LogoDIGINATION LOGO

Siapkan 5 Juta Dolar, Innovatube Fund Siap Danai Deep Tech Startup di Asia Tenggara

author Oleh Desy Yuliastuti Rabu, 16 Agustus 2017 | 03:21 WIB
Share
Pembiayaan melalui modal ventura (venture capital) sebagai salah satu elemen penting kebangkitan ekonomi digital terbilang cukup menjanjikan
Share

Pembiayaan melalui modal ventura (venture capital) sebagai salah satu elemen penting kebangkitan ekonomi digital terbilang cukup menjanjikan. Namun, investasi modal ventura pada industri teknologi terkini, seperti Artificial Intelligence (AI), Internet of Things (IoT), Blockchain, AR/VR di Asia Tenggara masih tergolong baru.

Peluang bisnis sebenarnya masih sangat terbuka lebar, tetapi kenyataannya banyak startup kekurangan mentor yang tepat untuk membantu akselerasi bisnis yang signifikan. Hal ini diungkapkan Hajime Hotta, co-Founder Innovatube Fund, perusahaan modal ventura asal Vietnam yang mengucurkan dana 5 juta dolar untuk startup di Asia Tenggara.

Innovatube Fund sendiri telah mulai menginvestasikan dananya untuk teknologi terkini yang mencakup AR/VR, IoT, kecerdasan buatan, fintech, dan blockchain sejak awal tahun ini. Tercatat perusahaan tersebut telah menginvestasikan dana pada perusahaan yang dijalankan ekspatriat Thailand.

Hotta mengungkapkan, pada awal didirikan Innovatube Fund hanya berfokus di Vietnam, tetapi kini mulai melirik perusahaan startup di seluruh Asia Tenggara. "Modal yang diberikan memang untuk pendanaan awal sehingga kami tak butuh produk, prototype saja cukup," jelas dia. Namun, perusahaan lokal sendiri pun ternyata belum sanggup.

Di lain sisi, mendapat modal ventura tidak menjamin kesuksesan. Para startup sendiri yang harus memberi pembuktian kepada investor. Namun, untuk melakukannya deep tech startup butuh bimbingan mentor untuk mencapai tingkat model bisnis VC-backable.

Berdasarkan laporan dari CB Insight, secara global para deep tech startup telah berhasil mengumpulkan dana ekuitas senilai 3,4 miliar dolar dengan lebih dari 254 transaksi pada 2015. Artinya, nilai transaksi meningkat 118 persen dan volume transaksi meningkat 97 persen. Pada kuartal pertama tahun 2016, sektor ini meraih pendapatan 1,3 miliar dolar dari 72 transaksi.

Sementara, di Asia Tenggara sendiri belum terlihat perkembangan pendanaan yang berarti. Namun, beberapa program untuk mencapai target telah dibuat sejak Entrepreneur First dan SGI Innovate tahun lalu.

Diprakarsai di Vietnam, Innovatube Fund dilatarbelakangi oleh kondisi talent pool yang mengalami bullishness. "Orang yang berbakat di bidang ilmu komputer sangat potensial di Vietnam. Di Singapura juga tak kalah potensial, tetapi populasinya sangat kecil sehingga Anda tidak bisa menemukan banyak peneliti AI di Vietnam," jelas Hotta.

Pasar deep tech di Vietnam saat ini masih menjadi bagian yang terpisah karena para pelaku bisnis masih belum mau berkolaborasi dengan teknologi. Namun, Hotta optimis suatu saat kerja sama tersebut ke depannya akan tercapai.

  • Editor: Wicak Hidayat
  • Sumber: DealStreetAsia
TAGS
LATEST ARTICLE