LogoDIGINATION LOGO

Ikutan Sekolah Coding Gratis, Yuk!

author Oleh Ana Fauziyah Kamis, 20 September 2018 | 11:30 WIB
Share
ilutrasi pembuatan software (Shutterstock)
Share

Saat ini kita berada dalam era digital di mana semua negara berlomba-lomba mengadopsi segala hal berkaitan dengannya, termasuk Indonesia. Dengan banyaknya populasi penduduk dan penetrasi internet yang tinggi, Indonesia memiliki potensi untuk menjadi negara yang kuat di sektor ekonomi digital.

Transformasi digital di Indonesia tentu saja harus diikuti oleh ekosistem yang sehat dan berkesinambungan sehingga mampu menggerakkan seluruh sektor ekonomi. Niat pemerintah untuk membawa Indonesia menjadi negara terdepan dalam ekonomi digital memang layak diapreasiasi. Namun hal ini bukannya tanpa halangan, di antaranya adalah kendala dalam sektor talent yang masih terbatas.

Sebagai bagian dari upaya menghadapi era digital, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) giat menyelenggarakan pelatihan untuk menyiapkan sumberdaya manusia. Setelah beberapa hari yang lalu meluncurkan program pendidikan bertajuk “Digital Talent Scholarship”, Kemkominfo juga bekerja sama dengan pemerintah Prancis membentuk sekolah coding gratis bagi masyarakat Indonesia.

Baca juga: Menristekdikti: Mahasiswa Harus Kuasai Coding

 

ilustrasi programmer (Shutterstock)

“Salah satu pilar ekonomi digital adalah talent untuk mengisi ekosistem ekonomi digital. Saya mengapresasi upaya untuk memberikan dukungan penyediaan sumber daya manusia dalam ekonomi digital,” ujar Rudiantara saat menyaksikan penandatanganan Kerja Sama Indonesia-Perancis untuk pembentukan sekolah coding gratis di Kantor Kemkominfo, Jakarta, Senin (17/9).

Lebih lanjut, Rudiantara menilai bahwa kerja sama antara Prancis dan Indonesia dalam mendirikan ssekolah coding merupakan sinergi konkret insan kreatif kedua bangsa di dalam mengembangkan dunia pendidikan dan ekonomi digital di Indonesia. Rudiantara berharap kerja sama itu akan bermanfaat bagi kemajuan Indonesia dan bisa mempererat hubungan bilateral kedua negara.

Sekolah coding yang diberi nama L’Académie tersebut diperuntukkan bagi semua lapisan masyarakat tanpa ada syarat khusus. Tidak ada batasan umur, jenis kelamin, profesi, bahkan tidak diperlukan ijazah pendidikan terakhir. Untuk mendaftar L’Académie, calon siswa hanya perlu mengikuti tes masuk. “Tidak ada syarat khusus atau batasan ijazah, hanya tes masuk yang perlu diikuti untuk bergabung di L’Académie,” tegas Olivier Ducourant, perwakilan dari 42, sebuah badan nirlaba di Prancis yang memiliki konsep belajar yang akan dipakai di L’Académie

Baca juga: Ekonomi Digital Diprediksi Mengubah Sistem Pendidikan

 

ilustrasi belajar coding (Shutterstock)

Ducourant menjelaskan bahwa seluruh materi pembelajaran dan evaluasi akan disediakan oleh 42 yang terbukti sudah berhasil diterapkan di banyak negara. “Yang unik dari L’Académie, kami akan melanjutkan metode teacher-free, juga peer-to-peer dan project-based learning yang sudah berhasil diterapkan oleh 42 di banyak negara lain,” jelasnya.

Co-founder L’Académie, Guillaume Catala yang juga hadir dalam kesempatan tersebut menilai Indonesia memiliki bibit-bibit profesional di dunia teknologi informatika dan perlu difasilitasi dalam mengasah dan mengembangkan kemampuan mereka.

Sementara Gita Wirjawan dari Ancora mengungkapkan sangat mendukung terbentuknya L’Académie sebagai wujud tanggung jawab dan kontribusi dunia usaha di dalam meningkatkan ketahanan dan pembangunan ekonomi Indonesia di masa mendatang. “Saya berharap Indonesia akan dikenal sebagai salah satu pemasok programmer unggul yang sangat dibutuhkan di era industri digital saat ini, sekaligus tujuan investasi yang kondusif bagi dunia,” ujarnya.

Ayo, buruan daftar sekarang!

Baca juga: Tiga Kiat Berkompetisi di Industri Digital Indonesia

  • Editor: Dikdik Taufik Hidayat
  • Sumber: kominfo.go.id
TAGS
RECOMMENDATION
LATEST ARTICLE