Mengimplementasikan ide ke dalam produk nyata bukan perkara mudah bagi sebagian orang, tapi berbeda bagi Vice President of Product Google Anil Sabharwal.

Dalam wawancaranya dengan CNBC, kreator Google Photos tersebut menegaskan bahwa proses membangun ide dari awal hingga implementasinya di bidang teknologi lebih mudah dari pada yang dipikirkan oleh kebanyakan orang.

Baginya, terdapat beberapa hal yang benar-benar menjadi formula sederhana untuk menghidupkan ide ke dalam solusi nyata.

Di perusahaan raksasa teknologinya, Sabharwal menjelaskan bahwa mereka suka memikirkan beberapa hal yang sederhana yang terangkum dalam beberapa pertanyaan.

Beberapa diantaranya termasuk “Di mana ada peluang?” dan “Di mana ada skenario yang dapat memberikan manfaat luar biasa dari teknologi yang belum ada sebelumnya untuk menyelesaikan permasalahan manusia sebenarnya?”

Sabharwal mengambil contoh di bidang fotografi, yang mana saat ini tren menunjukkan orang-orang lebih banyak mengambil foto dibandingkan sebelumnya.

Baca Juga:
Tipe Startup yang Pasti Dilirik Investor

Jika pada zaman dahulu orang-orang hanya bisa mengambil 24 gambar dalam sebuah film, menurut Sabharwal, orang-orang kini bisa mengambil ribuan foto hanya dalam satu waktu matahari terbenam.

Dengan kemungkinan tersebut, Sabharwal dan timnya kemudian mencari solusi dari beberapa rangkaian pertanyaan sederhana.

Bagaimana cara memberikan orang-orang ketenangan pikiran? Bagaimana cara membantu orang-orang menghidupkan kembali kenangan dan bernostalgia? Bagaimana cara membantu orang-orang membagikan foto-fotonya dengan orang yang berarti bagi mereka?

Ketiga pertanyaan tersebut pertanyaan-pertanyaan yang digunakan tim Sabharwal dalam menemukan Google Photos sebagai solusi.

Menurut Sabharwal, produk tersebut adalah kombinasi yang sangat hebat dari masalah yang tidak terpenuhi di pasar dan kemampuan yang dimiliki Google yang benar-benar tidak dimiliki orang lain.

Ketika banyak orang yang berpikir bahwa foto dan kenangan personal merupakan hal yang penting, bagi Sabharwal, tidak banyak perusahaan perusahaan yang bisa dipercaya untuk hal itu.

• Editor: Wicak Hidayat
• Sumber: CNBC