LogoDIGINATION LOGO

Menkominfo: Boleh Bisnis di Indonesia, Tapi Bayar Pajak

author Oleh Ana Fauziyah Minggu, 18 Maret 2018 | 08:57 WIB
Share
Merespon dibukanya pusat data (data center) berbasis cloud pertama milik Alibaba di Indonesia, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menyatakan Indonesia sangat terbuka dengan kehadiran perusahaan komputasi awan dari luar negeri yang ingin mengoperasikan data center di Indonesia
Share

Merespon dibukanya pusat data (data center) berbasis cloud pertama milik Alibaba di Indonesia, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menyatakan Indonesia sangat terbuka dengan kehadiran perusahaan komputasi awan dari luar negeri yang ingin mengoperasikan data center di Indonesia.

Namun ia menegaskan bahwa kehadiran perusahaan asing di Indonesia harus mematuhi yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia maupun kebijakan dan ketetapan yang berlaku. Ia juga meminta Alibaba melibatkan talenta-talenta lokal.

“Boleh saja datang dan berbisnis di Indonesia, tapi harus taat membayar pajak dan sebagainya. Jangan lupakan juga kemampuan generasi muda Indonesia yang lebih baik dari pendahulunya. Mereka juga harus dikedepankan,” ujar Rudiantara saat saat meresmikan operasional Data Center Alibaba Cloud, di Jakarta, Kamis (15/03).

Harapan Menteri Kominfo disambut oleh Alibaba Cloud dengan komitmen melibatkan sumberdaya manusia Indonesia. “Sehingga bisa membantu memberikan layanan dalam bahasa Indonesia dan menyesuaikan produk dan layanan dengan kebutuhan masyarakat Indonesia,” kata General Manager Alibaba Cloud untuk Asia Pasifik, Alex Li.

Alex menyebut Alibaba Cloud memiliki posisi unik dalam pemahaman budaya dan konteks wilayah. “Sebagai satu-satunya penyedia layanan cloud global yang berasal dari Asia, Alibaba Cloud memiliki pemahaman budaya dan konteks wilayah, sehingga dapat menyediakan solusi data intelligence dan kemampuan komputerisasi inovatif bagi semua pelanggan di wilayah ini,” tambahnya.

Alibaba Cloud juga mengumumkan Inkubasi Ekosistem Internet dalam Program Alibaba Cloud Certified Professional (ACP) ke Indonesia. Program itu menargetkan  pelatihan 300 peserta dan memberikan sertifikasi kepada 100 orang ahli bidang cloud dari Indonesia dalam setahun ke depan.

“Program ini akan memberikan pembekalan ilmu seputar teknologi terbaik kepada pengusaha dan talent lokal, khususnya mengenai komputasi awan, big data, dan keamanan,” jelas Alex lebih lanjut.

  • Editor: Wicak Hidayat
TAGS
LATEST ARTICLE