Siapa yang pernah terpikir jika limbah kayu karet bisa dijadikan sepeda? Berangkat dari kepeduliannya pada lingkungan tersebut, Co-Founder Kayuh Wooden Bike, Maulidan Isbar menciptakan karya inovasi yang mengabungkan passion, planet dan profit.
Sepeda unik ini terbuat dari bahan dasar limbah kayu karet. Kayu karet dipilih karena memiliki daya elastisitas yang lebih tinggi dibandingkan jenis kayu pohon lain. Dan fakta bahwa lebih dari 3,7 juta ha limbah kayu karet dihasilkan di Indonesia setiap tahunnya, belum banyak dimanfaatkan.
Menemukan kayu karet, teknologi dan menjadikanya sebuah sepeda bukan perkara yang mudah.
Baca juga: Dicari: Startup yang Memadukan Olahraga + Teknologi + Hiburan
Pernah ditolak untuk bekerja sama dengan suatu lembaga penelitian dan tidak mendapat dukungan dari lingkungan sekitar karena dianggap impossible project, Lidan tidak pantang menyerah. Setelah 9 bulan melakukan penelitian, akhirnya dendam terbalaskan. Bersama Didi Diarsa, ia berhasil menciptakan teknologi bending, menekuk kayu plywood atau paper yang dilaminasi satu per satu hingga menjadi frame yang kuat dan siap dijadikan sepeda.
"Kita datang ke instansi terkait mengajukan penelitian, namun ditolak katanya ini merupakan impossible project tidak mungkin sepeda bisa dari kayu. Jadi kita balas dendam, kita harus tunjukan kalau itu bohong," jelasnya.
Di 9 bulan penelitian, mereka berhasil menemukan satu prototipe sepeda dinamai Kayuh Bali. Mengangkat peta geografis Bali sebagai bentuk desain sepeda.
Baca juga: 6 Cara Jitu Agar Bisnis Lokalmu Banyak di Klik
Kayuh terus melakukan inovasi, sekarang Kayuh Wooden Bike telah memiliki 5 model yaitu Kayuh Bali, Kayuh Bali Monocue, Kayuh Minivello, Kayuh Folding dan Kayuh Bali Elektrik.
Inovasi yang diberikan pun beragam dari Kayuh Bali Monocue yang menghilangkan tiang tengah pada sepeda. Kayuh Minivello, merupakan model sepeda Kayuh mini. Kayuh Folding, sepeda lipat yang mudah dibawa-bawa. Dan Kayuh Elektrik yang membuat pemakai dapat memilih mengayuh pedal ataupun tenaga listrik, sistem ini memadukan konsep kebudayaan, alam dan teknologi.
"Culture, dengan mengangkat frame pulau Bali. Nature, karena sumber materialnya dari alam. Technology, karena memadukan electric system," tambah pria lulusan jurusan Pariwisata, Universitas Pancasila tersebut.
Baca juga: Brand Lokal Pun Berpotensi Luar Biasa
Inovasi-inovasi baru terus dicari dan dikembangkan. Mengangkat konsep aerodinamis, mematahkan desain konvensional sepeda. Setelah mengangkat desain pulau Bali, saat ini Kayuh sedang mengerjakan model senjata Kujang, senjata khas provinsi Jawa Barat sebagai frame model Kayuh berikutnya. Selain itu Kayuh juga sedang mengerjakan Kayuh versi unlimited yaitu Kayuh Batik dengan misi memperkenalkan batik bukan melalui kain tapi sepeda.
Dirilis secara komersil di awal 2017, Kayuh dibandrol dari harga Rp 3,5 juta hingga Rp 10 juta. Permintaan pun tidak hanya datang dari dalam negeri tapi juga dari luar negeri seperti Spanyol, Kanada, Swedia, Denmark, dan Polandia.
Hadirnya sepeda Kayuh Wooden Bike bukan hanya sebagai alat transportasi tapi juga berkontribusi untuk menjaga lingkungan dan menjadikannya alat komunikasi budaya dan identitas suatu daerah atau kota di Indonesia.
Yap, berangkat dari "dendam" menghadapi keraguan banyak pihak, Kayuh Wooden Bike bisa terwujud. Kamu punya "dendam" juga? Cobalah berkarya untuk menuntaskannya.
Baca juga: 9 Cara Jadi Jagoan di Pasar Lokal
- Editor: Dikdik Taufik Hidayat