LogoDIGINATION LOGO

4 Alasan UKM Indonesia Diminati Perusahaan Asing

author Oleh Alfhatin Pratama Minggu, 23 September 2018 | 11:00 WIB
Share
ilustrasi Indonesia (Shutterstock)
Share

Untuk mewujudkan industri 4.0, setiap negara berkembang di kawasan Asia Pasifik mulai berbenah dan menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi yang ada. Termasuk Indonesia dengan salah satu visi ekonominya menjadi "The Digital Energy of Asia" di tahun 2020.

Hal ini dimanfaatkan Zoho Corporation untuk memulai berinvestasi di berbagai negara di kawasan Asia Pasifik. Minggu lalu di Jakarta, Zoho datang ke Indonesia untuk pertama kalinya. Selain memperkenalkan aplikasi Zoho One, mereka menyelenggarakan konferensi Zoholics. Zoholics adalah konferensi yang diadakan Zoho Corporation, khusus bagi pengguna Zoho, untuk mengedukasi dan meningkatkan kualitas UKM. Setelah sukses menyelenggarakan konferensi di Eropa bulan sebelumnya, mereka menyelenggarakannya konferensi Zoholics yang pertama di Singapura (12 September 2018), Indonesia (14 September 2018), dan Filipina (17 September 2018).

Menurut Gibu Mathew, Vice President and General Manager for APAC Zoho Corp., menyatakan bahwa pemerintah di beberapa negara kawasan Asia Pasifik memiliki inisiatif yang tinggi untuk mendorong Usaha Kecil Menengah (UKM) berinovasi dan bertransformasi digital. Salah satunya Indonesia, yang menurut Raju Vagesna, Chief Evangelist Zoho Corp., merupakan pasar yang potensial.

Konferensi Pers Zoho di Jakarta (Foto Istimewa)

Baca juga: Mau Bisnis Online? Coba Zoho Saja...

Ada empat alasan, yang disampaikan Raju, mengapa perusahaan yang berkantor pusat di India itu ingin mengembangkan bisnisnya di Indonesia. Di antaranya adalah..

1. Umur Penduduk

Indonesia tidak hanya memiliki populasi pendudukan yang banyak tapi juga pendudukan yang usianya produktif. Raju menyampaikan bahwa kegiatan ekonomi dalam suatu negara akan meningkat, jika penduduknya berusia rata-rata 25 sampai 40 tahun. Menurutnya, nilai Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia setiap tahun terus bertambah karena usia penduduk Indonesia yang rata-rata 25 sampai 40 tahun merupakan salah satu faktor. Usia produktif di era digital akan sia-sia jika tidak memanfaatkan digital.

2. SDM

Sumber daya manusia di Indonesia kreatif dan potensial. Menurutnya, Indonesia akan menjadi pasar utama di dunia dalam 2 atau 3 dekade ke depan. Apalagi, di tahun 2030 Indonesia diprediksi akan mengalami puncak bonus demografi. Oleh karena itu, SDM yang sangat potensial ini harus diedukasi supaya siap menghadapi tantangan di kemudian hari.

Baca juga: Menkominfo: Kalau Tak Siap, Bonus Demografi Bisa Jadi Bencana

3. Kebijakan Pemerintah

Raju menilai kebijakan pemerintah Indonesia untuk mendorong UKM bertransformasi digital sangat bagus. Hal ini dapat dimanfaatkan Zoho untuk terus mengenalkan produknya supaya dapat berguna bagi UKM di Indonesia yang ingin bertransformasi digital. Walaupun Raju mengakui bahwa mereka belum mempelajari kebijakan pemerintah secara menyeluruh, Ia tetap optimis. Mereka telah bekerjasama dengan beberapa pihak swasta di Indonesia. 

4. Biaya

Dengan kemudahan kebijakan yang diberikan pemerintah, biaya yang dikeluarkan untuk berinvestasi di Indonesia tidak akan banyak.

Baca juga: Dorong Investasi di Indonesia, Pemerintah Keluarkan Perpres Percepatan Pelaksanaan Berusaha

  • Editor: Wicak Hidayat
TAGS
RECOMMENDATION

Mau Bisnis Online? Coba Zoho Saja...

Zoho, perusahaan piranti lunak yang telah berkiprah selama 22 tahun mulai memperkenalkan Zoho One untuk pasar Indonesia...

Selasa, 18 September 2018 | 11:30 WIB
LATEST ARTICLE