Iklan Lewat Media Sosial, Think Mobile Think Fast
Media sosial saat ini telah berubah menjadi media commerce, sebuah lahan basah bagi pemasar untuk menampilkan iklan
Kamis, 14 September 2017 | 10:42 WIB
Sudah berapa lama kamu tidak membuka aplikasi Path di ponsel? Masih ingat momen-momen yang kamu bagikan di akun Pathmu? Sayangnya, mereka mengumumkan akan menutup layanannya secara resmi pada tanggal 18 Oktober 2018 nanti. Path yang sudah berusia hampir 8 tahun tersebut juga akan dihapus dari App Store dan Google Play Store pada 1 Oktober 2018.
Path didirikan oleh Dave Morin, Dustin Mierau dan Shawn Fanning pada tahun 2010. Perusahaan ini pernah menjadi jejaring sosial paling populer, bahkan menjadi rival utama Facebook. Layanan ini pernah memiliki sekitar 50 juta pengguna dan pernah mengumpulkan keuntungan mencapai USD 500 juta. Namun, era gemilang tersebut tidak berlangsung lama. Popularitas Path terus tersungkur dan ditinggalkan penggunanya hingga akhirnya mengumumkan akan tutup usia.
Ada banyak pelajaran yang bisa diambil dari kisah tutupnya Path, apalagi buat kamu yang sedang mengelola dan mengembangkan bisnis. Simak pelajaran berharga dari kisah Path yang pernah sukses kemudian tutup, yang disusun oleh Penulis berikut ini.
Baca juga: Mudahnya Menjadi Entrepreneur Berkat Media Sosial
Pada mulanya, Path didirikan sebagai media sosial yang bersifat privat, hanya terbatas untuk 50 teman per pengguna, kemudian diperbanyak menjadi 150 teman saja. Hal itu menjadikan Path sebagai unit yang berisi lingkaran kecil pertemanan dengan teman-teman terdekat saja. Berbeda dengan Facebook yang memperbolehkan pertemanan sampai 5000 teman.
Karena sifatnya yang privat dan personal tersebut, Path pun menjadi tempat favorit untuk curhat, berkeluh kesah, atau nyinyir tanpa pengguna merasa sungkan karena hanya akan dibaca oleh lingkaran orang-orang terdekatnya saja.
Namun Path melenceng dari konsep privat dan personal tersebut dengan menambah pembatasan teman dari 150 menjadi 500. Konsep privat dan personal itu pun segera mencair dan membuat Path tidak memiliki sisi unik dibandingkan platform media sosial lainnya. Pelajaran yang bisa diambil adalah jangan melenceng dari konsep awal jika itu merupakan kekuatan terbesar dalam bisnismu.
Bca juga: 80% Penjual E-commerce Berdagang Lewat Platform Media Sosial
Jika menjalankan suatu bisnis, kamu harus memiliki nilai unik yang membedakannya dengan yang lain. Jika kamu menawarkan hal yang sama berarti produk atau layananmu tidak memiliki nilai unik. Demikian pula dengan Path yang kemudian kehilangan sisi uniknya sehingga membuat penggunanya mudah beralih ke platform lain.
Salah satu yang menjadikan Path platform media sosial favorit adalah karena memiliki fitur-fitur unik. Namun saat pesaing seperti Instagram dan Snapchat muncul, Path tidak meluncurkan fitur terbaru yang segar dan kekinian. Apalagi pesaing terbesarnya yaitu Facebook terus berinovasi dengan menambah fitur-fitur yang mirip dengan Path. Hal ini membuat Path mau tidak mau ditinggalkan penggunanya dan beralih ke platform lain yang dinilai lebih asyik. Pelajaran yang bisa dipetik adalah kamu harus terus melakukan inovasi yang kreatif dalam mengembangkan bisnismu. Kalau kamu tidak melakukannya, maka pesaingmu yang akan melakukannya.
Dapat, kan?
Baca juga: Belanja Online, Pilih Media Sosial atau Marketplace?
Media sosial saat ini telah berubah menjadi media commerce, sebuah lahan basah bagi pemasar untuk menampilkan iklan
Kamis, 14 September 2017 | 10:42 WIBMedia Sosial mewakili transformasi dalam cara kita berinteraksi dan berkomunikasi, bahkan juga dalam cara kita berbelanja termasuk cara kita mempromosikan produk
Jumat, 15 September 2017 | 05:29 WIBDi tengah tingginya biaya promosi, media sosial mampu menjadi salah satu alternatif alat promosi yang sangat ampuh
Rabu, 25 Oktober 2017 | 04:12 WIBIvosights, perusahaan rintisan penyedia platform customer engagement menandatangani perjanjian kerja sama Penelitian dan Pengembangan “Sentimen Analysis” dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) di B
Kamis, 26 Oktober 2017 | 14:01 WIBSebuah riset terbaru yang dilakukan Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA) menunjukkan bahwa pedagang online ternyata lebih banyak memanfaatkan kanal media sosial antara lain melalui Facebook dan Instagram daripada berjualan di marketplace
Selasa, 30 Januari 2018 | 11:45 WIBBerikut manfaat Fitur Gemini pada Youtube:
Selasa, 29 Oktober 2024 | 17:26 WIBBerikut step by step buat mention temanmu di status:
Jumat, 25 Oktober 2024 | 11:57 WIBData Science adalah bidang ilmu yang memadukan statistik, matematika, dan ilmu komputer untuk mengolah serta menganalisis data dalam jumlah besar. Tujuan utama Data Science adalah mendapatkan wawasan yang dapat membantu perusahaan dalam pengambilan k
Kamis, 24 Oktober 2024 | 15:51 WIBJika kamu menemukan lagu yang seru di Instagram dan ingin menyimpannya dengan lagu lain, sekarang kamu bisa langsung menambahkannya ke playlist Spotify.
Senin, 21 Oktober 2024 | 15:45 WIBIni keterampilan AI yang banyak dibutuhkan:
Senin, 21 Oktober 2024 | 14:33 WIBJangan baper duluan kalau lamaran kerja kamu tidak pernah direspons rekruter. Sebab, CV kamu akan diseleksi otomatis oleh Applicant Tracking Systems lebih dulu.
Rabu, 16 Oktober 2024 | 10:00 WIBBerikut langkah menggunakan SnapTik untuk mengunduh video TikTok:
Jumat, 11 Oktober 2024 | 10:54 WIBAI bawa efisiensi yang lebih besar dalam berbagai sektor industri.
Selasa, 8 Oktober 2024 | 19:34 WIBAI bawa efisiensi yang lebih besar dalam berbagai sektor industri.
Senin, 7 Oktober 2024 | 19:00 WIBSangat penting buat kamu untuk segera menyelematkan konten kamu di fitur Archive. Begini caranya!
Jumat, 27 September 2024 | 16:20 WIBJobstreet by SEEK luncurkan gerakan #NextMillionJobs ciptakan satu juta peluang kerja baru
Selasa, 17 September 2024 | 18:00 WIBBerikut teknologi terbaru dari Toyota Kijang Innova Zenix yang menjadikan peforma mobil ini nyaman dan berkelas:
Jumat, 6 September 2024 | 17:00 WIBDengan sertifikasi ini, kamu dapat menunjukkan kemampuan dalam menggunakan Excel secara efisien dan efektif
Kamis, 5 September 2024 | 17:58 WIBSukses menggelar ronde kedua pada Juli lalu, Traveloka menggelar Puncak Gebyar Traveloka dengan total hadiah hingga Rp 2 miliar.
Jumat, 30 Agustus 2024 | 18:00 WIBProgram ini menawarkan pengalaman belajar untuk mengembangkan karir di bidang data analytics
Jumat, 16 Agustus 2024 | 10:50 WIB