LogoDIGINATION LOGO

Berubahlah Kalau Tak Mau Ditinggalkan!

author Oleh Aulia Annaisabiru Ermadi Kamis, 27 September 2018 | 16:30 WIB
Share
Ilustrasi bisnis logistik (Shutterstock)
Share

Industri logistik, supply chain dan transportasi banyak mengalami gangguan saat ini. Menurut survei Forbes Insight 2018 pada lebih dari 400 eksekutif sektor transportasi, 65% mengatakan bahwa pergeseran tektonik di berbagai wilayah mendorong adanya transformasi. 

Industri ini memang bergantung pada daratan, kereta api dan laut untuk menjangkau konsumennya, dimana gangguan yang terjadi baru-baru ini diluar prediksi. Penyedia industri ini harus berpikir kembali tentang segala hal mulai dari lokasi gudang, teknologi logistik hingga armada yang digunakan. 

Jadi apa saja yang memicu perubahan dalam industri logistik, supply chain dan transportasi saat ini? Ada 4 faktor yang terkuat, seperti dilansir dari Forbes.com.

Baca juga: Accenture Dan SAP SE Perkuat Supply Chain Digital

Ilustrasi bisnis logistik (Shutterstock)

1. Pergeseran fundamental ekonomi dan industri

Dilihat dari perekonomian Amerika yang akhir-akhir ini sedang naik karena adanya penurunan tarif pajak, serta adanya beberapa transformasi terkait kecepatan depresiasi dan insentif yang diberikan kepada orang yang mau pindah ke daerah lepas pantai sepeti Vermont, Amerika Serikat. Hal ini makin diperparah dengan adanya keyakinan konsumen akan kebangkitan manufaktur Amerika. Hasilnya, makin membludaklah permintaan logistik. Namun hal ini tidak diimbangi dengan jumlah driver, akibatnya biaya transportasi melonjak tinggi.

2. Amazon effect

Ketika pemintaan meningkat, pola distribusi akan ikut bergeser. Tuntutan untuk terus memenuhi permintaan pelanggan memaksa pelaku bisnis ini untuk menyimpan barang mereka dekat dengan pelanggan. "Amazon effect adalah ekspektasi tinggi," kata C. John Langley, profesor bidang supply chain management dan direktur pengembangan Pusat Penelitian supply chain di Penn State's Smeal College of Business. "Harus sampai tujuan dalam waktu satu atau dua hari," tambahnya. 

Baca juga: Efisiensi Sistem Pengiriman Barang, Tugas Baru Startup Logistik di Indonesia

ilustrasi supply chain management (Shutterstock)

3. Kemajuan teknologi

Dengan kemajuan teknologi, lonjakan permintaan disaat kekurangan driver dapat segera ditangani. Tesla, Waymo, Starsky Robotics, dan Embark sudah melakukan uji coba long-haul robotic trucks di Arizona, California, Florida, dan Texas. Otomatisasi transportasi menjadi potensi pengembangan logistik ke langkah selanjutnya.

Mary Long, managing director dari Supply Chain Management Institute di School of Business University of San Diego mengatakan "Automobile akan menjadi langkah besar selanjutnya, dan jika ini berhasil, pengiriman tanpa driver atau pengiriman yang dikontrol dari jarak jauh akan jadi nyata."

Drone, juga akan menjadi pilihan kedepannya. John Langley juga berpendapat bahwa penggunaan drone akan membantu pengiriman lokal. Teknologi keamanan pun sudah mulai digunakan, misalnya truk dapat dipasangi sistem yang dapat memberi peringatan ketika ada bahaya. 

Baca juga: Pos Indonesia Perluas Jaringan Logistik E-commerce

4. Behind the Scenes Technology

Artificial intelligence, machine learning, blockchain, IoT atau telematika merupakan teknologi-teknologi 'dibalik layar'. Menurut John Langley, industri logistik dan transportasi selalu fokus pada data. "Sekarang, kita melihat kekuatan komputasi ini seperti IoT atau telematika, data mining, artificial intelligence dan machine learning yang dapat membantu dalam pembuatan keputusan. Kemudian akan mendorong penyempurnaan dan inovasi dalam perencanaan strategi ke depan," katanya.

Bagi pemain bisnis logistik, supply chain dan transportasi, perubahan-perubahan ini mengarah pada beragam risiko tetapi juga peluang. Kamu harus segera memutuskan untuk mulai dari sekarang atau menunggu.

Siap?

Baca juga: Industri Logistik Untuk Ekonomi Digital

  • Editor: Dikdik Taufik Hidayat
  • Sumber: Forbes
TAGS
RECOMMENDATION

Bagaimana Bisnis Logistik Masa Depan?

Penggunaan drone, robot, mobility apps, truk tanpa awak hingga artificial intelligence dimungkinkan terjadi di masa depan untuk mengatasi permintaan pengiriman logistik yang terus meningkat setiap tahunnya.

Selasa, 4 September 2018 | 11:30 WIB
LATEST ARTICLE