjang untuk mengatur strategi bisnis selanjutnya agar bisnis yang kamu bangun bisa terus berjalan."

Evaluasi

Layaknya mesin yang butuh perawatan secara teratur, begitu juga karyawan yang kamu pekerjakan. Kamu perlu melakukan pelatihan secara teratur agar karyawan dan perusahaan memiliki tujuan yang selaras. Pravin Daryani juga mengatakan bahwa program pelatihan karyawan dan rapat tim harus dilakukan secara teratur untuk meningkatkan antusiasme dan memotivasi karyawan.

"Kamu harus selalu melakukan analisis komprehensif agar pekerjaan yang dilakukan bisa efektif dan efisien," kata Lavish Mahajan, CEO IGEN Solutions, perusahaan penyedia layanan digital asal India. 

Hal yang penting lagi, pelanggan adalah raja. Pasang telingamu untuk mendengar kebutuhan pelanggan dan mencari solusi terbaik. Siapkan strategi untuk masa yang akan datang, agar bisnismu terus tumbuh dan mencapai tujuan. Selalu ingat bahwa hasil tidak akan mengkhianati usaha.

Semoga sukses!

Baca juga: Berani Gagal dan Percayailah Ide Gilamu

  • Editor: Dikdik Taufik Hidayat
  • Sumber: Entrepreneur, forbes.com
TAGS
RECOMMENDATION
LATEST ARTICLE