Bergerak di era digital, beragam industri maupun bisnis mulai tergerak menggunakan aplikasi sebagai upaya untuk mempermudah para pelanggannya.

Namun tidak bisa dipungkiri, dalam membangun aplikasi, diperlukan berbagai macam sumber daya, baik dari tenaga, ide, waktu, dan lain sebagainya.

Sayangnya, beragam upaya ini belum tentu bisa membuahkan hasil yang memuaskan. Karena berhadapan dengan pengguna, belum tentu aplikasi yang telah selesai dikembangkan akan memenuhi semua tuntutan dari pengguna.

Dalam hal ini, perusahaan akan membutuhkan sebuah proses analisis untuk memunculkan beragam wawasan, termasuk penggunaan aplikasi, keterlibatan, dan kepuasan pelanggan.

Secara spesifik, CEO OutSystems Paulo Rosado menggambarkan, "Tim pengembangan yang tangkas perlu membuat pembaruan berulang untuk aplikasi, sering kali setiap minggu, berdasarkan feedback dari berbagai sumber.”

Baca Juga:
OutSystems Berhasil Menjadi 'Pemimpin Pasar'

Untuk melakukan proses analisis ini, tidak jarang perusahaan akan memanfaatkan beragam perlengkapan atau platform analisis yang telah berada di pasaran.

Melihat peluang ini, OutSystems mengumumkan ketersediaan OutSystems Insights, yakni solusi baru untuk memberikan visibilitas dan dukungan terhadap pengembangan aplikasi, melalui wawasan seperti penggunaan aplikasi, keterlibatan, dan kepuasan pelanggan untuk bisnis.

Meskipun masih dalam Program Akses Awal (Early Access Program), OutSystems Insights mampu menjadi solusi terutama untuk perusahaan-perusahaan yang menggunakan pengembangan aplikasi low-code, yang notabene membutuhkan kecepatan dan kemudahan pengembangan.

Dalam prosesnya, OutSystems Insights secara terus-menerus akan mengumpulkan metrik kinerja penting, seperti tren dan pola penggunaan kontekstual, keterlibatan, tingkat kepuasan pengguna, serta umpan balik secara real-time, di seluruh portofolio aplikasi.

"OutSystems Insights adalah cara revolusioner untuk menggunakan keberhasilan dan pengukuran nilai secara bertahap, serta membuat keputusan dengan cepat untuk pembaruan yang paling sesuai dengan prioritas bisnis organisasi dan sumber daya IT," ungkap Paulo Rosado.

• Editor: Wicak Hidayat