Starlink dipastikan akan segera tersedia di Indonesia untuk melayani masyarakat di pedalaman. Setelah mengantongi dua izin, yakni untuk VSAT dan ISP.
Starlink merupakan layanan internet broadband yang disediakan oleh SpaceX, perusahaan milik miliarder Elon Musk. Sebagai pemula, Starlink akan diuji coba terlebih dahulu di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara pada pertengahan Mei ini.
"Secara resmi, kami akan meluncurkan Starlink dalam waktu dua minggu dari sekarang," ujar Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Kendati demikian, beberapa orang sudah bisa mulai menggunakannya secara terbatas di Bandung. Warganet yang berdomisili di Bandung menceritakan pengalamannya menggunakan Starlink, kecepatan internet mencapai 360 Mbps dan 300 Mbps saat hujan.
Baca juga: Optimalkan Kecepatan Internet dengan Tips Ini
Cara kerja Starlink
Starlink menggunakan teknologi satelit Low Earth Orbit atau LEO, sehingga sinyal yang dikirim tidak menyebar jauh. Hal ini membuat kecepatan internet lebih tinggi dan latensi atau keterlambatan pengiriman data lebih rendah. Konstelasi satelit Starlink berada di orbit rendah atau sekitar 350 kilometer di atas permukaan Bumi. Ada sekitar 3.000 satelit Starlink yang mengorbit per Agustus 2022.
Inisiatif ini adalah bagian dari proyek yang sedang dikembangkan oleh SpaceX, dengan tujuan untuk menyediakan akses internet berkecepatan tinggi ke daerah-daerah yang sebelumnya sulit dijangkau oleh infrastruktur internet konvensional seperti daerah "3T" (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar).
Lantas apa kelebihan internet cepat Starlink?
Selain kecepatan, Starlink memiliki sejumlah keunggulan yang dapat menjadi pertimbangan memilih internet ini. Berikut ini keunggulan Starlink dibandingkan layanan internet satelit lainnya:
- Konektivitas Starlink mampu menjangkau hingga lokasi paling terpencil di dunia.
- Starlink menyediakan penggunaan kuota tanpa batas dengan kecepatan internet yang tinggi.
- Uji coba dapat dilakukan selama 30 hari, kamu dapat mengembalikan Starlink dan mendapatkan pengembalian dana penuh semisal tidak puas.
- Penggunaan Starlink tidak ada kontrak yang memungkinkan kamu dapat membatalkan kapan saja dengan alasan apa pun.
- Starlink dirancang tahan dengan berbagai kondisi seperti salju mencair, hujan es, hujan lebat, hingga angin kencang.
- Konektivitas Starlink lebih cepat dibandingkan jaringan nirkabel tetap 4G, internet satelit konvensional, ADSL, VDSL, dan paket fiber dasar.
- Starlink memiliki latensi (lag) yang rendah sehingga kualitas layanan internet lebih baik.
- Pemasangan perangkat Starlink lebih mudah. Cukup dengan menyambungkan perangkat ke listrik dan mengarahkannya ke langit.
Baca juga: Wireless Mesh Network, Ini Keuntungannya!
Selain kelebihan, Starlink memiliki sisi kelemahan yang dapat menjadi pertimbangan sebelum menggunakannya. Berikut ini sejumlah kelemahan yang dimiliki layanan internet satelit Starlink:
- Biaya penggunaan Starlink lebih mahal dibandingkan layanan internet nirkabel.
- Perangkat Starlink harus mengarah langsung ke langit dan bebas halangan. Untuk menentukan lokasi pemasangan lebih baik, kamu dianjurkan mengunduh aplikasi Starlink.
- Pemasangan instalasi Starlink dilakukan secara mandiri. Kamu mungkin harus merogoh kocek apabila meminta seseorang memasangkannya.
- Kamu tidak dapat menghubungi layanan pelanggan melalui telepon.
- Perangkat keras Starlink terbaru menggunakan sekitar 40 Watt. Hal dimungkinkan meningkatkan pembayaran listrik kamu.
Kamu dapat berlangganan Starlink dengan mengunjungi laman https://www.starlink.com/id dan melakukan proses pemesanan sesuai paket pilihan. Untuk penggunaan pribadi, kamu bisa menggunakan paket residensial dengan biaya Rp750.000 per bulan. Namun dengan begitu kamu juga perlu mengeluarkan uang untuk perangkat kerasnya sebesar Rp7.800.000 dan biaya pengiriman dan penanganan Rp345.000.