LogoDIGINATION LOGO

3 Tips Agar Tetap Di Jalur Negosiasi

author Oleh Sukindar Selasa, 17 April 2018 | 15:24 WIB
Share
Negosiasi merupakan sebuah proses yang cukup memerlukan kontrol diri, karena kadang untuk mencapai sebuah kesepakatan tidak semudah yang kita harapkan
Share

Negosiasi merupakan sebuah proses yang cukup memerlukan kontrol diri, karena kadang untuk mencapai sebuah kesepakatan tidak semudah yang kita harapkan.

Banyak hal yang bisa terjadi dalam sebuah negosiasi, yang kadang memaksa seseorang lepas kontrol sehingga harus melakukan pembicaraan dengan penuh emosi.

Padahal, negosiasi sebaiknya dilakukan dengan kondisi berkepala dingin atau kalau pun sedang emosi seharusnya kita mengontrolnya.

Hal tersebut perlu dilakukan agar kita tetap dalam jalur yang tepat dalam menuju kesepakatan yang tentunya akan sangat menguntungkan bagi kedua belah pihak.

Berkaitan dengan hal ini, Beth Fishers - Yoshida dalam artikelnya di INC menjelaskan penelitian yang dilakukan oleh Walter Mischel, yakni seorang psikolog di Stanford.

Dalam studinya, Mischel menguji anak-anak dengan memberikan pilihan untuk mendapatkan sebuah marshmallow atau menunggu beberapa waktu untuk mendapatkan dua marshmallow.

Meskipun banyak orang berpikir percobaan ini berkaitan dengan motivasi dan kontrol hati, tapi Mischel baru-baru ini menjelaskan bahwa hal tersebut murni berkaitan fungsi eksekutif.

Fungsi eksekutif yang dimaksud adalah mengenai bagaimana seseorang mengelola diri dan sumber daya yang dimilikinya untuk mencapai sebuah tujuan atau target.

Fishers menjelaskan, ada tiga karakteristik utama fungsi eksekutif yang sangat relevan dalam sebuah negosiasi. Ketiga fungsi ini adalah:

Baca Juga:
Jurus Melejitkan Startup Lewat Meja Makan

Menyeimbangkan Antara Inhibisi Dengan Spontanitas

Inhibisi dan spontanitas adalah dua hal yang berkebalikan. Inhibisi berkaitan dengan proses penghambatan, sedangkan spontanitas berkaitan dengan berkaitan dengan respon serta merta.

Sebagai makhluk sosial, manusia harus berperilaku sebagaimana orang lain dapat menerimanya. Untuk melakukannya, diperlukan keseimbangan antara inhibisi dan spontanitas.

Hal ini pun berlaku dalam sebuah negosiasi. Dengan keseimbangan ini, seseorang tetap dapat memberi konsesi pada keputusan yang dianggapnya membantu.

Fishers menyarankan untuk berhati-hati dalam membahas negosiasi, istirahat sejenak, dan kembali merujuk ke tujuan yang sudah disiapkan, agar kita kembali jalur yang tepat.

Fleksibel

Negosiasi merupakan sebuah proses yang membutuhkan fleksibilitas, baik dalam pemikiran maupun prosesnya. Hal ini dibutuhkan agar kita masih berada dalam jalur yang benar.

Di kebalikannya, kurangnya respon terhadap beberapa hal karena kita kurang fleksibel, tidak mengetahuinya karena berbeda dengan yang disiapkan, bisa membuat kita keluar jalur.

Baca Juga:
Tetap Termotivasi Meski Masalah Tak Kunjung Henti

Untuk melakukannya, kita perlu membuat persiapan yang matang dan memikirkan skenario yang mungkin akan membantu.

Dengan demikian, kita akan dapat melihat beberapa jalur lain dalam negosiasi dan memperluas ruang lingkup kita mengenai apa yang harus dicari dalam negosiasi.

Melakukan Pemantauan Pribadi Secara Mandiri

Bagi Fishers, seseorang bisa mengetahui kinerjanya saat dia tahu mengenai apa saja yang perlu diperhatikan. Dengan hal ini, seseorang dapat membuat penanda dalam rencana agar tidak keluar dari jalur negosiasi.

Kemudian pada beberapa poin negosiasi, kita dapat melihat kembali penanda yang telah kita buat, untuk mengetahui apa yang harus dilakukan dan bagaimana kita harus berinteraksi.

Penanda ini juga akan mempermudah kita dalam melihat kemajuan dalam negosiasi yang kita lakukan. Namun, perlu ditegaskan, bahwa semuanya bergantung pada keterlibatan kita.

  • Editor: Wicak Hidayat
  • Sumber: INC
TAGS
LATEST ARTICLE