LogoDIGINATION LOGO

Yuk, Pakai DataHub.Id untuk Bencana Palu

author Oleh Dikdik Taufik Hidayat Senin, 1 Oktober 2018 | 16:30 WIB
Share
ilistrasi kerusakan yang diakibatkan oleh gempa (Shutterstock)
Share

Indonesia kembali diguncang gempa baru-baru ini, tepatnya di wilayah Sulawesi Tengah. Gempa berkekuatan 7,7 skala richter ini memicu terjadinya Tsunami yang menewaskan ribuan orang dan menghancurkan ribuan bangunan. Bencana alam ini juga menjadi sorotan dunia internasional dengan berbagai pemberitaan baik di media cetak maupun elektronik, termasuk di kanal digital.

Pasca kejadian, yang paling dibutuhkan tentunya data-data terkait banyak hal. “Sebut saja pelaporan kondisi lapangan seperti titik kerusakan, foto-foto lokasi masing-masing titik, biaya kerusakan, informasi korban, dan lain-lain, ini semua bisa dilakukan di DataHub.Id,” jelas Gia Pratama, Head of DataHub 8villages ketika dihubungi Digination Senin (1/10).

DataHub.id adalah sebuah platform pengumpulan data lapangan dengan teknologi software berbasis android dan merupakan salah satu divisi dari PT 8villages Indonesia, sebuah perusahaan rintisan teknologi dengan visi Accelerate Village Modernization. Platform DataHub.id bisa digunakan untuk membantu survey data di lapangan secara online atau bahkan offline, pengumpulan data berkualitas tinggi, membantu untuk memonitor Key Performance Indicator (KPI) dan pelaksanaan kumpul data secara real time.

Hal ini tentunya sangat bermanfaat bila digunakan oleh Pemerintah, baik di pusat maupun daerah, dan juga relawan di lapangan. “Data seperti foto, video, tracking luas daerah, jarak, GPS lokasi, bisa digunakan bahkan offline. Kalau untuk dikirim datanya, tentu mesti ada ‘sinyal', meski sedikit,” sambung Gia.

Baca juga: BPS Pastikan Data E-Commerce Aman

DataHub.Id (website)

Kedepannya, DataHub.id tidak hanya diperuntukkan untuk industri pertanian, melainkan dapat juga digunakan oleh Pemerintah dan Swasta selama berhubungan dengan proses pengumpulan data. DataHub.id telah digunakan oleh Komunitas Lada di wilayah pertanian Bangka Belitung untuk memonitor standar pertanian yang berdampak pada kualitas hidup para petaninya dan juga untuk mengukur efektifitas asuransi petani jagung di Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Sebagai informasi, 8villages adalah perusahaan start up IT yang fokus untuk mempercepat modernisasi wilayah pedesaan sejak 2012. Saat ini 8villages mempunyai beragam produk mulai dari sarana edukasi-informasi; LISA, sarana transaksi langsung antara petani dan konsumen; RegoPantes, sarana investasi pada bidang pertanian; Investani, hingga sarana penunjang kebutuhan data lapangan; DataHub. Tujuan utamanya untuk membantu masyarakat pedesaan bisa mandiri dan menikmati kemudahan akses informasi dengan dunia luar.

Berbagai aplikasi 8villages sekarang bisa diunduh di Play Store seperti PETANI, NELAYAN, GEMBALA, RegoPantes, Dokter Tanaman, eFish, Survey Desa, PeKa, DataHub, Energi Desa, dan lain-lain.

Yuk, gunakan!

Baca juga: Cloud Jadi Kunci Vital dalam Analisis dan Kematangan Data

  • Editor: Wicak Hidayat
TAGS
RECOMMENDATION

Bekraf Tandatangani MoU dengan Asosiasi dan Komunitas Kreatif

Bertempat di ruang rapat Kepala Badan Ekonomi Kreatif Gedung Kementerian BUMN lantai 17, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan beberapa lembaga pemerintah, asosiasi dan komunitas kreatif pada tanggal 2

Jumat, 25 Agustus 2017 | 08:43 WIB

Data Konsumen Dimanfaatkan untuk Penetrasi Pasar, Legalkah?

Saat pabrik pembuat popok bayi asal Thailand DSG International ingin tahu perilaku pelanggannya terkait belanja keperluan bayi, mereka bekerja sama dengan Lazada dan meminta data perilaku konsumen Lazada untuk dikaji sebagai pertimbangan langkah mer

Senin, 23 Oktober 2017 | 05:01 WIB

Cetak Ahli Analisis Data, ITB Jalin Kerjasama dengan TIBCO

Institut Teknologi Bandung (ITB) telah menjalin kerjasama dengan TIBCO Software Inc, perusahaan yang bergerak di bidang manajemen API dan analitik untuk bersama-sama meningkatkan pengetahuan dan kemampuan mahasiswa ITB di bidang analisis data

Kamis, 22 Februari 2018 | 04:57 WIB
LATEST ARTICLE