LogoDIGINATION LOGO

3 Alasan Tim Harus Mencoba Berkata "Tidak"

author Oleh Sukindar Senin, 14 Mei 2018 | 10:00 WIB
Share
Berkata “iya” tidak selalu menyelamatkan bisnis Anda dari pasar
Share

Berkata “iya” tidak selalu menyelamatkan bisnis Anda dari pasar. Namun sebaliknya, bisnis Anda bisa tertekan karena kata tersebut.

Karena bisa saja apa yang diminta klien di luar batas kemampuan dari tim, sehingga tim harus terseok-seok saat menangani pekerjaan tersebut.

Oleh karena itu, tim Anda harus belajar untuk berkata tidak pada beberapa hal, termasuk kepada klien. Hal ini supaya perusahaan tetap berjalan, dengan bisnis yang tetap berkembang.

CEO DevSquad Phill Alves menyebutkan terdapat tiga alasan untuk mencoba berkata tidak agar tim mampu menghadirkan hasil pekerjaan terbaik untuk klien.

Tidak Semua Klien Cocok Dengan Tim Anda

Kecocokan klien dengan tim merupakan hal yang perlu diperhatikan, agar tim nyaman saat mengerjakan sebuah pekerjaan.

Sebuah bisnis kadang bisa bertahan tanpa adanya klien yang datang, namun tidak akan mampu bertahan tanpa angota tim senior berpengalaman.

Untuk itu, kita harus berkata “tidak” untuk beberapa hal yang tidak cocok dengan perkembangan tim atau kenyamanan tim.

Alves mencontohkan, timnya pernah menolak klien yang dirasa kurang cocok untuk timnya lantaran sang klien keberatan untuk memberikan pembayaran di muka.

Hal ini mungkin tidak bagus untuk pendapatan tim, namun baginya, hal tersebut merupakan hasil terbaik untuk tim dan bisnisnya.

Klien Membayar Seorang Ahli Bukan “Yes Man”

Kita tidak akan pernah protes saat restoran Sunda tidak mampu menghadirkan makanan dengan cita rasa Jawa di dalamnya.

Sama seperti itulah bisnis, jangan pernah takut berkata tidak tentang apa yang ada di luar batas kemampuan yang kita miliki.

Bagi sebagian leader, berkata “iya” merupakan jurus yang dirasa aman agar tidak kehilangan klien atau mendapatkan ulasan buruk.

Namun, sebenarnya resikonya jauh lebih besar ketika mereka menyetujui apa yang berada jauh di zona aman yang milik timnya.

Perlu diingat, bahwa klien membayar kita biasanya karena mereka tidak dapat melakukan dengan lebih baik atau lebih cepat dari apa yang dikerjakan tim.

Sehingga menyesuaikan keinginan mereka dengan kemampuan yang dimiliki tim merupakan cara ampuh agar bisnis tetap berjalan dan klien merasa puas dengan pekerjaan.

Kadang Ada Keterlibatan yang Tidak Pas

Keterlibatan klien juga menentukan seberapa cepat sebuah proses kerja pengerjaan sebuah proyek bisnis, adanya yang dapat mempercepat namun ada juga yang bisa menghambat.

Beberapa klien ada yang hanya membantu mengerjakan sedikit bagian kemudian menghilang, namun kemudian mengharapkan produk akhir.

Sebaiknya klien seperti ini dijauhi, karena menurut Alves, kolaborasi dan komunikasi merupakan sumber kehidupan bagi proyek pengembangan.

Namun di sisi lain, klien yang sangat banyak melakukan intervensi juga dapat memperlambat pengerjaan suatu proyek.

Oleh karena itu, tim Anda harus mengatur bagaimana klien akan terlibat, dari mulai caranya hingga intensitas keterlibatan dalam proyek yang dikerjakan.

  • Editor: Wicak Hidayat
  • Sumber: TheNextWeb
TAGS
LATEST ARTICLE