Riset terbaru dari platform perbankan cloud SaaS terkemuka, Mambu, mengungkapkan bahwa Muslim milenial dan Gen Z di Indonesia sangat antusias menggunakan perbankan syariah, dengan 65% konsumen Indonesia yang disurvei menggunakan perbankan syariah untuk urusan tertentu, dibandingkan dengan 31% konsumen Muslim milenial dan Gen Z secara global.
Malaysia adalah satu-satunya negara dengan proporsi Muslim milenial dan Gen Z yang lebih tinggi yang menggunakan perbankan syariah untuk urusan tertentu, yaitu sebesar 77%.
Riset ini juga mengidentifikasi bahwa 92% responden survei di Indonesia yang saat ini tidak menggunakan perbankan syariah ingin menggunakannya.
Baca juga: Riset Tetra Pak: Perusahaan Makanan dan Minuman Berkomitmen Meminimalkan Penggunaan Plastik
Colin Kum, Market Sales Director di Mambu Asia Pasifik mengatakan: “Asia Pasifik mewakili sekitar 25% pasar keuangan syariah global, dengan Malaysia dan Indonesia sebagai yang terdepan di kawasan ini. Riset ini menyoroti besarnya minat konsumen terhadap perbankan syariah, dan memperjelas peluang yang dimiliki bank untuk menerapkan produk dan layanan sesuai Syariah guna melayani pasar baru maupun yang sudah ada. Fokus yang berkelanjutan pada teknologi juga penting bagi bank, dengan 92% responden menyatakan pentingnya penyedia keuangan syariah untuk menawarkan opsi perbankan secara daring.”
Riset Mambu – pertama kali dimulai pada tahun 2021, dan kembali dilakukan pada tahun 2024 – telah menyurvei lebih dari 1.500 responden Muslim berusia 16 - 40 tahun di Inggris, Afrika Selatan, UEA, Arab Saudi, Malaysia, dan Indonesia, dengan hasilnya disusun dalam laporan berjudul ‘Beliefs & Business: The Shape of Islamic Finance in 2024’.
Laporan ini menyoroti bahwa Indonesia – meskipun memiliki populasi Muslim mendekati 90% – masih tertinggal dibandingkan Malaysia dalam hal penerapan perbankan syariah, namun masih unggul jika dibandingkan secara global (65% responden Indonesia menggunakan perbankan syariah dalam beberapa hal, dibandingkan dengan 77% warga Malaysia dan 31% secara global).
Baca juga: Punya Modal Rp20 juta? Berikut Daftar Franchise yang Bisa Kamu Gandeng
Hambatan besar untuk menerapkan perbankan syariah di Indonesia adalah kurangnya kepercayaan terhadap bank, di mana 43% responden menyatakan mereka tidak percaya bahwa bank sepenuhnya mematuhi syariah, sebuah fakta yang memberikan peluang untuk meningkatkan penyampaian pesan dari bank-bank di wilayah tersebut.
Jelas bahwa bank-bank secara global sudah memiliki kemampuan untuk memenuhi permintaan keuangan syariah, dan para konsumen – khususnya di Asia Tenggara – sudah mulai menggunakan produk dan layanan yang mematuhi syariah. Ketika 86% Muslim milenial dan Gen Z menekankan pentingnya investasi yang beretika, laporan Mambu menyoroti peluang yang dimiliki bank untuk memanfaatkan pasar yang sedang berkembang ini dan semakin meningkatkan fokusnya pada pilihan investasi yang beretika.