Jika kamu besar di era 90-an, kamu pasti akrab dengan kuis atau gameshow yang biasa nongol di televisi seperti Siapa Berani, Apa Ini Apa Itu, Famili 100, Kata Berkait dan lain sebagainya. Acara-acara tersebut sangat populer pada zamannya sehingga banyak pemirsa ketagihan menoton. Namun kekurangan kuis-kuis semacam itu hanya bisa ditonton melalui layar televisi, sehingga sebagai pemirsa kita hanya disuguhi tayangan kuis tanpa ikut berpartisipasi secara aktif.
Partisipasi aktif pemirsa itulah yang ingin dihadirkan PT Inovidea Magna Global melalui PlayDay Live, sebuah platform live video dan streaming dalam bentuk aplikasi Android dan iOS. Setelah sukses dengan aplikasi berbagi foto PicMix, PlayDay Live ingin menghadirkan mobile TV yang bisa membangun excitement penggunanya.
Sebagai pilot project, PlayDay Live menayangkan kuis trivia yang bisa diakses secara live streaming. “PlayDay trivia itu kuis berhadiah tapi bisa live streaming dan interaktif, sehingga user bisa menjawab pertanyaan sekaligus berkomentar secara lagsung,” jelas Sandy Colondam, co-founder PlayDay Live saat ditemui Digination.id beberapa waktu yang lalu.
Baca juga: Lakukan Pekerjaan Pembantu, Aplikasi Honestbee Jadi Primadona di Jepang
Ilustrasi interaktif (Shutterstock)
“Ada 12 pertanyaan yang ditanyakan di tiap sesi. User tinggal klik dan jawab pertanyaan. Kalau benar sampai 12 pertanyaan, dia bisa dapat hadiah dengan total 3 juta dibagi jumlah pemenang. Kalau misalnya pemenangnya 100 orang ya 3 juta dibagi 100 orang,” jelas Sandy. “Uangnya akan kita kasih cash dan langsung ditransfer ke rekening user,” imbuhnya.
Pertanyaan-pertanyaannya sendiri berkisar pengetahuan umum dan tergolong mudah. Misalnya pertanyaan semacam warna apa yang tidak disebut dalam lagu Balonku Ada Lima, Kalimantan Barat masuk zona waktu apa, dan lain-lain. Namun meski mudah, pertanyaan yang diajukan bisa menjebak sehingga membuat user salah menjawab dan otomatis tereliminasi. Hal inilah yang sering membuat user gemas dan ingin terus mencoba lagi.
Baru diluncurkan dua bulan lalu, PlayDay Live kini sudah memiliki user aktif sekitar 6.000-8.000 per hari. “Promosi kita mulai dari mulut ke mulut. Kita kasih tahu ke keluarga, mereka kasih tahu ke keluarga jauh. Kita kasih tahu teman, mereka kasih tahu lagi ke teman lain, begitu seterusnya. Jadi kita yakin aja sih kalau produknya bagus, orang nggak disuruh pun pasti mau pakai dengan sukarela. Itu prinsipnya,” ungkap Sandy saat ditanya bagaimana strategi promosinya.
Baca juga: Aplikasi Wagon, Dorong Pedagang Warung Masuki Ranah Digital
Ilustrasi interaksi interaktif (Shutterstock)
Ia juga mengungkapkan bahwa kelebihan PlayDay Live adalah unsur excitement-nya. “Yang kita bangun di PlayDay Live itu excitement. Kita bisa sharing excitement akan sesuatu yang belum terjadi. Ada 5 sampai 6 ribu orang yang nonton dan menjawab kuis secara langsung dan berbarengan. Bedanya dengan game trivia umumnya, user menjawab masing-masing dan mendapat skor masing-masing. Di PlayDay Live, kamu merasa ada saingan dan kamu tahu saingan itu main di saat yang sama bareng sama kamu,” terang Sandy.
Ke depannya selain kuis trivia, PlayDay Live berencana mengembangkan saluran TV sendiri dengan program reguler yang juga disiarkan live, interaktif, dan bisa streaming. “Kita mau seperti stasiun TV yang punya program reguler yang menanyangkan berbagai macam konten sesuai dengan segmen pasar, misalnya berita, infotainment, acara memasak, tutorial kecantikan dan lain-lain,” ungkap Sandy.
“Program-programnya disajikan secara interaktif, misalkan user diberi pertanyaan tentang topik yang sedang disiarkan. Nanti langsung ada pop up pertanyaan dan user bisa langsung jawab. Atau kalau lagi acara olahraga kita pop up pertanyaan tentang skor dan lain-lain. Jadi kita bisa lakukan voting. Kalau di media konvensional seperti koran atau televisi, user kan nggak bisa bersuara dan berkontribusi,” tuturnya.
Lalu apakah ada rencana untuk mengembangkan PlayDay Live ke ranah global? Sandy yang sekaligus menjabat sebagai COO di Inovidea tersebut mengungkapkan bahwa saat ini ia ingin fokus ke lokal dulu. “Kita mau coba kuasai market lokal dulu. Karena pengalaman PicMix dulu, total user kita 35 juta tapi di Indonesia hanya 30%-nya sementara 70% lagi dari luar. Kita kejar target samapi akhir September, user kita yang streaming bisa sampai 15 ribu. Angka segitu menurut kita sudah bisa bersaing dari segi bisnis,” pungkasnya.
Sudah coba?
Baca juga: Meningkatkan Penjualan dengan Aplikasi Mobile
- Editor: Dikdik Taufik Hidayat