Jika kamu sedang memulai bisnis sendiri, modal finansial bisa jadi merupakan salah satu faktor krusial. Tidak selamanya kamu bisa bergantung idengan modal dari kocek sendiri. Karena lambat laun jika bisnismu makin berkembang, bisa jadi kamu butuh kucuran dana segar untuk membuatnya terus tumbuh. Saat itulah bisnis kamu butuh bantuan dari pihak luar yaitu investor.
Secara sederhana, investor adalah pihak di luar kamu yang memberikan investasi berupa dukungan modal uang baik dalam jangka pendek atau jangka panjang. Investor ini bisa berupa perorangan, lembaga atau perusahaan dari dalam negeri maupun luar negeri. Timbal baliknya, investor akan mendapatkan sebagian saham kepemilikan usaha.
Berikut adalah 3 istilah jenis investor yang perlu kamu ketahui, seperti disarikan dari buku “101 Young CEO” karya Ilman Akbar. Siapa tahu bisnismu berjodoh dengan salah satu investor ini.
- Angel Investor
Diberi nama angel investor bukan berarti mereka cantik bagai bidadari, namun angel di sini berarti investor tersebut memberikan pendanaan dan fasilitas untuk kemajuan bisnismu seperti layaknya ibu peri yang baik hati. Biasanya merupakan perseorangan yang memiliki uang lebih dan ‘menganggur’ untuk disalurkan ke bisnis yang menurut mereka potensial agar uangnya tersebut berkembang. Sebagai timbal balik pinjaman tersebut, biasanya angel investor akan meminta bagi hasil atau saham di usaha kamu. Dana yang diberikan angel investor biasanya tidak terlalu besar, berkisar puluhan hingga ratusan juta.
Untuk menarik hati angel investor, kamu harus memiliki jejaring yang luas. Miliki rencana bisnis yang jelas dan menjanjikan. Perhatikan apakah bisnis yang sedang kamu kembangkan bisa menjawab tiga pertanyaan utama yaitu, pertama apa masalah yang ingin kamu pecahkan, kedua siapa target pasar kamu, dan ketiga kenapa kamu cocok untuk menjalankan ide bisnis tersebut.
- Inkubator
Inkubator biasanya berbentuk perusahaan yang memberikan modal finansial juga ikut ambil bagian dalam porsi yang besar di bisnismu. Tujuannya adalah untuk membantu mengarahkan bisnismu, memberi berbagai macam ilmu seperti marketing, keuangan, manajemen, dan lain-lain untuk kemajuan bisnismu. Kamu akan dibimbing langsung langkah demi langkah secara langsung dan dilepas jika sudah siap. Dana yang diinvestasikan oleh inkubator berkisar mulai dari ratusan juta. Contoh perusahaan inkubator yaitu Merah Putih Inc., Kinara Indonesia, dan Ideosource.
- Pemodal Ventura
Berbeda dengan inkubator, pemodal ventura (venture capital) hanya memberikan modal finansial dan tidak memberikan arahan untuk menjalankan bisnismu. Karena pemodal ventura biasanya memberikan investasi untuk startup yang sudah berkembang dan mulai mapan. Dana yang diinvestasikan jumlahnya sudah sangat besar, hingga mencapai miliaran rupiah. Beberapa contoh perusahaan modal ventura antara lain East Ventures dan GDP Ventures.