Hampir tidak pernah terdengar ada tiga unicorn bergabung untuk mendanai satu startup, tetapi itulah yang terjadi di Indonesia. Tiga unicorn asli Indonesia Go-Jek, Tokopedia, dan Traveloka telah bersepakat berinvestasi untuk PasarPolis, perusahaan penyedia asuransi digital.
Dikutip dari Tech Crunch, Selasa (14/8), pendiri dan CEO PasarPolis Cleosent Randing mengatakan bahwa kesepakatan itu sangat strategis untuk memajukan dunia asuransi digital. “Ini adalah bagaimana kami dapat menjadi penyedia pilihan untuk perusahaan digital terbesar di Indonesia. Kami merasa ini adalah investasi strategis dan kolaborasi untuk memajukan asuransi mikro melalui internet,” jelas Randing.
Berdiri sejak tahun 2015, PasarPolis memulai sebagai situs perbandingan produk-produk asuransi dan kemudian menawarkan asuransi mikro secara online. Perhitungan dilakukan dengan teknologi big data dan algoritma gabungan. Proses klaim asuransi juga bisa dilakukan dengan cepat, berbeda dengan proses klaim di asuransi konvensional.
Saat ini PasarPolis menyediakan beragam layanan asuransi meliputi kesehatan, kendaraan, kecelakaan, properti, dan perjalanan dengan menawarkan produk asuransi murah mulai dari Rp.7.000 per bulan. “Tujuan kami adalah untuk membuat asuransi lebih murah daripada setengah cangkir kopi Starbucks,” ujar Randing.
Produk asuransinya telah digunakan oleh sekitar 300 ribu mitra pengemudi Go-Jek. Sedangkan kerjasamanya dengan Traveloka adalah dengan menyediakan layanan asuransi perjalanan. Sementara kerjasama dengan Tokopedia adalah dengan menyediakan asuransi bagi penjual dan pembelinya. Kesepakatan PasarPolis dengan ketiga perusahaan tersebut bertujuan untuk mengembangkan produk baru.
“Ketiga perusahaan tersebut adalah yang terbesar dan terbaik di bidangnya masing-masing. Jadi sesuai dengan tujuan PasarPolis, kerjasama ini bisa menghadirkan layanan asuransi untuk banyak orang,” terang Randing.
Besaran angka investasi memang tidak diungkapkan, namun Deal Street Asia memberikan bocoran bahwa ketiga unicorn tersebut mengucurkan dana segar sebesar US$ 5-8 juta atau sekitar Rp.72,4 miliar sampai dengan Rp.115,8 miliar kepada PasarPolis. Randing juga mengungkapkan bahwa perusahaannya akan berusaha mencari dana segar lagi di awal 2019 seiring pertumbuhan jejak regionalnya.
Randing mengungkapkan, saat ini fokus PasarPolis adalah pada pengembangan produk asuransi baru, memperkuat posisinya di pasar dan juga memperluas ke pasar baru di Asia Tenggara. Kawasan Asia Tenggara dinilai sangat potensial karena memiliki banyak pengguna internet, lebih banyak daripada seluruh penduduk Amerika Serikat.
Bekerja sama dengan dengan Go-Jek, PasarPolis berniat memperluas layanannya ke Vietnam dan Thailand yang memang sudah membuka operasi di sana. PasarPolis juga telah menjajaki India untuk mencari talent-talent handal. Randing mengatakan bahwa perusahaan memiliki 15-20 insinyur di Bangalore India, sementara tim inti, dukungan mitra dan staf integrasi teknologi ditempatkan di Indonesia.
Layanan keuangan telah menjadi lahan potensial bagi startup dan lembaga keuangan di Indonesia. Karena dengan populasi mencapai 265 juta jiwa, layanan dan produk keuangan masih kurang tersentuh. Kurang dari lima puluh persen dari penduduk dewasa di Indonesia yang memiliki rekening bank, sementara kurang dari sepuluh persen memiliki kartu kredit.
- Editor: Wicak Hidayat
- Sumber: Tech Crunch, GNFI