Pemanfaatan teknologi di sektor rantai pasok dan logistik dipandang pemerintah sangat perlu di era bisnis digital sekarang ini. Hal tersebut juga sebagai upaya untuk mengejar ketertinggalan Indonesia dari negara-negara lain seperti Malaysia, Thailand bahkan Vietnam yang lebih unggul dalam sektor ini.
Ke depannya dalam usaha mengupayakan ketertinggalan menjadi keunggulan, pemerintah juga akan memperbaiki beberapa hal baik dari sistem yang telah ada, sisi infrastruktur IT dan tak kalah penting adalah sumber daya manusia (SDM).
“Kita tidak hanya bicara keunggulan, tapi juga harus mengejar ketertinggalan kita dari negara lain,” ungkap Plt Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Industri Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Elen Setiadi di Jakarta beberapa waktu lalu.
Menurut Elen, beberapa pemanfaatan teknologi di sektor rantai pasok dan logistik antara lain mencakup optimalisasi rantai pasok, mengkonsolidasikan pengiriman dan mengurangi jumlah gudang. “Perlu data valid terkait jumlah gudang, agar kita bisa mengkonsolidasikan persoalan logistik ini khususnya untuk mempercepat arus barang,” tuturnya.
Disebutkan Elen, beberapa pemanfaatan teknologi informasi di sektor rantai pasok dan logistik yang harus diperhatikan antara lain mencakup:
1. Optimalisasi rantai pasok (mengkonsolidasikan pengiriman dan mengurangi jumlah gudang)
2. Mengurangi stok dan menghemat ruang penyimpanan, sehingga perusahaan dapat melakukan proses just in time
3. Merampingkan jaringan rantai pasok guna memenuhi permintaan pelanggan yang semakin sensitif terhadap kecepatan pengiriman, termasuk juga dalam perdagangan e-commerce.