LogoDIGINATION LOGO

Jangan Merasa Tahu Kebutuhan Pelanggan!

author Oleh Sukindar Kamis, 3 Mei 2018 | 10:50 WIB
Share
Dalam memasarkan produk, baik jasa maupun barang, presentasi adalah salah satu cara perusahaan menarik minat pelanggan
Share

Dalam memasarkan produk, baik jasa maupun barang, presentasi adalah salah satu cara perusahaan menarik minat pelanggan.

Untuk melakukannya, tak jarang dari kita akan melakukan beberapa persiapan, dari mulai mencari tahu tentang siapa pelanggan yang dihadapi hingga mencari tahu kebutuhan mereka.

Namun, tak jarang dari kita berpikiran bahwa hal tersebut adalah hal yang cukup mudah dilakukan, mengingat beberapa orang telah sering melakukannya.

Kemudian kita akan cenderung menyiapkan produk kita, daripada mengetahui apa yang dibutuhkan oleh pelanggan, karena kita merasa sudah mengetahuinya.

Lalu pada akhirnya, pada beberapa kondisi, hasilnya menjadi tidak sesuai harapan, dan buruknya kita tidak mendapatkan respon positif dari pelanggan.

Ada dua kesalahan umum yang sering dilakukan oleh kita dalam memasarkan sebuah produk. James Sudakow dalam INC, telah mengulasnya lebih mendalam.

Sok Tahu Mengenai Kebutuhan Pelanggan

Tidak jarang, pelanggan yang tidak memberikan respon positif biasanya karena sedang memikirkan tentang apa yang sebenarnya mereka butuhkan.

Meskipun telah mendekati pelanggan melalui beberapa pertanyaan, kadang kebanyakan dari kita merasa telah mengetahui kebutuhan pelanggan.

Baca Juga:
Bangun Pengalaman Pelanggan dengan Melupakannya, Bisa?

Dan kita melupakan untuk menggali kebutuhan mereka, dan menyesuaikan produk yang kita miliki dengan apa yang mereka butuhkan.

Meskipun saat kita menggali kebutuhan mereka pada akhirnya harus mengubah pendekatan, hal ini dapat menjamin pembicaraan yang lebih mendalam dengan mereka.

Gagal Beradaptasi dengan Situasi

Menyesuaikan diri terhadap kondisi merupakan hal yang sangat perlu dilakukan pada semua kondisi, agar kita mampu bertahan dengan lingkungan sekitar.

Dalam proses pemasaran, hal tersebut juga perlu dilakukan, apalagi pada saat pelanggan sama sekali tidak merespon terhadap penawaran yang kita lakukan.

Jika hal tersebut terjadi, sebenarnya kita dapat mengambil jeda dan menetapkan ulang tujuan untuk meluruskan tentang apa yang pelanggan pikirkan.

Kita juga dapat membantu mereka, mengingat hal tersebut mungkin akan lebih penting untuk dilakukan.

Hal ini mungkin sedikit riskan dan memiliki resiko yang cukup besar. Namun dengan hal tersebut, bisa saja akan memberikan hasil yang lebih baik bagi proses pemasaran.

  • Editor: Wicak Hidayat
  • Sumber: INC
TAGS
LATEST ARTICLE