Ketua Indonesian E-commerce Association (idEA) Aulia Ersyah Marinto mengatakan transaksi e-commerce Indonesia tumbuh sebesar 30-50% tahun 2017 dibandingkan tahun 2014. Meskipun data itu tidak bisa memastikan bahwa persentase pertumbuhan ekonomi ditopang oleh sektor e-commerce, namun peningkatan transaksi tersebut merupakan sinyal positif bagi perkembangan usaha ritel berbasis teknologi.
Data eMarketer menyebutkan jumlah pengguna internet di Indonesia terus bertambah tiap tahunnya. Pada 2013, jumlah pengguna internet tercatat 72,8 juta. Angka tersebut naik menjadi 102,8 juta pada tahun 2016. Di tahun 2017, pengguna internet Indonesia diprediksi menacapai 112,6 juta.
Dalam Diskusi Media Forum Merdeka Barat 9 di Ruang Serba Guna, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kepala Badan Pusat Statistik Suhariyanto mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan II tahun 2017 sebesar 5,01%. Konsumsi Rumah Tangga menjadi sumber pertumbuhan ekonomi tertinggi, yakni sebesar 2,65%.” Hal tersebut mengindikasikan bahwa daya beli masyarakat Indonesia yang kuat.
Kecenderungan yang saat ini terjadi di masyarakat adalah perubahan perilaku konsumsi masyarakat di mana masyarakat lebih banyak menghabiskan uang mereka untuk barang-barang biasa menuju komoditas yang termasuk dalam kegiatan waktu luang (leisure activity).
“Konsumsi rumah tangga tumbuh 4,95%, tumbuh kuat pada triwulan II namun bila dibandingkan dengan tahun 2016 ada perlambatan. Namun, konsumsi untuk leisure naik dan itu menunjukkan masyarakat sudah mulai memikirkan gaya hidup,” jelas Suhariyanto.
Sementara pengamat ekonomi Faisal Basri mangatakan jika konsumsi sangat ditentukan oleh pandapatan. Jika proporsi tabungan terhadap total pendapatan naik, maka akan ada penyimpanan uang. Meningkatnya daya beli masyarakat Indonesia merupakan potensi yang harus digarap dan pemerintah sebaiknya mengambil langkah startegis terutama untuk mendukung industri e-commerce di Indonesia.